Wednesday, February 14, 2018

√ Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial √ Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

  Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

   Mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial dalam masyarakat ada faktor internal yang memengaruhi interaksi sosial dari dalam diri seseorang tetapi juga ada faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Untuk menjelaskan hal tersebut berikut akan dijabarkan faktor - faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi proses interaksi sosial dalam masyarakat.

   A. Faktor Internal

   Apabila seseorang melaksanakan interaksi sosial bekerjsama secara naluriah insan memiliki dorongan - dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri, antara lain :

   1) Dorongan Untuk Meneruskan / Mengembangkan Keturunan

   Secara naluriah anusia mempnyai dorongan untuk saling tertarik dengan lawan jenisnya. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak perlu dipelajari, orang akan mengerti secara sendirinya, orang akan berpasang - pasangan untuk meneruskan keturunannya semoga tidak mengalami kepunahan.

   2) Dorongan Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia

   Manusia memerlukan keberadaan orang lain sebagai pihak yang menyediakan banyak sekali kebutuhan hidup yang diperlukan. Manusia mustahil hidup sendiri dan berdikari tanpa keberadaan orang lain.

   3) Dorongan Untuk Mempertahankan Hidup

   Pada insan primitif insan hidup berkelompok membentuk suatu satu kesatuan (suku) untuk menghadapi serangan suku bangsa yang lain maupun serangan hewan - hewan buas. Suku - suku ini terhimpun menjadi satu sistem sosial, sistem ekonomi dan sistem sosial budaya.

   4) Dorongan Untuk Melakukan Komunikasi Dengan Sesama

   Secara naluriah insan memerlukan keberadaan orang lain untuk saling berkomunikasi mengungkapkan harapan yang ada. Manusia merasa tenteram kalau hidup bersama - sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

   B. Faktor Eksternal

   Selain dorongan - dorongan yang bersifat internal insan juga melaksanakan interaksi atas dasar dorongan eksternal, yaitu dorongan - dorongan yang berasal dari luar dirinya. Sesuatu yang menari perhatian sanggup berupa orang, benda atau keadaan - keadaan yang menjadi suatu rangsangan untuk melaksanakan komunikasi dengan orang lain. Adapun macam - macam dorongan eksternal tersebut antara lain :

   1) Adanya Simpati

   Dalam suatu pra interaksi seorang individu akan merasa tertarik untuk berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang dimaksud dengan simpati yang selanjutnya akan menggerakkan individu untuk mengawali proses interaksi sosial dengan pihak yang lain. Dalam suatu interaksi sosial psikis yang paling fundamental yakni rasa simpati seseorang terhadap orang lain.

   Pada dasarnya simpati yakni suatu sikap tertarik kepada orang lain lantaran sesuatu hal mungkin lantaran menarik penampilannya, mungkin lantaran kebijaksanaannya atau lantaran pola pikir, yang sesuai dengan nilai - nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. 

   Simpati ini akan menjadi dorongan yang sangat berpengaruh pada diri seseorang untuk melaksanakan kontak dan komunikasi dengan orang tersebut dan alhasil akan sangat efektif untuk terjadinya suatu proses pertukaran pendapat, nilai - nilai melalui proses interaksi sosial tersebut.

   Dengan adanya rasa simpati maka akan mendorong seseorang untuk berbuat apa saja untuk mewujudkan rasa simpati pada orang tersebut.

   2) Adanya Motivasi

   Motivasi muncul lantaran adanya rangsangan yang berasal dari luar diri seseorang sehingga individu terdorong untuk melaksanakan suatu perbuatan dengan melibatkan ornag lain. Motivasi dalam suatu interaksi sosial yakni dorongan yang ada pada diri seseorang yang mendasari orang melaksanakan perbuatan. Motivasi ini muncul karnea pertimbangan rasionalitas. 

   Sebagai pola seseorang tetapkan untuk mengikuti suatu event tertentu ada yang didorong oleh motif - motif tertentu mirip motif ekonomis, motif popularitas, motif politik dan lain - lain. Motivasi akan menjadi salah satu dorongan seseorang untuk melaksanakan perbuatan tertentu bersama dengan orang yang lain.

   Motivasi seseorang bisa dibangkitkan atas dasar keadaan ataupun dampak dari orang lain sehingga memunculkan suatu perbuatan bagi seorang individu untu melaksanakan kontak dengan orang lain.

   3) Adanya Empati

   Proses tenggang rasa merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akhir tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Melalui panca indra proses tenggang rasa telah bisa menggerakkan perasaan seseorang untuk melaksanakan sesuatu terhadap orang lain. 

   Pada dasarnya rasa tenggang rasa merupakan rasa haru saat seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati pada hakikatnya yakni kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya. Contohnya saat ada seorang mengalami kecelakaan sedang menangis, tiba - tiba kita juga ikut menangis. 

   Aktivitas yang secara mendadak muncul sebagai akhir rasa simpati yang mendalam dengan ikut menangis dan melaksanakan sumbangan tertentu ini merupakan pola dari empati.

   4) Adanya Sugesti

   Awal dari proses sugesti yakni adanya doktrin yang sangat mendalam dari seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang dipercayai akan sangat memengaruhi sikap bagi orang yang mempercayai. Proses inilah yang dinamakan dengan sugesti.

   Dalam interaksi sosial salah satu faktor pendorongnya yakni sugesti yaitu dampak psikis yang ada pada kejiwaan seseorang yang tiba dari diri sendiri ataupun dari orang lain lantaran adanya doktrin terhadap sesuatu hal dari orang yang dipercayai. Pengaruh ini tiba secara tiba - tiba tanpa adanya ajaran yang detail yang dipertimbangkan terlebih dahulu.

   Selanjutnya sugesti ini akan membuahkan dorongan kepada individu untuk melaksanakan suatu kontak sosial dengan pihak lain.

   5) Adanya Imitasi

   Sebagai awal dari proses imitasi bekerjsama yakni adanya kesamaan pola pikir atau tata nilai antara diri seseorang dengan objek yang dikenal melalui panca indra. Sehingga terdorong insan untuk menirunya. Proses mirip ini merupakan proses imitasi. Pada dasarnya imitasi yakni suatu harapan seseorang untuk menjiplak segala sesuatu yang ada pada orang lain.

   Hal ini disebabkan oleh adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap pihak lain yang diangap cocok. Contoh menjiplak gaya bicara guru idolanya, menjiplak mode pakaian dari artis yang menjadi idolanya. Pada waktu melaksanakan peniruan terhadap sesuatu yang menarik dari orang yang dikagumi ini muncul suatu kemegahan dan pujian dalam jiwa orang yang bersangkutan.

   Imitasi ini terdiri dari peniruan terhadap pola pikir orang lain, peniruan terhadap sikap dan peniruan terhadap benda - benda hasil karya atau artefak.

   6) Adanya Identifikasi

   Proses identifikasi terjadi lantaran teikat oleh suatu hukum yang mengharuskan seseorang mengikuti keadaan mirip orang - orang yang lain. Proses mirip inilah merupakan proses identifikasi. Proses identifikasi sanggup juga terjadi atas dasar kesenangan atau kecocokan sehingga tertarik untuk mengikuti keadaan dengan orang - orang yang lain.

   Pada dasarnya identifikasi yakni dorongan seseorang untuk menyebabkan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Motif ini banyak dipergunakan saat orang menjadi penggalan dari kelompok yang besar. Misalnya pakaian seragam, ketaatan terhadap peraturan dan suatu opini eksklusif terhadap kelompoknya. Proses identifikasi ini diikuti dengan perbuatan - perbuatan yang faktual dan merupakan hasil pertimbangan yang matang pada diri seseorang.

   Perbedaannya dengan imitasi bahwa identifikasi dilakukan melalui proses dalam kejiwaan yang selanjutnya melahirkan suatu sikap yang mirip dengan pihak yang ditiru.


Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com