Thursday, January 18, 2018

√ Ayam Hebat Paman Darto



“Kukuruuyuuuuuk....” bunyi ayam hebat Paman Darto kembali terdengar, dan lagi-lagi bunyi itu memaksa saya untuk bangkit tidur, tapi saya tetap saja malas pergi dari daerah tidur. “Sebal!, gres lezat tidur, ayamnya ganggu banget!” teriakku dalam hati, sebetulnya paman Darto punya beberapa hewan peliharaan, tapi entah kenapa ayam hebat nya yang paling menyebalkan. “Sa, bangun.. sudah pagi..” teriakan ibu berhasil membangunkanku pada waktu itu.
“Ma, ayam hebat nya paman Darto kenapa cerewet sekali?” tanyaku pada mama dikala sarapan, mama tertawa begitu saja mendengar pertanyaanku, “Kok malah ketawa, ma? Aku serius..” kataku sambil terus melahap sarapan. Lalu mama menjawab “Setiap ayam hebat sudah niscaya menyerupai itu Sasa, memangnya kenapa? Kok kelihatannya kau sebal sekali hari ini?”. “Tidak usah ditanya lagi ma..” jawabku singkat, dan pribadi menuju garasi untuk mengeluarkan sepeda alasannya ialah hari ini saya sekolah, pada waktu itu jam menunjuk pukul 06.45.
“Kukuruyuuuuk... Kukuruyuuuk...” bunyi itu terdengar lagi dikala dalam perjalanan menuju sekolah. Karena bunyi itu terdengar secara tiba-tiba, saya kaget dan pribadi jatuh di selokan, selokannya kotor dan bau sekali. Sebenarnya saya ingin pulang saja alasannya ialah seragamku kotor, tapi alasannya ialah ada ulangan Matematika di jam pertama, terpaksa saya harus tetap masuk sekolah meskipun seragamku kotor.
Setelah hingga dipintu gerbang saya berhenti dan melihat sekitar, “kok sepi? Ini temam-teman kemana ya?” batinku. Lalu saya melirik jam ditanganku dan ternyata sudah jam 07.10, saya segera berlari menuntun sepedaku ke daerah parkir dan segera berlari sekuat tenagaku supaya cepat hingga di kelas.
“Tok tok tok....” saya mengetuk pintu perlahan. “Masuk!...” kata seseorang yang berada didalam kelas, orang itu ternyata Bu Gina, ia guru matematika yang populer bernafsu di sekolahku.
“Maaf bu, saya terlambat..” kataku pada Bu Gina. “Kenapa kau terlambat? Kamu lupa jikalau hari ini ada ulangan?” tanya Bu Gina dengan nada tinggi, mungkin Bu Gina kesal alasannya ialah saya tiba terlambat, Bu Gina memang orangnya disiplin.
“Saya tidak lupa bu, jikalau hari ini ada ulangan Matematika, sebetulnya tadi jatuh dari sepeda, makanya seragam saya kotor bu” jawabku. “Oke, berhubung kau terlambat masuk, kau dilarang ikut ulangan Matematika hari ini, sehabis istirahat kau kemeja saya untuk ulangan.” kata ia padaku. “iya bu..” jawabku, sebetulnya saya kecewa dengan diriku sendiri kenapa saya tadi tidak berangkat lebih pagi, kejadiannya niscaya tidak menyerupai ini, tidak bertemu ayam Jagonya Paman Darto dan tentunya tidak sial menyerupai hari ini.
“Mamaaaa!!” teriaku sambil menjatuhkan badan ke daerah tidur, hari ini ialah hari paling menyebalkan, dari bangkit tidur hingga disekolah terus saja sial.
Mendengar teriakanku mama pribadi kekamarku sambil bertanya padaku apa yang telah terjadi dan saya menjelaskan pada mama jikalau tadi pagi waktu saya berangkat saya jatuh dari sepeda dan jatuh ke selokan, disekolah saya dieksekusi dilarang ikut ulangan matematika, dan kalaupun saya mau ulangan saya harus mengerjakan ulangan di mejanya Bu Gina dan diawasi sendiri sama Bu Gina.
“Sa, mungkin kau yang kurang sabar  menghadapi suatu kondisi, kau harus berguru dari pengalaman sa.. Jangan suka kesal, tahan emosi kamu” nasehat mama, saya akui memang saya pemarah, praktis patah semangat. “Tapi susah ma,.. semua itu tidak akan terjadi jikalau tidak ada ayam hebat nya Paman Dartoo ma..” kataku.
Mama selalu berkata jikalau ayam hebat nya paman Darto itu tidak salah, mungkin saya saja yang terlalu berlebihan menghadapi suatu masalah.
“Sa, jikalau kau terus berfikir positif, semuanya akan baik-baik saja nak.. Jangan aib mengakui kesalahan yang kau lakukan” kata mama kepadaku. Mungkin selama ini saya terus-menerus menyalahkan ayam hebat Paman Darto, tapi sebetulnya ayam hebat Paman Darto tidak salah apa-apa.
Sasa... Coba kau berfikir ke arah yang positif, bayangkan.. Ayam hebat Paman Darto dapat menciptakan kau bangkit lebih pagi, jadi kau tidak akan terlambat masuk sekolah, selain itu kau juga punya hiburan dengan mendengarkan bunyi ayam hebat Paman Darto yang merdu itu kan?” kata mama. Setelah kupikirkan berulang kali, memang benar apa kata mama, bunyi ayam hebat Paman Darto dapat menciptakan saya bangkit lebih pagi. Mulai dikala ini saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa lagi.


Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com