Friday, August 11, 2017

√ Karya Tulis Ilmiah Green House Sebagai Aktualisasi Diri Bab 1

Assalamu'alaikum

RAJEB GROUPS - Di kesempatan kali ini kami akan membagikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Green House sebagai Aktualisasi Diri Bagian 1. Kenapa ada kepingan sati di karenakan KTI ini sangatlah panjang jadi penulis memecahnya menjadi 2 bagian. Kami mengucapkan terima kasih kepada penulis KTI ini mau membagikannya dengan kami. Semoga selalu diberi kelancaran.
Anda sanggup menuju ke kepingan 2 disini

Selanjutnya  Karya Tulis Ilmiah Green House sebagai Aktualisasi Diri Bagian 2



LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

ENGINEERING PHYSICS WEEK 5
th 
EDITION

“GREEN HOUSE SEBAGAI AKTUALISASI DIRI"

 Di kesempatan kali ini kami akan membagikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Green House s √ Karya Tulis Ilmiah Green House sebagai Aktualisasi Diri Bagian 1

Disusun Oleh :
Muhammad Fauzi Ramadhani 4906 Angkatan 2013
Marifah Rohmatul Nazilah 5029 Angkatan 2013


PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI MOJOAGUNG
Jalan Raya Janti no.18 Mojoagung
2014



LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini diajukan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah Engineering Physics Week 5th edition Tahun 2013.

1. Judul Karya Tulis : “Geen house sebagai aktualisasi diri"

2. Ketua Pelaksanaan Kegiatan/Penulis

a. Nama Lengkap : Muhammad Fauzi Ramadhani

b. NIS : 4906

c. Sekolah Menengan Atas : Sekolah Menengan Atas NEGERI MOJOAGUNG


3. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/Penulis

a. Nama Lengkap : Marifah Rohmatul Nazilah

b. NIS : 5029

c. Sekolah Menengan Atas : Sekolah Menengan Atas NEGERI MOJOAGUNG


4. Guru Pembimbing


a. Nama Lengkap : Dwi Mei Endrastutik

b. NIP : -

c. Sekolah Menengan Atas : Sekolah Menengan Atas NEGERI MOJOAGUNG


Jombang, 05 Januari 2014

Guru Pembimbing,                                                                             Ketua,

Dwi Mei Endrastutik, S.Pd.                                                       M. Fauzi Ramadhani

NIP. -                                                                            NIS. 4906

Mengetahui,
Kepala Sekolah Menengan Atas Negeri Mojoagung


Drs. Wawang Hoetawarman, M.Pd
NIP. 19560115 198503 1 010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis sanggup menuntaskan karya tulis ilmiah dengan judul “Green House sebagai Aktualisasi Diri".

Tujuan penulisan karya tulis ini ialah penulis ingin menawarkan alternatif untuk menanggulangi kasus lingkungan hidup dengan menerapkan metode green house atap rumah untuk meningkatkan tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Karya tulis ini sanggup diselesaikan berkat kerjasama dan dorongan serta perhatian dari aneka macam pihak, untuk itu penulis memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ilmiah ini yaitu :

1. Drs. Wawang Hoetawarman, M.Pd, selaku kepala SMAN Mojoagung.

2. Dwi Mei Endrastutik, selaku guru pembimbing yang telah menawarkan bimbingan penulis untuk menuntaskan karya tulis ini.


3. Bapak Slamet, selaku pemilik rumah yang menerapkan metode green house atap rumah yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan observasi dan mewawancarai beliau.

4. Teman – sahabat yang telah membantu secara moril maupun material.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang mambangun sangat diharapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini sanggup bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada dunia pendidikan.

Mojoagung, 4 Januari 2014


Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL...............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………......iv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………......vi

ABSTRAK ……………………………………………………………vii


BAB I PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG..........................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................2

1.3 TUJUAN PENELITIAN.......................................................2

1.4 MANFAAT PENELITIAN...................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 LINGKUNGAN....................................................................4

2.2 PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERKOTAAN ...........5

2.3 GREEN HOUSE ATAP RUMAH.......................................6

2.4 AKTUALISASI DIRI..........................................................7

2.5 TOGA DAN SAYURAN.....................................................9

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 METODE PENYELESAIAN KARYA TULIS ……………10

3.1 1. Waktu dan Tempat Penulisan.......................................10

3.1.2 Sumber Data …………………………………………. 10

3.1.3 Teknik Pengumpula Data........................................... 11

3.1.4 Teknik Pengolahan Data............................................11

3.2 KERANGKA BERPIKIR …………………………………. 11

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PEMBANGUNAN GREEN HOUSE ATAP RUMAH DI KELURAHAN JAPANAN, KOTA JOMBANG, JAWA TIMUR ………………………………………………………………. 14

4.2 METODE GREEN HOUSE ATAP RUMAH SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT…………………………………………………. 19


BAB V PENUTUP


5.1 KESIMPULAN.......................................................................20

5.2 SARAN...................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN


DAFTAR LAMPIRAN

1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………. 22


2. LEMBAR PERNYATAAN …………………………………….. 23



3. FOTO – FOTO HASIL OBSERVASI ………………………..... 24





GREEN HOUSE SEBAGAI AKTUALISASI DIRI

Penulis 1 : Muhammad Fauzi Ramadhani, Penulis 2 : Marifah Rohmatul Nazilah
SMA Negeri Mojoagung
Jalan Raya Janti No. 18, Mojoagung, Jombang




ABSTRAK

Dewasa ini pembangunan merupakan aktivitas penting yang terus berkembang tiap tahun. Namun selalu membawa banyak kasus pada lingkungan. Oleh karena itu, tugas generasi muda sangatlah diharapkan untuk memberikan suatu konstribusi dalam memecahkan kasus tersebut, salah satunya
dengan membuatkan metode penanaman flora di atas atap rumah yaitu metode “green house atap rumah (green roof)".


Tujuan penelitian ini ialah untuk mengulas wacana manfaat green house atap rumah sebagai suatu solusi pemecahan kasus lingkungan serta mengetahui perjuangan mensosialisasikan teknik menanam dengan metode green roof di perkotaan khususnya di Kelurahan Japanan, Kota Jombang, Jawa Timur.


Metode yang dipakai ialah metode wawancara dengan Bapak Slamet selaku perintis dan pengembang green house atap rumah, observasi langsung di rumah Bapak Slamet dan kegiatan yang telah dilakukan, serta melalui kajian pustaka dari aneka macam sumber, meliputi; internet, buku, dan sumber pustaka lain yang mendukung.



Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa tugas Bapak Slamet selaku pengembang metode tanam green house atap rumah sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat di sekitarnya. Melalui sosialisasi aktivitas ini, maka diharapkan kesadaran masyarakat terutama masyarakat perkotaan dapat meningkat sehubungan dengan pembangunan dan kelestarian lingkungan. Karena green house atap rumah ini sanggup mendukung tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan.



Penulis sanggup menyimpulkan, bahwa dengan menerapkan metode green house atap rumah ini akan bisa menjaga tersedianya lahan hijau di perkotaan.


Kata Kunci : 

Pembangunan, Perkotaan, Japanan, Bapak Slamet, Green house atap rumah (green roof), lahan hijau.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Semakin bertambahnya usia dan teknologi yang menghipnotis contoh pikir insan serta bertumbuhnya penduduk di Indonesia yang tinggi telah mengakibatkan jumlah penduduk semakin meningkat, akhirnya kepadatan penduduk juga ikut meningkat terutama di area perkotaan di Negara Indonesia. Kebutuhan akan tempat tinggal, ditambah pembangunan industri pabrik, sentra perbelanjaan dan perkantoran mengakibatkan berkurangnya lahan untuk media tanam.

Disisi lain tumbuhan merupakan kepingan penting dalam kehidupan insan maupaun organisme lainnya, baik sebagai sumber makanan, hasil fotosintesis yang juga bermanfaat untuk proses pernafasan manusia, tumbuhan juga berfungsi sebagai tempat hidup aneka macam organisme serta memberi manfaat dalam mengurangi polusi dan imbas pemanasan global yang dikala ini menjadi kasus bersama.

Sebagai generasi muda yang merupakan tonggak masa depan bangsa maka, perlu juga mengaktualisasikan diri dalam menyumbangkan sesuatu yang berarti bagi kehidupan sekitar tanpa merusak lingkungan. Hal inilah yang mengakibatkan tingkat ketertarikan penulis untuk memanfaatkan atap rumah di perkotaan sebagai tempat untuk media tanam.

Pemanfaatan atap rumah sebagai alternatif media tanam, berdasarkan penulis sangat efektif. Karena berdasarkan perhitungan, kalau atap rumah mempunyai luas 140 m2 dalam satu kota ada 1000 rumah, maka sama dengan menanam penghijauan seluas 140.000 m2. Dengan kata lain, masyarakat pun sanggup melaksanakan penghijauan dengan luas 14 hektar lahan.


Media atap rumah tidak secara signifikan besar lengan berkuasa pada penyempitan lahan tanam. Rumah bertingkat, apartemen, dan real estate yang ada di kota sanggup dimanfaatkan untuk menanam, contohnya penanaman flora obat keluarga (TOGA), sayuran, dan sebagainya. Karena tidak besar lengan berkuasa pada penyempitan lahan, maka progam green house atap merupakan sarana akualisasi diri dalam ikut serta dalam pembanguan namun tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan dan menjaga lingkungan tetap hijau sehingga sanggup mengurangi imbas pemanasan global.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, penulis menciptakan rumusan kasus sebagai berikut :

1) Bagaimana cara mewujudkan green house atap rumah kalau pembangunan rumah di perkotaan semakin luas sebagai ajang aktualisasi diri?.

2)Bagaimana meningkatkan produktivitas masyarakat dengan metode green house atap rumah ?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini :

1.Untuk mengetahui cara mewujudkan lingkungan hijau kalau pembangunan di perkotaan tetap berjalan.

2.Untuk mengetahui cara meningkatkan produktivitas masyarakat dengan metode green house atap rumah.

1.4 Manfaat Penulisan

Pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat dua manfaat, yaitu secara simpel dan secara teoritis.

1)Secara Praktis
a.Bagi Penulis

  • Penulis sanggup mengetahui kegunaan atap rumah bertingkat untuk dijadikan green house.
b.Bagi Pemilik Rumah Bertingkat

  • Pemilik rumah sanggup memakai atap rumah sebagai tempat penanaman sayuran dan tumbuhan kebutuhan sehari-hari.
  • Pemilik rumah sanggup memanfaatkannya meskipun mempunyai lahan yang terbatas
2)Secara Teoritis


  • Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan menawarkan pengetahuan dalam ilmu pendidikan, terutama dalam ilmu arsitektur dan pembangunan kota.
  • Penerapan metode green house atap rumah ini bermanfaat untuk mengurangi polusi dan menghijaukan lingkungan perkotaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan

Kehidupan insan tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan ialah segala sesuatu yang ada di sekitar insan yang memengaruhi perkembangan kehidupan insan baik eksklusif maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga aneka macam jenis flora yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan aneka macam macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama insan disebut juga sebagai lingkungan sosial.

Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Kemudian wacana pengertian lingkungan yang sehat dan tanpa polusi atau disebut lingkungan hijau ialah lingkungan yang mempunyai banyak tumbuh - flora untuk menyerap polusi udara sehingga udara yang dihasilkan disekitar lingkungan tersebut menjadi sehat dan hijau. Namun dalam kenyataanya, lingkungan yang menyerupai ini tidak begitu banyak di jumpai di area perkotaan. Hal ini disebabkan lantaran sikap insan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sehingga banyak permasalahan pada lingkungan antara lain : pencemaran (pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah), pembuangan limbah industri tanpa pemisahan/ pengolahan terlebih dahulu, terjadinya banjir, terjadinya tanah longsor, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan lingkungan yang tidak bertanggung jawab akan berdampak pada kerusakan lingkungan seperti: pembuangan sampah sembarangan akan mengakibatkan banjir, penggundulan hutan menimbulkan tanah longsor, dan pembuangan limbah industri tanpa pengolahan serta penyaringan terlebih dahulu mengakibatkan pencemaran air dan tanah.

2.2 Pembangunan Perumahan Perkotaan

Daerah perkotaan ialah suatu wilayah administratif setingkat desa atau kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan sejumlah kemudahan perkotaan, menyerupai jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan
sebagainya. Sedangkan pembangunan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan. Dan merupakan sebuah tranformasi atau perubahan ekonomi, sosial dan budaya yang digerakkan atas tujuan atau taktik terencana untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Di Negara berkembang menyerupai Indonesia kepadatan penduduk tidak sanggup dihindari, hal ini dikarenakan laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi. Meningkatnya pertumbuhan penduduk merupakan arahan yang sama akan pemenuhan sarana hunian mereka. Maraknya perkampungan dan rumah - rumah kumuh di perkotaan merupakan tanggapan paling nyata yang sanggup kita lihat sehubungan dengan permasalahan pembangunan di perkotaan. 

Dengan demikian pembangunan perumahan di perkotaan harus berwawasan lingkungan dan ramah lingkungan. Ciri-ciri hunian di perkotaan yang ramah lingkungan sebagai berikut: mempunyai banyak jendela atau bukaan, ada kanopi sebagai penahan sinar matahari pada setiap jendelanya, plafond memakai materi gypsum dan rangka besi hollow, atap rumah didesain dengan model panel surya sehingga bisa menghasilkan listrik, rangka atap berbahan baja ringan, mempunyai halaman luas dan banyak tanaman, serta berwawasan lingkungan.

2.3Green house Atap Rumah

Green house atap rumah atau sering disebut green roof merupakan layer atau lapisan struktur konstruksi hijau yang terdiri dari media pertumbuhan/tanah dan media tumbuhan di atas sebuah bangunan. Hal ini berarti taman diletakkan pada kepingan atas bangunan menyerupai di atas dak beton. Bila biasanya atap berbentuk miring dengan genteng untuk mengalirkan hujan, bisa pula dibentuk datar dengan memanfaatkan dak beton sebagai wadah untuk tanah sebagai media tanam. Kondisi kota yang sempit dan padat memaksa kita sering memikirkan cara-cara gres untuk menikmati alam. Apalagi, bila hidup di kawasan yang padat penduduknya, lahan untuk taman sudah sangat kurang. Alternatif yang bisa dipikirkan ialah menciptakan taman di atas atap.

Sebelum menciptakan green house atap rumah, pertimbangkan dulu konstruksi atap bangunan. Apakah memang didesain untuk mendukung beban media tanam dan flora yang akan ditanam atau tidak. Karena green house atap rumah (green roof) harus didukung struktur dan konstruksi atap yang kuat. Selain itu, gedung tersebut harus mempunyai sistem drainase yang sanggup berfungsi dengan baik. Karena tumbuhan di atas atap rumah akan terkena sinar matahari secara eksklusif dan tiupan angin yang lebih kencang. Kemudian untuk penyiraman tumbuhan harus dilakukan secara terjadwal dan harus tersedia sistem pedoman air. Apabila belum tersedia, maka harus dipersiapkan telebih dahulu. Untuk pelapisan media tanam, sanggup memakai waterproof sebagai dasar lantai yang akan dijadikan green roof. Selanjutnya gres di atas lapisan tadi diisi tanah yang akan menjadi media untuk menanam aneka macam tanaman. Pelapisan waterproof ini bertujuan semoga air dari tanah tidak tembus ke lapisan beton lantai atas. Selain itu, jenis tumbuhan juga menghipnotis ketinggian tanah. Bila tanamannya cukup besar, maka membutuhkan tanah yang lebih tinggi. Bila tanamannya ukuran kecil, maka ketinggian tanah bisa diminimalkan. Namun ada juga alternatif pengganti media tanam selain tanah. Karena tanah punya beban masa yang besar dan berat. Lebih baik menentukan media yang lebih ringan. Seperti, 7 humus,kompos, batu-batuan apung, sabut kelapa atau ijuk. Untuk media tanam, formulanya harus ringan namun mempunyai kemampuan menyediakan zat hara dan kelembaban. Misalnya, dengan mencampurkan pasir dengan serutan kayu ditambah lapisan kulit pinus serta pupuk. Kedalaman media tanam untuk rumput membutuhkan 20 hingga 30 sentimeter, begitu juga tumbuhan penutup. Sementara itu, semak dan pohon kecil contohnya : cabe dan tomat membutuhkan kedalaman 60-105 sentimeter.

Selain itu terdapat beberapa manfaat dalam penerapan green house atap rumah (green roof), menyerupai : menciptakan rumah lebih indah dan sanggup mengurangi suhu panas yang ada di dalamnya. Karena berdasarkan penelitian, bila tumbuhan yang ada di kepingan atap mempunyai tinggi + 10 cm maka sanggup mengurangi pemakaian AC sekitar 25%. Sebuah ruangan yang terletak tepat di bawah green roof mempunyai suhu udara lebih rendah yaitu sekitar 3-4°Celcius dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan. Tanaman di atas atap rumah (green roof) juga sanggup mengurangi kerusakan pada atap, contohnya mencegah beton yang retak dan sebagainya. Green roof juga berfungsi sebagai filter udara yang menciptakan udara lebih bersih, lantaran satu meter persegi tumbuhan di kepingan atap sanggup menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor setiap tahunnya. Green roof juga sanggup mengurangi kebisingan yang biasanya terjadi di kawasan –daerah industri, sebagai tempat rekreasi dan
membuatkan pengetahuan menyerupai berkebun, mengurangi debu dan asap, sebagai area resapan, serta merupakan habitat alami bagi binatang dan tumbuhan.

2.4 Aktualisasi Diri

Pengertian aktualisasi diri berdasarkan Maslow dalam (Arianto, 2009) ialah kebutuhan naluriah pada insan untuk melaksanakan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami perubahan aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis (Arianto, 2009). Aktualisasi diri sanggup didefinisikan sebagai 8 perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas. Aktualisasi juga memudahkan dan meningkatkan pematangan serta pertumbuhan.

Terdapat beberapa faktor yang menghipnotis aktualisasi diri. Orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi atau kendala lain yang tinggal (indwelling) di dalam (internal) atau di luar (eksternal) dirinya, yang mengendalikan semua sikap serta tindakannya untuk melaksanakan sesuatu. Faktor internal merupakan bentuk kendala yang berasal dari dalam diri seseorang, yang meliputi: ketidaktahuan akan potensi diri dan perasaan ragu serta takut mengungkapkan potensi diri. Sedangkan faktor eksternal merupakan kendala yang berasal dari luar diri seseorang, menyerupai : budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang lantaran perbedaan karakter, faktor lingkungan masyarakat besar lengan berkuasa terhadap upaya mewujudkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri sanggup dilakukan kalau lingkungan mengizinkannya (Asmadi, 2008).

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang menghipnotis terhadap pembentukan dan perkembangan sikap individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis (Sudrajat, 2008). Pola latih dalam keluarga juga menghipnotis pembentukan aktualisasi diri anak. Banyak faktor dalam keluarga yang ikut besar lengan berkuasa dalam proses perkembangan anak. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pengaktualisasian diri ialah praktik pengasuhan anak (Brown, 1961).

Maslow telah melaksanakan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna menerima citra terang mengenai aktualisasi diri. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi :


  1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan bisa melihat problem secara jernih
  2. Memusatkan diri pada kasus (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari
  3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, bisa menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura
  4. Otonomi pribadi, mempunyai rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai kesendirian dan menikmati kekerabatan persahabatan dengan sedikit orang namun bersifat mendalam.
  5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi evaluasi tinggi pada individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain.
  6. Rasa humor yang „tidak agresif‟ (unhostile). Mereka lebih suka membuat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi insan secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai materi dagelan dan ejekan.
  7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
  8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang.
  9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience. Peak experience atau sering disebut juga pengalaman gaib ialah suatu kondisi saat seseorang (secara mental) merasa keluar dari dirinya sendiri, terbebas dari kungkungan badan kasarnya.

2.5 TOGA dan Sayuran

Pengertian TOGA (tanaman obat keluarga) pada hakekatnya ialah tumbuhan yang mempunyai kegunaan sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tumbuhan obat atau materi obat dan selanjutnya sanggup disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sedangkan sayuran merupakan semua jenis tumbuhan atau kepingan tumbuhan yang bisa diolah menjadi makanan. Beberapa jenis sayuran bisa dimakan begitu saja atau secara mentah sedangkan sebagian lainnya hanya bisa dikonsumsi sehabis dimasak terlebih dahulu. Makanan ini mengandung banyak nutrisi penting untuk kesehatan badan menyerupai karbohidrat, garam, mineral, vitamin, lemak, protein, dll.

Selanjutnya  Karya Tulis Ilmiah Green House sebagai Aktualisasi Diri Bagian 2
Sekian wacana Karya Tulis Ilmiah Green House sebagai Aktualisasi Diri Bagian 1. Semoga bermanfaat buat kita semua. Terima kasih, salam RAJEB GROUPS


Wassalamualaikum

Sumber http://rajebgroups.blogspot.com