√ Sejarah Pohon Kurma

pohon Kurma

elysetiawan.com pohon Kurma memiliki  nama latin Phoenix dactylifera ialah tumbuhan palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya sanggup dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui dikarenakan telah semenjak usang dibudidayakan, kemungkinan tumbuhan ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia.

pohon kurma 

 Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya mempunyai panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.

Sejarah Pohon Kurma

Kurma telah menjadi masakan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan semenjak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM.

 Bangsa Mesir Kuno memakai buahnya untuk dibentuk menjadi anggur kurma dan memakannya pada dikala panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di kepingan Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006).
Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarkanluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, kepingan utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico dan California, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.


Pohon kurma sudah tumbuh semenjak zaman dahulu kala bahkan pohon ini sudah tumbuh sebelum insan diciptakan. Kita mengenal cerita Nabi Adam ketika dia turun ke bumi. Beliau sudah mendapati bumi ini dihuni oleh barbagai macam tumbuhan yang tentunya salah satunya ialah pohon kurma.
 Pada sebuah kuburan Mesir kuno ditemukan mumi yang ditutupi oleh tikar yang terbuat dari pelepah kurma. Selain itu ditemukan juga sebuah pohon kurma utuh disebuah kuburan kuno didaerah Shakra dan kuburan itu sudah ada semenjak 3200 tahun sebelum masehi. Bahwa di kawasan yang menjadi ibukota Al-Wadi Al-Jadidi di Mesir ditemukan sisa-sisa pohon kurma dari zaman batu.
Sampai kini para ilmuan masih berselisih pendapat perihal asal-muasal pohon kurma.

Menurut Erdowardo Bakari, pakar tumbuhan palem asal Italia yang dikutip oleh Dr. Ahmad Syauki Ibrahim, dalam bukunya Mausu’ah Al ‘I’jaz Al-Ilmi Fil Hadits An-Nabawi atau Ensiklopedia mukjizat ilmiah hadits nabi dijelaskan bahwa ada beberapa jenis kurma yang tidak tumbuh dengan baik kecauli di kawasan subtropis yang mempunyai curah hujan yang sangat jarang dan akar-akar pohon jenis tersebut membutuhkan air yang cukup sehingga ia berjuang melawan kadar air asin.

Menurut Dr. Ahmad Syauki Ibrahim klarifikasi Erdowardo tadi mengatakan bahwa asal mula pohon kurma dari kawasan teluk Arab sebab karakteristik kawasan yang disebutkan Erdowardo Bakari hanya terletak di kawasan sepanjang pesisir teluk Arab dan selatan India atau yang beriklim serupa ialah lembah antara sungai Tigris dan lembah sungai Nil.
Besarnya manfaat pohon kurma sudah populer semenjak dahulu kala dari banyak sekali inovasi Artesar di mesir pohon kurma sudah menjadi kepingan terpenting bagi masyarakat Mesir kuno. Mereka memakai hampir keseluruhan pohon kurma, dari mulai batangnya mereka pergunakan sabagai pondasi rumah. Pelepah kurma dipakai sebagai atap rumah dan juga sebagai materi tikar, tentunya yang paling penting ialah buahnya sebagai masakan yang sanggup mereka simpan sepanjang tahun sebagai penunjang kebutuhan pokok masakan mereka. (Khazanah/Mushalli)

Sumber http://www.elysetiawan.com