Tuesday, October 17, 2017

√ Tara (Kalimat Pengandaian)「たら」

Pola kalimat ini dipakai untuk mengatakan bahwa bila pengandaian yang dinyatakan pada k √ Tara (Kalimat Pengandaian)「たら」


PenjelasanKosakataLatihan


 


Pola Kalimat


 Anak Kalimat (B.Biasa Lampau) ら、Kalimat pokok 

 Anak Kalimat (B.Biasa Lampau) +ra、Kalimat pokok 

 Jika Anak Kalimat, Kalimat Pokok (setiap kasus secara terbatas) 


 


Struktur kalimatPola kalimat ini dipakai untuk mengatakan bahwa bila pengandaian yang dinyatakan pada k √ Tara (Kalimat Pengandaian)「たら」


Pola kalimat ini dipakai untuk mengatakan bahwa bila pengandaian yang dinyatakan pada k √ Tara (Kalimat Pengandaian)「たら」


 


Penjelasan


Pola kalimat ini dipakai untuk mengatakan bahwa bila pengandaian yang dinyatakan pada kalimat pertama (anak kalimat) terjadi, maka isi yang dinyatakan pada kalimat kedua (kalimat pokok) juga ikut terjadi.


Pada dasarnya, “-tara (atau dara)” mengatakan kekerabatan antara pengandaian dan tragedi pada setiap kasus atau setiap situasi secara terbatas (bukan ibarat kalimat syarat “-to” atau “-ba” yang menyatakan syarat secara umum dan konstan ibarat fenomena alam dan kebiasaan umum). Pengandaian yang dinyatakan pada kalimat pertama dan tragedi yang dinyatakan pada kalimat kedua berlangsung secara berurutan.


Perhatikan, perdikat pada kalimat pertama selalu berupa “bentuk biasa lampau + ra” meskipun kalimat kedua berupa baik bentuk halus, maupun bentuk non-lampau. Oleh alasannya ialah terdapat kata “ta-ra (da-ra)” pada kalimat pertama, bentuk ini disebut juga sebagai bentuk “tara”.


Pola kalimat ini sanggup dikatakan sebagai bahasa lisan, dan dipakai dalam percakapan secara luas, tetapi tidak sempurna dipakai dalam penulisan.


 


 


1. Pengandaian yang Tidak Pasti Terjadi


 


1おくドルあったらメンテンにいえたててたいです。

Ichi-oku doru atta-ra, Menteng ni ie o tate-tai desu.

Kalau ada 100 juta dollar, saya ingin membangun rumah di Menteng.


 


あめたら中止ちゅうしにします。

Ame ga futta-ra chuushi ni shi-masu.

Kalau hujan turun, akan dibatalkan.


 


いそがしくなかったら明日あす映画えいがきませんか。

Isogashi-ku nakatta-ra, asu eega o mini iki-masen ka.

Kalau tidak sibuk, bagaimana kalau kita pergi nonton film besok?


 


 


2. Pengandaian yg Pasti atau Hampir Pasti Terjadi


 


午後ごごになったらむかえにきます。

Gogo ni natta-ra, mukae ni iki-masu.

Kalau sudah jadi siang, saya akan pergi menjemputmu.


 


大学だいがく卒業そつぎょうたら日本にほんはたら予定よていです。

Daigaku o sotsugyoo shita-ra, Nihon de hatara-ku yotee desu.

Kalau sudah tamat universitas, saya berencana untuk bekerja di Jepang.


 


仕事しごとわったら、ラーメンをべにきませんか。

Shigoto ga owatta-ra, raamen o tabe ni iki-masen ka.

Kalau sudah tamat kerja, bagaimana kalau kita pergi makan ramen?


 


 


3. Syarat dan Maksud Pembicara


“Bentuk tara” sanggup dipakai untuk menyatakan maksud pembicara ibarat keinginan, permintaan, ajakan, dsb.


 


Maksud


高校こうこう卒業そつぎょうたらおや仕事しごと手伝てつだうつもりです。

Kookoo o sotsugyoo shi-tara oya no shigoto o tetsudau tsumori desu.

Kalau sudah tamat SMA, saya bermaksud membantu pekerjaan orang renta saya.


 


Keinginan


おおきくなったらジャカルタではたらきたいです。

Ookiku natta-ra, Jakarta de hataraki tai desu.

Kalau sudah menjadi besar, saya ingin kerja di Jakarta.


 


Ajakan


仕事しごとがおわったらあそびにきましょう。

Shigoto ga owatta-ra, asobi ni iki-mashoo.

Kalau sudah tamat kerja, mari kita pergi bermain.


 


Permintaan


かねまったらぼく結婚けっこんしてください

O-kane ga tamatta-ra, boku to kekkon shite kudasai.

Kalau uangnya sudah banyak ditabung, tolong menikahlah denganku.


 


 


4. Lampau


“Tara (dara)” sanggup dipakai untuk mengatakan tragedi yang dinyatakan pada kalimat kedua terjadi akhir agresi yang dinyatakan pada kalimat pertama secara berturut-turut dan tidak sengaja ibarat penemuan, kejutan, hal yang tidak menguntungkan, dan sebagainya pada masa lampau.


 


公園こうえん散歩さんぽしていたら、ケンさんとった。

Kooen de sanpo shite ita-ra, Ken-san to atta.

Saat jalan-jalan di taman, bertemu dengan Ken. (lampau)


 


映画館えいがかんたらやすみだった。

Eega-kan ni itta-ra, yasumi datta.

Saya pergi ke bioskop, tetapi tutup. (lampau)


 


まっすぐすすだらまりだった。

Massugu susunda-ra, ikidomari datta.

Saya maju lurus, tetapi (menghadapi) jalan buntu.


 


まどたら、タバコのけむりはいってきた。

Mado o aketa-ra, tabako no kemuri ga haitte kita.

Saat saya membuka pintu, asap rokoknya masuk .


 


つよたら、こわれた。

Tsuyoku oshita-ra, kowareta.

Saat saya menekannya dengan keras, (itu) rusak.


 




 


tate-tai: → tateru(membangun)

mukae ni: → mukaeru(menjemput, menyambut, menerima)

sotsugyoo shita: sotsugyoo suru(tamat)

tamatta ra: → tamaru(ditabung)

susunda: → susumu(maju)

ikidomari: jalan buntu

oshita: → osu(menekan)

kowareta: → kowareru(rusak)


 




 


Pola kalimat ini dipakai untuk mengatakan bahwa bila pengandaian yang dinyatakan pada k √ Tara (Kalimat Pengandaian)「たら」


 



 



Sumber https://wkwkjapan.com