Banyak jalan menuju Roma kata orang, banyak jalan untuk menang dalam sebuah persaingan sehingga banyak seni administrasi yang sanggup dilakukan untuk itu. Lalu, seni administrasi ibarat apa yang kita pilih?. Berikut akan saya berikan strategi-strategi yang biasa para kontestan lakukan
1. WATCH AND LEARN/PLAY SAFE
Mengamati dan mempelajari yaitu seni administrasi yang paling umum dipakai oleh kontestan. Biasanya seorang desainer melaksanakan “watching” sebuah kontesnya dulu sebelum submit entry. Kontes yang dipilih yaitu kontes yang gres saja dibuka, contohnya entry yang masuk gres satu hingga 3 karya. Tujuannya menunggu feedback dari CH terhadap entri yang sudah masuk duluan dan lanjut mengupload karya yang lebih baik.
Kelebihan:
Cara ini sanggup menguntungkan alasannya yaitu kita sanggup tau selera si CH sebelum karya kita masuk untuk dinilai berikutnya. Dengan memperhatikan karya yang udah masuk, desainer tinggal memikirkan wangsit lain dengan konsep yang ibarat tapi lebih manis untuk diupload.
Kekurangan:
Saat CH ternyata memberi rate tinggi kepada karya yang udah duluan itu, sementara kita gres watching artinya kita harus bekerja keras memikirkan wangsit yang sanggup menciptakan CH berpaling dari karya pertama yang disukainya dan memberi kita rate yang lebih tinggi dari sebelumnya itu.
2. TRENDSETTER
Strategi ini dipakai dengan cara mencari kontes yang gres dibuka dan memasukkan karya secepat mungkin sebelum ada kontestan lain yg masuk. Dengan impian bahwa pembuka pintu ini sanggup menciptakan tren awal yg tujuannya kalau ditiru akan terang terlihat sehingga punya alibi untuk melaporkan karya peniru tadi. Berharap CH tak kan berpaling pada desain awal.
Kelebihan :
CH akan merasa lebih dihargai alasannya yaitu desainer yang masuk duluan lebih interest untuk mengikuti kontesnya. Biasanya CH akan pribadi memberi feedback atau rate.
Kekurangan:
Cara ini justru menciptakan wangsit kita ditumpulkan oleh desainer selanjutnya kalau desainer berikutnya punya wangsit yg jauh lebih baik daripada sebelumnya. Jika si desainer setelahnya sanggup menciptakan CH berpaling, maka desain awal yg ratenya manis akan perlahan tersingkir.
3. THE SNIPER
Desainer yang memakai seni administrasi ini sengaja mengincar kontes yang waktunya sudden death alias waktu udah diambang habis. Ia akan berusaha masuk paling selesai dalam submit karya. Tujuannya ia tak perlu menunggu usang untuk masuk tahap final. Cukup dengan membaca brief dan membandingkan karya rate tertinggi sebelumnya.
Kelebihan:
Cara ini cukup efektif dan tidak buang waktu, alasannya yaitu tidak perlu menunggu usang sampe tahap final. ASALKAN wangsit desain yang diberikan benar-benar sanggup diperhitungkan untuk masuk final dan menjadi salah satu dari 6 desainer yg dipilih CH. Selanjutnya tinggal berjuang di final habis-habisan.
Kekurangan:
Kesempatan hanya punya sekali, artinya... kalau karya yang disubmit paling selesai tadi dibuang oleh CH alasannya yaitu tidak memenuhi seleranya maka otomatis desainer itu tidak akan punya kesempatan untuk mengulang karya gres dengan wangsit yang lain. One shot only!
4. DESIGN BOMBER
Ibarat memancing, lemparkan umpan sebanyak mungkin dengan jenis yang berbeda untuk gambling umpan mana yg akan sanggup ikan paling besar. Strategi Ini disebut bom desain. Seorang desainer akan mengupload kurang lebih 10 karya sekaligus dengan tujuan memberi CH banyak pilihan desain dan berharap minimal 1 wangsit diterima oleh CH dengan rate bagus.
Kelebihan:
Oke, Kalo pas kena selera CH, 5 dari 10 karya tadi akan mendapat rate tinggi, dengan begitu desainer punya banyak senjata awal untuk menutup kemungkinan ada desainer yg akan menggandakan idenya tersebut. Ia akan melihat perkembangan tiap entri tersebut hingga CH menentukan salah satu yang terbaik.
Kekurangan:
Ada tipe CH yang gerah akan cara ini, alasannya yaitu ia menganggap si desainer hanya asal aplot karya tanpa berpikir, dikarenakan ada CH yang menginginkan sebuah logo penuh konsep dan sesuai dengan tujuan perusahaannya itu. Oleh alasannya yaitu itu jangan heran kalo CH akan menghadiahkan paket eliminasi sekaligus.
5. SHADOWMASTER
Shadow master biasa disebut juga peniru, tapi dengan cara yang lebih pintar. Desainer ibarat ini selalu membayangi desain entri yang mendapat rate tertinggi, mencoba menggandakan konsep dan bentuknya tapi merubahnya sedikit atau menyempurnakannya. Berharap CH akan menunjukkan rate yg sama dan sanggup menyingkirkan desainer aslinya.
Kelebihan:
Ia sanggup melaksanakan cara ini kalau bertemu dengan CH yg kurang memperhatikan atau tidak peduli dengan copycat desain. CH gak mau tau darimana asal desain tersebut selama itu lebih baik dan sesuai dengan seleranya maka akan diberinya rate yg manis juga tentunya.
Kekurangan:
Cara ini beresiko dilaporkan oleh desainer lain kalau tak hati-hati. Cara ini juga tidak berlaku pada CH yg berpegang pada pemikiran originalitas yaitu segalanya alasannya yaitu CH ingin setiap desainer punya wangsit yang jauh berbeda namun tetap punya konsep yang berpengaruh di masing-masing entri.
Mungkin masih banyak seni administrasi lain yang lebih jitu untuk memenangkan sebuah kontes. Jadi, seni administrasi yang mana nih yg mau dipake ? tentunya semua tergantung situasi dan jenis aksara si CH....Semua seni administrasi niscaya ada kelebihan dan kekurangannya ibarat yang saya sebutkan diatas. Biasanya sih, yang namanya seni administrasi itu dirahasiakan oleh tiap desainer. Tapi gak ada salahnya juga kita sharing seni administrasi masing-masing disini, mungkin aja ada dari member yg ingin bagi strateginya agar kita yang pemula sanggup ikut ngerasain dollar lebih cepat? hehe.... silakan!
Apapun strateginya, just remember to play fair! ada isyarat etik tak tertulis diantara desainer dan mudah-mudahan kita tidak menyimpang dari itu dan tidak menciptakan desainer lain merasa dirugikan. Semua ada waktunya. Rejeki tak kan kemana! Selamat berkarya!
Sumber http://www.susiloblog.com/