Kaget! Itulah perasaan pertama yang saya rasakan ketika saya diberitahu bahwa dikala itu saya sudah mempunyai satu abang KTB beserta dua teman lain sebagai saudara KTB saya. Loh saya aja masih perlu pembiasaan sama lingkungan gres (kebetulan saya maba ya waktu itu), itu lagi ditambah pembiasaan sama KTB. Oh iya, buat yang belum tahu KTB itu apa dapat baca disini.
Kembali ke topik, cayoo!
Waktu itu awal dimuridkan di KTB, rasanya saya masih kosong. Hmm, mungkin sebab memang saya belum dapat fokus pada satu hal dalam satu waktu dikala kumpul KTB pertama sama abang dan saudara KTB saya. Waktu itu, saya masih ingat betul, kami kumpul pertama di KPFT lantai 2 dan rasanya itu lo masih canggung banget, bener deh canggungnya ndak ketulungan wkwk. Maklum lah ya, namanya juga maba sama mala bertemu ya yang maba takut takut gimana gitu wkwk (eh, ndak deeeeng)
Mungkin sumber kecanggungan itu dari belum dekat dan terbiasanya kami berempat saja wkwk. Eh bukan, bukan kami berempat, tapi antara kami bertiga (saya dan dua saudara KTB saya) dan abang KTB kami. Bisa jadi, soalnya saya dan dua saudara KTB saya sama-sama Teknik Geologi kan jadi sudah biasa kami sama-sama beda sama abang KTB saya, abang dari Teknik Industri. Beda banget kan? Yang satu ngomongin administrasi industry yang satunya ngomongin batu, sama kayak yang dipikirin abang sebelum ketemu kami. Kata kakak, abang sempet gundah mau mulai ngobrolin apa sama kami bertiga wkwk (ya sama sih sebenernya, kami juga bingung). Karena hal itu, ya jadilah pertemuan perdana kami agak canggung-canggung gimana gitu hehe
KTB Tanpa Nama, Natal PMKT 2016 |
Kenapa KTB Tanpa Nama? Karena waktu itu kami belum memilih mau dinamai KTB apa kami ini wkwk. Barulah di semester 3 kami memikirkan problem nama, Agate.
Ya Agate, Nama KTB kami. Kalau kalian tahu, agate itu sebuah mineral kuarsa, bias dilihat disini. Warnanya ungu-merah kecokelat-cokelatan, manis pokoknya. Karena termasuk golongan silica ya (SiO2), beliau punya tingkat yang cukup tinggi, miriplah dengan kami bertiga hehe. Ketiganya punya prinsip masing-masing, keras kepalanya masing-masing, kerasnya kehidupan kami di jurusan kami juga (upsss).
Sudah dongeng panjang lebar tapi belum kenalan ya tadi hehe, KTB saya terdiri dari saya sendiri, Nova, Kak Eni dan Gina (tebak sendiri ya urutan orangnya gimana :p)
Puji Tuhan, sampai semester 4 kami masih dapat bersama-sama. Hingga abang kami satu itu sidang skripsi dan kesannya dinyatakan lulus, tinggal nunggu wisuda saja sekarang. Senang sekali melihat abang kami lulus kuliah, namun murung sekali dikala saya ndak bias tiba ke sidangnya Kak Eni :(((((
Dan sekarang, abang sedang mengejar apa yang abang inginkan. Kami bertiga hanya dapat berharap bila abang sudah nyaman dan berjalan di jalan yang memang sudah abang inginkan untuk menyenangkan Tuhan Yesus. Sedih juga awalnya ditinggalkan abang dengan kondisi kami belum siap ditinggal, dan ndak ada moment perpisakan sama sekali. Semua serba mendadak. Tapi ndak apa, asalkan abang semangat, kami juga ikut semangaat! :))
Ya Agate, Nama KTB kami. Kalau kalian tahu, agate itu sebuah mineral kuarsa, bias dilihat disini. Warnanya ungu-merah kecokelat-cokelatan, manis pokoknya. Karena termasuk golongan silica ya (SiO2), beliau punya tingkat yang cukup tinggi, miriplah dengan kami bertiga hehe. Ketiganya punya prinsip masing-masing, keras kepalanya masing-masing, kerasnya kehidupan kami di jurusan kami juga (upsss).
Sudah dongeng panjang lebar tapi belum kenalan ya tadi hehe, KTB saya terdiri dari saya sendiri, Nova, Kak Eni dan Gina (tebak sendiri ya urutan orangnya gimana :p)
Puji Tuhan, sampai semester 4 kami masih dapat bersama-sama. Hingga abang kami satu itu sidang skripsi dan kesannya dinyatakan lulus, tinggal nunggu wisuda saja sekarang. Senang sekali melihat abang kami lulus kuliah, namun murung sekali dikala saya ndak bias tiba ke sidangnya Kak Eni :(((((
Dan sekarang, abang sedang mengejar apa yang abang inginkan. Kami bertiga hanya dapat berharap bila abang sudah nyaman dan berjalan di jalan yang memang sudah abang inginkan untuk menyenangkan Tuhan Yesus. Sedih juga awalnya ditinggalkan abang dengan kondisi kami belum siap ditinggal, dan ndak ada moment perpisakan sama sekali. Semua serba mendadak. Tapi ndak apa, asalkan abang semangat, kami juga ikut semangaat! :))
Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com