Akibat revolusi Bumi – Bumi merupakan salah satu planet dalam tata surya. Layaknya planet lain, Bumi juga mengitari matahari selaku sentra tata surya. Proses ini dinamai revolusi Bumi dimana waktu revolusi Bumi sekitar 365 hari. Ada beberapa akhir dan efek revolusi Bumi yang ditimbulkan.
Pengertian revolusi Bumi ialah peredaran planet Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya dalam sekali tempuh selama 365 ¼ hari. Waktu 365¼ hari atau satu tahun surya disebut sebagai kala revolusi bumi.
Revolusi Bumi merupakan akhir tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi Bumi, selain perputaran Bumi pada porosnya atau disebut rotasi Bumi. Revolusi dan rotasi juga dilakukan oleh tiap urutan planet di tata surya.
Revolusi Bumi juga mempunyai akhir dan efek yang ditimbulkan pada kehidupan insan di planet Bumi. Salah satunya ialah adanya pergantian animo di Bumi belahan utara dan belahan selatan, menyerupai animo semi, animo panas, animo gugur dan animo dingin.
(baca juga akibat rotasi Bumi)
Akibat Revolusi Bumi
Ada beberapa akhir yang ditimbulkan dari proses revolusi Bumi ini. Berikut ialah beberapa efek revolusi Bumi beserta klarifikasi lengkapnya.
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Salah satu akhir revolusi Bumi ialah adanya perbedaan waktu siang dan malam di beberapa negara, tergantung letaknya, baik negara di belahan Bumi belahan utara atau selatan.
Perbedaan usang waktu siang dan malam ini terjadi sebagai akhir dari revolusi bumi dan juga kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan yang demikian ini sangat terperinci terlihat dikala kita berada di sekitar kutub Bumi, yakni kutub utara maupun kutub selatan.
Secara umum, perbedaan usang waktu siang dan malam dibagi menjadi empat periode utama tiap tahunnya yakni sebagai berikut.
Periode 21 Maret hingga 23 September
- Kutub utara berada di bersahabat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
- Belahan bumi utara terpapar sinar matahari lebih usang dibandingkan belahan bumi selatan.
- Matahari bergeser ke arah utara bumi.
- Jarak terdekat kutub utara dan matahari terjadi pada tanggal 21 Juni. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah utara.
- Beberapa kawasan bersahabat kutub utara mengalami siang selama 24 jam. Sementara itu, beberapa kawasan bersahabat kutub selatan mengalami malam selama 24 jam.
Periode 23 September hingga 21 Maret
- Kutub utara berada di bersahabat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
- Belahan bumi selatan mendapatkan sinar matahari lebih usang dibandingkan dengan belahan bumi utara.
- Belahan bumi selatan mengalami siang yang lebih usang dibandingkan belahan bumi selatan utara.
- Matahari bergeser ke arah selatan bumi.
- Beberapa kawasan bersahabat kutub utara mengalami waktu malam 24 jam, sementara beberapa kawasan di bersahabat kutub selatan mengalami siang selama 24 jam.
- Pada tanggal 22 September, kutub selatan berada di posisi paling bersahabat dengan matahari. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah selatan.
Periode 21 Maret hingga 23 Desember
- Jarak matahari di kutub utara dan kutub selatan sama.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan mendapatkan sinar matahari sama banyaknya.
- Seluruh permukaan bumi mengalami waktu siang dan malam sama lamanya.
- Matahari terlihat melintas sempurna di atas kepala di kawasan khatulistiwa.
2. Perubahan Rasi Bintang
Dampak revolusi Bumi berikutnya ialah adanya perubahan rasi bintang. Seperti diketahui bahwa pengertian rasi bintang ialah kumpulan bintang-bintang yang membentuk pola-pola tertentu di langit yang kadang kerap diasosiasikan dengan ilmu astrologi.
Adanya revolusi Bumi menciptakan pola bintang-bintang berubah sehingga rasi bintang juga ikut berubah-ubah pula tiap bulannya. Rasi bintang yang terlihat di langit akan terlihat berbeda dari satu waktu ke waktu lainnya tergantung waktu kita mengamatinya.
3. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari
Terjadinya gerak semu tahunan matahari juga jadi salah satu akhir revolusi Bumi yang lain. Kejadian ini dilakukan dengan mengamati posisi matahari dalam satu tahun. Gerak revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring mengakibatkan matahari seakan-akan bergeser.
Yang dimaksud gerak semu matahari ialah pergeseran posisi matahari ke arah belahan Bumi utara (biasanya terjadi antara tanggal 22 Desember hingga 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (biasanya terjadi antara tanggal 21 Juni hingga 21 Desember).
Artinya seakan-akan matahari yang bergerak, padahal faktanya Bumi lah yang bergerak. Gerak semu tahuan matahari tersebut akhir adanya revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
4. Terjadi Perubahan Musim
Salah satu akhir revolusi Bumi yang paling gampang diamati ialah adanya perubahan musim. Dampak ini terjadi di belahan Bumi belahan utara dan selatan yang mempunyai 4 animo yakni animo semi (spring), animo panas (summer), animo gugur (fall) dan animo masbodoh (winter).
Pada umumnya, perubahan animo tersebut terjadi pada tanggal-tanggal tertentu menyesuaikan pergerakan Bumi yang mengelilingi matahari serta berdampak pada negara-negara di belahan Bumi belahan utara dan selatan.
Belahan Bumi belahan utara :
- Musim semi (21 Maret hingga 21 Juni)
- Musim panas (21 Juni hingga 23 September)
- Musim gugur (23 September hingga 22 Desember)
- Musim masbodoh (22 Desember hingga 21 Maret)
Belahan Bumi belahan selatan :
- Musim semi (23 September hingga 22 Desember)
- Musim panas (22 Desember hingga 21 Maret)
- Musim gugur (21 Maret hingga 22 Juni)
- Musim masbodoh (21 Juni hingga 23 September)
Sementara untuk negara-negara di bersahabat garis khatulistiwa, hanya akan mengalami dua animo saja yakni animo panas dan animo penghujan. Indonesia merupakan pola salah satu negara yang letaknya berada di bersahabat garis khatulistiwa dan mengalami 2 animo dalam satu tahun.
5. Penetapan Kalender Masehi
Akibat revolusi Bumi berikutnya ialah penetapan kalender Masehi. Seperti diketahui bila kalender masehi ialah sistem penanggalan yang banyak dipakai secara internasional, terdiri dari 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat dengan jumlah bulan sebanyak 12 mulai dari Januari hingga Desember.
Adanya revolusi Bumi menciptakan sistem kalender Masehi sanggup ditetapkan. Penanggalan yang kita tahu kini memang mengikuti peredaran Bumi pada porosnya. Hal ini berbeda dengan sistem penanggalan lain menyerupai kalender Hijriyah yang mengacu pada peredaran bulan atau sistem komariyah.
Nah itulah rujukan 5 akhir revolusi Bumi beserta klarifikasi lengkapnya. Secara umum ada 5 efek revolusi Bumi mulai dari perbedaan waktu siang dan malam, perubahan musim, adanya gerak semu tahunan matahari, perubahan rasi bintang serta penetapan sistem kalender masehi.
Sumber https://www.zonareferensi.com
Bagikan :
Facebook
Tweet
Whatsapp