Monday, July 10, 2017

√ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, Dll- Dalam Bahasa Jepang










 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang




 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang




 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang




 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang














 


Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang


Terdapat lagu Indonesia yang berbunyi “sayonara, sayoonara, hingga berjumpa lagi♪”. Nah, rupanya ucapan “sayonara” yang berarti “sampai jumpa lagi” dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional. Namun, bergotong-royong makna dan penggunaan “sayonara” di Jepang tidak mengecewakan terbatas dan tidak selalu sanggup disamakan dengan ucapan “sampai jumpa lagi” dalam bahasa Indonesia.


Selain itu, sistem ucapan salam dalam bahasa Jepang tidak sama dengan bahasa Indonesia yang mempunyai kata khusus untuk menyatakan salam ibarat “selamat”. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, ucapan salam sanggup dibentuk dari kata “selamat” dengan kata lain ibarat “selamat pagi”, “selamat tidur”, dsb, sedangkan salam bahasa Jepang tidak mempunyai sistem hukum ibarat “selamat + kata lain” sehingga ucapan salam perpisahan ibarat “selamat tinggal” atau “selamat jalan” pun harus diekspresikan dengan ala bahasa Jepang.


Sebenarnya, bahasa Jepang mempunyai sangat banyak ucapan untuk memberikan salam perpisahan dalam kehidupan sehari-hari. Kali ini kita akan mempelajari beberapa verbal salam perpisahan yang mewakili. Tetapi, kita jangan hingga “buat apa susah” yak alasannya ialah “susah itu tak ada gunanya♪” ^^; Kuuy.


 


 


Salam Perpisahan dalam Bahasa Jepang Secara Sopan


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 


Sampai Jumpa Lagi dalam Bahasa Jepang


Ucapan


 さようなら (さよなら)*。 
 Sayounara (Sayonara)*. 
 Sampai jumpa lagi / Selmat jalan / Selamat tinggal. 


*Dibaca “sayoonara” tetapi ditulis さ(sa)よ(yo)う(u)な(na)ら(ar)


 


Penjelasan


Pada dasarnya, “sayounara” atau “sayonara” dipakai untuk memberikan salam perpisahan kepada lawan bicara secara sopan. Namun, bergotong-royong penggunaan sayounara dan sayonara sangat tebatas dan tergantung pada situasi.


Biasanya, ucapan “sayounara” atau “sayonara” dipakai antara guru dengan murid dalam lingkungan sekolah secara rutin setiap hari, atau terkadang dipakai juga dalam lingkungan tetangga. Selain itu, ucapan ini sanggup dipakai sebagai salam perpisahan untuk selamanya ibarat ketika berpisah dengan seseorang yang kemungkinan besar tidak akan kembali atau bertemu lagi. Misalnya, ketika mengucapkan selamat jalan kepada almarhum, seorang berangkat ke medan perang untuk mengorbangkan jiwa demi tanah air, atau ketika putus hubungan dengan pacar, dsb.


Sebenarnya, ucapan “sayounara” dan “sayonara” sering dipakai sebagai salam perpisahan secara umum pada zaman dulu hingga menjelang Perang Dunia Ke-dua. Namun, pada zaman sekarang, ucapan salam perpisahan untuk kehidupan sehari-hari di Jepang lebih sering diucapkan dengan ucapan salam perpisahan lain yang akan dijelaskan di bawah ini.


 


Asal Usul Ucapan “Sayounara”


Sebenarnya, ucapan “sayounara” terbuat dari bab “左様さよう (sayou)” dan “なら (nara)”. “Sayou” mempunyai makna “begitu”, atau “demikian”, sedangkan kata penghubung “nara” memberikan pengandaian (kalau). Pada zaman Edo di Jepang, awalnya ucapan “sayounara” dipakai untuk mengucapkan “kalau begitu…”, dan kata “sayounara” disambung dengan frasa “ごきげんよう (gokigenyou)” yang menyatakan salam “semoga baik-baik saja” untuk mengucapkan ucapan salam perpisahan pada ketika itu. Jadi, pada zama Edo di Jepang, “さようなら、ごきげんよう(sayounara, gokigenyou)” yang dipakai untuk mengucapkan salam perpisahan sebagai ucapan “kalau begitu, biar baik-baik saja (sampai jumpa lagi)”. Namun, pada zaman sekarang, bab “gokigenyou” telah dipisahkan dari “sayounara gokigenyou” sehingga “sayounara” saja diucapkan untuk salam perpisahan hingga serakang.


 


 


Salam Perpisahan di Antara Orang yang Ditinggal Dan Orang yang Pergi


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang


 


Selamat Jalan dalam Bahasa Jepang


Ucapan


 いってきます。 
 Itte ki-masu. 
 Saya berangkat yah / Pergi dulu yah. 


 


Penjelasan


Ucapan salam “Itte ki-masu” diucapkan oleh orang yang akan berangkat dari rumah ke tempat lain kepada anggota yang ditinggal di rumah. “Itte ki-masu” sangat lazim diucapkan ketika belum dewasa berangkat ke sekolah atau pergi main ke luar dari rumah, atau anggota keluarga berangkat ke kantor dari rumah.


 


Selamat Tinggal dalam Bahasa Jepang


Ucapan


 いってらっしゃい。 
 Itte rasshai. 
 Selamat jalan. 


 


Penjelasan


Sedangkan, ucapan salam “itte rasshai” diucapkan oleh orang yang ditinggal di rumah kepada anggota yang akan berangkat dari rumah. Umumnya, ibu rumah tangga menyambut keberangkatan anggota keluarga dengan ucapan “itte rasshai”.


 


Selamat Jalan dan Selamat Tinggal di Kantor


Ucapan


 いってきます / いってまいります。 
 Itte ki-masu. / Itte mairi masu. 
 Saya berangkat (dari tempat kerja ke tempat lain ketika jam kerja). 


 


Ucapan


 いってらっしゃい(ませ)。 
 Itte rasshai-(mase). 
 Selamat jalan (dari tempat kerja ke tempat lain ketika jam kerja). 


 


Penjelasan


Penggunaanya sama dengan “itte ki-masu” dan “itte rasshai” yang telah dijelaskan di atas. Hanya saja, ucapan di kantor umumnya diucapkan secara sopan. Misalnya, “mairi-masu” ialah bahasa hormat dari “ki-masu”, sedangkan akhiran “mase” dari “itte rasshai mase” juga memberikan rasa sopan kepada lawan bicara.


 


 


Selamat Tidur sebagai Salam Perpisahan


Ucapan


 おやすみなさい。 
 Oyasumi nasai. 
 Selamat tidur / Selamat malam. 


 


Penjelasan


Pada umumnya, ucapan “oyasumi nasai” diucapkan untuk menyatakan “selamat tidur” pada ketika pembicara ingin tidur. Namun, ucapan ini sanggup dipakai juga sebagai salam perpisahan ketika pembicara berpisah dengan lawan bicara pada malam hari. Dengan kata lain, “konbanwa” dipakai sebagai salam pertemuan pada malam hari, sedangkan “oyasumi nasai” dipakai sebagai salam perpisahan pada malam hari.


 


 


Salam Perpisahan Saat Minta Pamit


Ucapan


 それではしつれい{します / いたします}。 
 Sore ilahi shitsurei { shi-masu / itashi-masu }. 
 Permisi, saya minta pamit dulu. 


 


Penjelasan


Jika ingin minta pamit secara sopan, gunakanlah “sore ilahi shitsurei shi-masu” untuk menyatakan “permisi, saya minta pamit dulu” dengan sopan. Ungkapan ini sanggup dipakai secara umum. Makna asal dari “sore dewa” hampir sama dengan “sayounara” yang telah dijelaskan di atas, yaitu “kalau begitu”. “Kalau begitu” di sini sanggup diartikan sebagai “permisi” dan “shitsurei shi-masu” menyatakan “minta pamit”. Sedangkan, “Itashi-masu” ialah bahasa hormat dari “shi-masu”. Ungkapan “Sore ilahi shitsurei itashi-masu” lebih sopan daripada “sore ilahi shiturei shimasu” sehingga sempurna dipakai kepada orang yang dihormati ibarat atasan atau tamu ketika bekerja.


 


 


Salam Perpisahan Secara Singkat


Ucapan


 それでは。 
 Sore dewa. 
 Permisi (dan hingga jumpa). 


 


Penjelasan


Seperti telah di jelaskan di atas, makna asal dari “sore dewa” hampir sama dengan “sayonara”, yaitu “kalau begitu”. Jadi, sesudah frasa “sore dewa”, bergotong-royong terdapat frasa lain yang tersembunyi ibarat “ongenki de (semoga sehat-sehat saja)”, “gokigen you (semoga baik-baik saja)”, atau “shitsurei shi-masu (minta pamit)”. Ucapan “Sore dewa” secara tunggal sanggup dipakai sebagai “permisi” ketika ingin berpisah dengan lawan bicara secara umum dan singkat.


 


 


Ucapan


 では。 
 Dewa. 
 Permisi (dan hingga jumpa). 


 


Penjelasan


Ucapan “dewa” ialah kata kependekan dari “sore dewa”. Penggunaannya juga hampir sama dengan “sore dewa” yang telah dijelaskan di atas.


 


 


Ucapan


 では、また。 
 Dewa mata. 
 Pemisi, dan hingga jumpa lagi. 


 


Penjelasan


Ucapan “dewa mata” yang terbuat dari “dewa” yang menyatakan “permisi” dan “mata” yang mempunyai makna “lagi” dipakai untuk mengucapkan salam perpisahan “permisi, dan hingga jumpa lagi” secara singkat.


 


 


Salam Perpisahan Secara Singkat Dan Akrab


Ucapan


 それじゃあ。 
 Sore Jaa. 
 Permisi (dan hingga jumpa). 


 


Penjelasan


“Sore jaa” adadah ucapan informal dari “sore dewa” yang menyatakan “permisi”. Artinya sama dengan “sore dewa”, tetapi “sore jaa” sedikit lebih erat daripada “sore dewa”.


 


 


Ucapan


 じゃあ / じゃあね。 
 Jaa / Jaa ne. 
 Permisi (dan hingga jumpa / dada). 


 


Penjelasan


“Jaa” adadah ucapan informal dari “dewa” yang menyatakan “permisi”. Artinya sama dengan “jaa”, tetapi “jaa” lebih erat daripada “dewa”. Ucapan “jaa” sempurna dipakai kepada sahabat atau rekan tetapi tidak sempurna kepada orang yang seharusnya dihormati oleh pembicara ibarat guru, atasan, tamu, atau usianya lebih renta daripada pembicara.
Penggunaan “jaa ne” juga sama ibarat “jaa”. Namun, kalau dibandingkan dengan “jaa”, “jaa ne” lebih bernuansa erat daripada “jaa”. Sebaiknya, “jaa ne” diucapkan kepada sahabat atau rekan erat saja.


 


 


Ucapan


 じゃあまた。 
 Jaa mata. 
 Pemisi (dan hingga jumpa lagi). 


 


Penjelasan


“Jaa mata” adadah ucapan informal dari “dewa mata” yang menyatakan “permisi”. Artinya sama dengan “dewa mata”, tetapi “jaa mata” sedikit lebih erat daripada “dewa mata”.


 


 


Ucapan


 またね。 
 Mata ne. 
 (Sampai jumpa) Lagi. 


 


Penjelasan


Ucapan “mata ne” juga sanggup diucapkan sebagai salam perpisahan. “Mata” yang mempunyai makna “lagi” memberikan lain waktu untuk bertemu lagi kepada lawan bicara. Jadi, bergotong-royong “mata ne” menyatakan “mata [ai mashou] ne” yang berarti “[mari bertemu] lagi lain waktu”. Ungkapan ini hanya sanggup dipakai kepada sahabat atau rekan erat saja.


 


 


Salam Perpisahan yang Waktu Pertemuan Berikutnya Telah Ditentukan


Pola Kalimat


 (では/じゃあ) また [waktu: ashita / raishuu / kondo, dsb]。 
 (Dewa / jaa) mata [waktu: ashita / raishuu / kondo, dsb]. 
 Sampai jumpa [waktu: besok / ahad depan / lain kali, dsb]. 


 


Penjelasan


Jika pembicara telah mengetahui kapan akan bertemu lagi dengan lawan bicara sesudah berpisah, gunakanlah pola kalimat “mata + [waktu yang akan bertemu lagi]” sebagai salam perpisahan. Ungkapan ini ialah bahasa Informal, dan sempurna dipakai kepada orang dekat dengan pembicara ibarat teman, atau rekan. Jika ingin memakai pola kalimat secara sopan, bubuhkanlah frasa “oai-shimashoo” yang menyatakan “mari bertemu ” pada simpulan kalimat.


Setiap teladan sebagai berikut di bawah ini.


Contoh


Secara Singkat


(では/じゃあ) またあした。
(Dewa / Jaa) Mata ashita.
Sampai jumpa besok.


(では/じゃあ) またあさって。
(Dewa / Jaa) Mata asatte.
Sampai jumpa lusa.


(では/じゃあ) また3かご。
(Dewa / Jaa) Mata mikka-go.
Sampai jumpa 3 hari lagi.


(では/じゃあ) また1じかんご。
(Dewa / Jaa) Mata ichi-jikan-go.
Sampai jumpa 1 jam lagi.


(では/じゃあ) またらいしゅう。
(Dewa / Jaa) Mata raishuu.
Sampai jumpa ahad depan.


(では/じゃあ) またらいねん。
(Dewa / Jaa) Mata rainen.
Sampai jumpa tahun depan.


(では/じゃあ) またこんど。
(Dewa / Jaa) Mata kondo.
Sampai jumpa lain waktu.


 


Secara Sopan


(では) またあしたおあいしましょう。
(Dewa) mata ashita oai shimashoo.
Sampai jumpa besok.


(では) またあさっておあいしましょう。
(Dewa) mata asatte oai shimashoo.
Sampai jumpa lusa.


(では) またこんどおあいしましょう。
(Dewa) mata kondo oai shimashoo.
Sampai jumpa lain waktu.


 


 


Salam Perpisahan yang Diserap dari Bahasa Inggris


Seperti bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga mempunyai banyak kata serapan dari barat khususnya bahasa Inggris.


Ucapan


 バイバイ。 
 Bai Bai. 
 Dada / Bye. 


 


Penjelasan


“Bai bai” ialah kata serapan dari “bye” dalam bahasa Inggris. Ucapan ini sering diucapkan oleh kaum muda dalam percakapan sehari-hari.


 


Ucapan


 グッバイ。 
 Gubbai. 
 Good bye. 


 


Penjelasan


“Gubbai” juga kata serapan dari bahasa Inggris “good bye”. “Gubbai” kurang banyak dipakai kalau dibandingkan dengan “bai bai”.


 


 


Salam Perpisahan Agak Kolot yang Mulai Punah


Ucapan


 さらば。 
 Saraba. 
 Selmat jalan / Selamat tinggal. 


 


Penjelasan


Ucapan “saraba” yang berasal dari “osaraba” mulai dipakai di antara masyarakat kota pada zaman Edo. Asal makna dari “saraba” juga sama dengan “sayounara”, yaitu “kalau begitu”. Sebenarnya, ucapan ini sudah jarang dipakai pada zaman kini dalam kehidupan sehari-hari. Namun, “saraba” masih sanggup terdengar dalam lagu Jepang ibarat “Space Battleship Yamato” atau “Subaru” pada zaman kini juga.


 


“Space Battleship Yamato”


さらば地球ちきゅう旅立たびたふね宇宙戦艦うちゅうせんかんヤマト♪
Saraba, chikyoo yo, tabitatsu fune wa uchuu-senkan “Yamato” ♪
Selamat tinggal, bumi ini. Space Battleship Yamato akan berangkat ke perjalanan ♪



 


“Subaru”


われく。さらば、スバルよ♪
Ware wa yuku. Saraba, Subaru yo♪
Aku akan pergi. Selamat tinggal, Pleiades (gugus bintang)♪



 


 


Ucapan


 あばよ。 
 Abayo. 
 Selmat jalan / Selamat tinggal. 


 


Penjelasan
Ucapan “abayo” juga mulai dipakai pada zaman Edo. Namun, ucapan ini juga sangat jarang terdengar pada zaman serakang. Asal seruan ucapan “abayo” kurang jelas, tetapi, katanya ucapan ini berasal dari “anbai you” yang mempunyai makna “semoga sehat-sehat saja”.


 


 


Salam Perpisahan dalam dialek Kansai (Osaka)


Ucapan


 (ほな) さいなら。 
 (Hona) Sainara. 
 Sampai jumpa lagi. 


 ほなね。 
 Hona ne. 
 Sampai jumpa lagi. 


 


Penjelasan


“(Hona) Sainara” ialah dialek Kansai (bagian barat pulau Honshu) yang menyatakan “sore ilahi sayounara (sampai jumpa lagi)”. “Hona” mempunyai makna “sore ilahi / ilahi / jaa”, sedangkan “sainara” berasal dari “sayounara”. Pada zaman sekarang, ucapan ini tidak banyak dipakai meskipun kawasan Kansai. Selain itu, terdapat ucapan “hona ne” yang berasal dari “jaa ne”. Ucapan ini masih sering dipakai di antara masyarakat Kansai.


 


 


Salam Perpisahan Bahasa Gaul


Pada dasarnya, salam perpisahan gaul di bawah hanya dipakai dalam komunitas tertentu, generasi tertentu, atau isu terkini (tren) tertentu. Sebaiknya tidak diucapkan kepada orang umum secara umum.


Ucapan


 さよならっす。 
 Sayonaras-su. 
 Sampai jumpa lagi. 


 


Penjelasan


Terkadang terdapat kaum muda yang suka membubuhkan akhiran “su” yang berasal dari “desu” atau “masu” pada setiap salam secara feeling. Misalnya, sayonaras-su, ohayoos-su, atau konnichiwas-su. Sebenarnya, “desu” dan “masu” memberikan kesopanan. Namun, penggunaan di atas tidak sah dan sangat keliru dari sisi tata bahasa sehingga tidak memberikan kesopanan secara umum. Sebaiknya tidak diucapkan kepada orang umum secara umum.


 


Ucapan


 ちゃいちゃい。 
 Chai chai. 
 Dada. 


 


Penjelasan


Salam perpisahan “Chai chai” ialah bahasa gaul yang diucapkan oleh ABG, khususnya siswi Sekolah Menengan Atas pada tahun 2010. Rupanya, “chai chai” terbuat dari ucapan “bai bai” dicampur dengan “baicha”.


 


 


Ucapan


 どろん。 
 Doron. 
 Dada / kabur. 


 


Penjelasan


“Doron” juga bahasa gaul yang diucapkan oleh ABG, khususnya siswi Sekolah Menengan Atas pada tahun 2011. Sebenarnya, makna asal dari “doron” ialah “kabur”. Kata ini terbuat dari tiruan suara dari drum ketika hantu tiba-tiba menghilang di atas panggung seni tarian tradisional khas Jepang, yaitu Kabuki.


 


 


Ucapan


 バイバイキン / バイバイキーン。 
 Baibaikin / Baibaikiin. 
 Sampai jumpa lagi. 


 


Penjelasan


Anak-anak Taman Kanak-kanak hingga SD kadang kala suka menyebut “baibaikin” atau “baibai-kiin” untuk mengucapkan salam perpisahan. Sebenarnya, ucapan ini dipinjam dari frasa salam perpisahan yang sering diucapkan oleh sebuah abjad anmie yang berjulukan “Baikin-man (Si kuman, lawannya Anpan-man) dalam anime “Anpan-man”. Kata “baibaikin” terbuat dari “baibai” dengan nama “baiKIN-man”. Jika ucapan “baibaikiin” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, mungkin saja terjemahannya ialah “see you later, alligator” alasannya ialah hubungan irama “later” dengan “alligator” juga membentuk bab paronomasia ^^;


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang
baikin-man: yg mencuri roti dg alat tangan dr kanan

 


 


Salam Perpisahan Bahasa Gaul yang Tidak Moderan


Terdapat beberapa salam perpisahan yang dulunya polular tetapi zaman ini telah tidak popular lagi.


Ucapan


 バイナラ。 
 Bainara. 
 Sampai jumpa lagi. 


 


Penjelasan


“Baiara” pernah menjadi terkenal pada 1970 80-an alasannya ialah ucapan ini sering dipakai dalam sebuah program komedi mingguan di TV yang berjulukan “Kinchan no doko made yaru no”. Ucapan “bai-nara” terbuat dari “BAI bai” dan “sayo NARA”. Oleh alasannya ialah generasi setegah baya saja yang memakai “bainara” sebagai canda pada zaman sekarang, paronomasia semacam ini disebut sebagai “oyaji gyagu (guyonan om-om) di Jepang. Sebaiknya, kita tidak usah ikut gaya om-om di Jepang. Ucapan “bainara” juga hampir punah di Jepang.


 


Ucapan


 ばいちゃ。 
 Baicha. 
 Dada. 


 


Penjelasan


 dalam bahasa Jepang telah diakui oleh dunia internasional √ Salam Perpisahan -Selamat Jalan, Selamat Tinggal, dll- dalam Bahasa Jepang“Baicha” juga pernah menjadi poluler pada zaman 1980-an kerna ucapan ini sering diucapkan oleh seorang abjad utama amine yang berjulukan “Norimaki Arare” dalam anime “ドクタースランプ アラレちゃん(Dr Slump Arare chan)”. “Dr Slump Arare chan “ ditulis oleh Akira Toriyama yang juga mempunyai karya yang sangat terkenal, yaitu “Dragon Ball”. Pada zaman sekarang, ucapan “baicha” juga hampir punah di Jepang. Secara umum, sbaiknya, tidak usah diucapkan lagi kepada siapa saja.


 


 


Salam Perpisahan Saat Pulang dari Kantor ke Rumah


Kepada orang yang Ditinggal di Kantor


Ucapan


 おさきにしつれいします。 
 Osaki ni shitsurei shi-masu. 
 Saya minta pamit duluan. 


 


Penjelasan


“Osakini shiturei shi-masu” diucapkan oleh pembicara yang akan pulang dari kantor ke rumah kepada anggota kantor yang masih bekerja atau tinggal di kantor. Ucapan ini hanya diucapkan oleh pihak yang akan pulang. “Osaki ni shitsurei shi-masu” sanggup dipakai kepada siapa saja asal dalam lingkungan kerja. Namun, kalau ingin lebih memberikan rasa hormat kepada lawan bicara ibarat atasan, klien, dsb, gunakanlah “osaki ni shitsurei itashi-masu”.


 


Kepada orang yang Akan pulang ke Rumah


Ucapan


 おつかれさまでした / おつかれさま。 
 Otsukare sama deshita / Otsukare sama. 
 Selamat Pulang ke Rumah / Terima kasih atas perjuangan dan kerja keras Anda. 


 


Penjelasan


“Otsukare sama deshita” diucapkan kepada lawan bicara yang akan pulang dari kantor ke rumah. Ucapan ini sanggup dipakai kepada anggota kantor atau kawan kerja siapa saja, baik rekan sederajat, bawahan, maupun atasan hingga boss Anda. Sedangkan, “Otsukare sama” yang disingkatkan dari “otsukare sama deshita” sebaiknya diucapkan kepada rekan atau bawahan saja tetapi jangan dipakai kepada atasan Anda.


 


Ucapan


 ごくろうさまでした / ごくろうさま。 
 Gokurou sama deshita / Gokurou sama. 
 Selamat Pulang ke Rumah / Terima kasih atas perjuangan dan kerja keras Anda. 


 


Penjelasan


“Gokurou sama deshita” atau “gokurou sama” juga diucapkan kepada lawan bicara yang akan pulang dari kantor ke rumah. Namun, ucapan ini hanya sanggup dipakai oleh tingkatnya lebih tinggi dari lawan bicara ibarat atasan, atau klien. Hati-hati, jangan hingga “gokurou sama deshita” salah diucapkan kepada atasan Anda kerena Anda akan dinilai tidak sopan atau tidak tahu sopan santun dan tata krama.


 


Otsukare sama deshita ^^;


 


“Rangkuman Salam Pertemuan dari Pagi hingga Malam dalam Bahasa Jepang” sanggup Anda baca di bawah 🙂


Salam Pertemuan dari Selamat Pagi hingga Selamat Malam dalam Bahasa Jepang20


 






Sumber https://wkwkjapan.com