Saturday, February 10, 2018

√ Inilah Sejarah Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran Yang Harus Anda Ketahui

Sejarah Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran √ Inilah Sejarah Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran yang Harus Anda Ketahui


Sejarah Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran – Anda pengguna kartu kredit? Jika iya, maka Anda wajib membaca goresan pena ini. Sebelumnya, kartu kredit merupakan alat ganti pembayaran non tunai. Perihal ini, semua niscaya sudah tahu, kan. Sebagai pengganti uang tunai, kartu kredit memang memperlihatkan fasilitas dan kenyamanan dalam penggunaan, maka tak heran, jikalau banyak orang kini ini berbondong-bondong mengajukan kartu kredit, baik itu di bank ataupun melalui website, menyerupai Financer.com.


Financer.com ialah website perbandingan keuangan ternama yang tersedia di 26 negara termasuk Indonesia. Financer.com ini sanggup menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membandingkan dan mengajukan kartu kredit, pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Penasaran dengan layanan Financer.com? Anda sanggup mengecek dan mengajukan kartu kredit di sini.


Nah, apakah Anda tahu ihwal sejarah kartu kredit? Mungkin beberapa orang sudah tahu, dan beberapa orang juga yang belum tahu. Bagi Anda yang belum tahu, mari kita bahas satu per satu, dan inilah sejarah kartu kredit sebagai alat pembayaran yang harus Anda ketahui!


Kartu kredit pertama kali dipakai di Amerika Serikat (AS) dalam dekade 1920-an. Waw, sudah cukup lama, bukan? Kartu kredit pertama ini diberikan oleh Department Store besar kepada para pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelanggannya yang ingin berbelanja tetapi dengan pembayaran bulanan. Oleh alasannya ialah itu, kartu kredit menyerupai ini berbentuk kartu pembayaran lunas (charge card), yang dibayar bulanan sesudah ditagih dan tanpa kewajiban membayar bunga. Jadi, pihak yang berurusan hanya 2 (dua) pihak saja, yaitu toko sebagai penerbit kartu, sedangkan pihak kedua ialah pelanggan sebagai pemegang kartu kredit. Wah, ternyata, bukan bank yang pertama kali menerbitkan kartu kredit yah.


Perjalanan kartu kredit tidak hingga di situ saja. Menginjak pertengahan tahun 1950-an, melalui kegiatan kartu kredit bertaraf lokal, banyak bank di Amerika yang menerbitkan kartu kredit. Bank-bank di Paman Sam itu pada mulanya menerbitkan kartu kredit bagi nasabah mereka untuk memperoleh jalur kredit tanpa agunan. Bagi kebanyakan bank di Amerika Serikat, perjuangan tersebut ternyata terlalu banyak memakan biaya loh. Hal ini dialami oleh Bank of America (BOA) yang hingga harus menghentikan bisnis kartu kredit pada tahun 1961 yang telah dirintisnya semenjak tahun 1959. Namun, beberapa tahun kemudian, Bank of America kembali merintis bisnis ini lagi.


Pada tahun 1967, untuk kali pertamanya tujuh kegiatan kartu kredit bank lokal dan regional bergabung menjadi satu. Mereka merencanakan untuk mendirikan perhimpunan kartu antar bank yang memungkinkan pertukaran serupa antar tempat di negeri tersebut. Sedangkan, Bank of America memakai kartu yang sama di seluruh negara para anggota pendiri. Hingga pada 1 Februari 1969, Perhimpunan Kartu Bank California kini dikenal dengan Perhimpunan Kartu Bank Negara-negara Bagian Barat mengalihkan semua haknya dalam logo Master Charge. Kemudian, perhimpunan mengijinkan pengguna kartu Master Charge tersebut kepada banyak anggotanya yang telah mempunyai desain kartu paten sendiri. Pusat-pusat bank gres lain juga diberikan izin untuk menerbitkan Master Charge. Pada selesai tahun 1976, Bank of America mengubah namanya menjadi Visa dan berlaku di seluruh dunia.


Sedangkan pada tahun 1979, Perhimpunan Kartu Antar Bank mengganti nama dari Master Charge menjadi Master Card. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar dan juga dipengaruhi pula oleh perubahan nama kartu kredit Bank of America menjadi Visa. Perkembangan ekonomi dan teknologi cukup pesat semenjak beberapa dekade belakangan. Efeknya terhadap sistem pembayaran dengan uang, giro, menjadi kurang mudah untuk transaksi-transaksi perdagangan atau pembayaran yang dilakukan sehari-hari. Pembayaran dengan uang tunai, ketika ini mulai dirasakan kurang praktis, alasannya ialah risiko keamanannya kurang terjamin. Demikian pula pembayaran dengan cek, giro, hanya berlaku lokal. Namun, sistem pembayaran ini belum sanggup dianggap sebagai pembayaran pribadi alasannya ialah proses kliring dan sebagainya.


Nah, teman-teman, kini kita beralih ke negara kita, nih. Di Indonesia sendiri, berbicara ihwal bisnis kartu kredit sudah dimulai semenjak 2 (dua) dekade yang lalu, loh. Pada tahun 1968, American Express Bank mengatakan pelayanan kepada nasabahnya yang mempunyai kartu terbitan luar Indonesia. Baru pada  tahun 1973 Diners Club diperkenalkan di Indonesia. Diners Club ini diterbitkan oleh PT. Diners Club Indonesia semenjak 1988 berada di gedung Rajawali dan mempunyai 225 pegawai yang tersebar di beberapa kota di Indonesia pada waktu itu, pemirsa.


Nah, bagaimana pembaca sekalian, itu tadi sejarah singkat ihwal kartu kredit sebagai alat pembayaran. Oh iya, semenjak beberapa tahun belakangan beberapa bank nasional swasta mendapat kepercayaan internasional untuk menerbitkan kartu kredit loh. Selain itu, seiring kemajuan teknologi informasi, kini beberapa perusahaan fintech di Indonesia juga telah menyediakan kartu kredit digital yang sanggup Anda saluran pribadi dari smartphone Anda. Di Financer.com, Anda juga sanggup melihat pilihan kartu kredit digital yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan semakin gencarnya pemakaian kartu kredit memang belum sanggup dipastikan apakah masyarakat Indonesia akan kian konsumtif atau tidak, namun yang terang dengan kartu kredit terkesan lebih praktis, kondusif dan bergengsi, bukan?


Baca Juga : Cara Membuat Kartu Nama Keren Dan Menarik Tanpa Photoshop Atau CorelDRAW


Terakhir, sebagai pemanis informasi, jikalau Anda ingin tahu lebih banyak gosip ihwal kartu kredit, Anda sanggup saluran website Financer.com. Di Financer.com, Anda akan mendapat berbagai gosip ihwal kartu kredit, pertolongan dan produk keuangan lainnya. Oke, sekian dan terima kasih, biar bermanfaat.



Sumber http://info-menarik.nett