School To School (STS) merupakan salah satu jadwal kerja MASDA (Mahasiswa Sragen Gadjah Mada) yang dilakukan rutin setiap libur simpulan semester ganjil. MASDA sendiri merupakan nama dari Organisasi Mahasiswa Daerah Sragen, sesuai dengan namanya anggota dari MASDA sendiri yaitu Mahasiswa UGM yang berdomisili dan berasal dari Kota Sragen. FYI bagi yang belum tahu Sragen itu dimana, Sragen itu merupakan salah satu kabupatenyang berada di ujung timur Provinsi Jawa Tengah berbatasan pribadi dengan Kabupaten Ngawi yang sudah termasuk Provinsi Jawa Timur.
Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com |
Peta Provinsi Jawa Tengah |
Kembali ke School to School (STS), lebih mudahnya disebut sosialisasi mengenai pentingnya kuliah bagi temen-temen SMA/SMK di Kabupaten Sragen, rasane kuliah di UGM, pengalaman dan usaha masuk UGM termasuk penyelipan motivasi berguru buat temen-temen SMA. Sosialisasi tersebut didedikasikan bagi temen-temen SMA/SMK/MA kelas 12, ndak menutup kemungkinan juga sosialisasi ke kelas 11 (ini pengalaman saya tahun kemudian masuk kelas 11 IPS dan balasannya malah digodain wkwk)
Saat ini saya mahasiswa tahun kedua, menginjak awal semester 4, dengan demikian saya sudah mengikuti acara STS ini selama dua periode kepengurusan sebanyak 2 kali (ya meskipun ditahun kedua ini saya ndak terlalu aktif dan ndak full ikut STS tapi setidaknya ada sedikit hal yang saya alami sanggup saya bagikan buat temen-temen SMA).
Rasa yang muncul dikala STS ditahun kedua ini hampir sama dengan STS tahun pertama saya. Temen-temen Sekolah Menengan Atas seakan haus akan info perkuliahan baik itu kehidupan perkuliahan, cara masuk, sampai beasiswa yang ditawarkan. Saya bahagia dengan keadaan yang menyerupai ini, maksud saya bahagia sekali!. Ini yaitu dikala dimana cita-cita kita untuk membuatkan disambut baik oleh mereka yang menjadi target kita selama ini.
Pada umumnya, mereka menanyakan pertanyaan yang sama namun ditnyakan oleh orang yang berbeda di sekolah yang berbeda serta di waktu yang berbeda. Akan coba saya share apa-apa saja yang umumnya ditanyakan oleh mereka.
Mbak dulu masuk UGM lewat jalur SNM/SBM/UTUL?Dulu nilai rapornya mbak gimana? Bagus mesti.Mbak dulu Sekolah Menengan Atas mana? Sekolah Menengan Atas ne cantik mesti.Dulu mbake rangking berapa?Mbake dulu waktu ujian masuk jawab berapa soal?Mbake kenapa milih Teknik Geologi kan berat buat cewek kayak mbak?Mbak saya takut daftar kuliah je..Aku masih resah e mbak mau ambil jurusan apa, enaknya saya ambil jurusan apa ya?Dan masih banyak lagi yang lainnya*
Pertanyaan-pertanyaan menyerupai itu masuk akal muncul dari pikiran mereka, saya masih ingat dikala saya berada di posisi mereka. Saat saya resah untuk memutuskan saya mau masuk jurusan mana di universitas mana. Saat sedang labil-labil nya dalam memilih.
Saya bahagia mereka aktif bertanya, menanyakan hal-hal yang sempat memenuhi pikiran saya dulu yang belum sempat saya tanyakan kepada abang kelas saya yang dulunya sosialisasi. Mereka menentukan langkah yang sempurna yaitu bertanya kepada yang lebih berpengalaman, tidak menyerupai saya dulu yang untuk bertanya satu pertanyaan saja mikirnya berkali-kali sampai pada balasannya ndak jadi tanya hikss
Inti bahwasanya dari goresan pena ini yaitu saya ingin teman-teman yang dikala ini sedang dalam pergumulan menentukan jurusan atau univ rajin-rajinlah bertanya kepada yang lebih berpengalaman. Manfaatkan abang kelas kalian waktu SMA, Sekolah Menengah Pertama juga bisa, SD juga, bahkan Taman Kanak-kanak pun ndak apa-apa. Cari info sebanyak-banyaknya, gali pengalaman yang mereka miliki, supaya semuanya itu sanggup jadi pendorong kalian untuk maju dan ndak simpel menyerah. Jangan aib bertanya, tapi ya jangan malu-maluin wkwk. Setiap orang punya ceritanya sendiri-sendiri, punya kesusahannya sediri-sendiri, persiapkan segalanya sedari dini dan hadapi kesusahan kalian segera. Semangat!
Roma 14 : 7
Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.