Cara menanam cabai rawit. Harga komoditas sayuran khususnya cabai rawit sering mengalami kenaikan. Bagi para ibu rumah tangga yang hobi memasak, tentunya hal ini sering dikeluhkan.
Masakan pedas merupakan cita rasa yang khas bagi masyarakat Indonesia, sehingga menciptakan cabai rawit menjadi salah satu kebutuhan pokok yang boleh jadi dipakai setiap hari.
Oleh alasannya ialah itu, kebutuhan cabai rawit selalu meningkat setiap tahunnya. Kenaikan harga cabai rawit dikarenakan oleh jumlah produksi yang tidak mencukupi kebutuhan pasar. Kekurangan jumlah produksi sanggup diakibatkan oleh gagal panen dampat dari faktor cuaca, yaitu tingginya intensitas hujan.
Dapat juga terjadi alasannya ialah serangan hama dan peristiwa menyerupai banjir yang menggenangi area penanaman. Selain itu, terkadang kurangnya pasokan cabai juga diakibatkan kegagalan teknik dalam menanam cabai sehingga kualitas cabai yang dihasilkan tidak baik dan tidak layak jual.
Untuk itu, memahami teknik menanam cabai rawit dengan benar sangatlah penting dilakukan. Anda juga bisa menerapkannya di rumah, sehingga Anda tidak lagi bergantung dengan cabai yang ada di pasaran. Hebatnya lagi, Anda tak usah ambil pusing ketika harga cabai rawit sedang meroket.
Cara Menanam Cabe Rawit Dari Biji
Tanaman ini berasal dari Amerika dan dikala ini telah berkembang serta tumbuh subur di seluruh nusantara. Cabe rawit bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi yang mempunyai ketinggian 2000 mdpl.
Cabai rawit mempunyai banyak sekali cara dalam penanamannya. Namun, intinya seluruh cara yang dilakukan hampir sama. Tanaman materi baku sambal ini mempunyai banyak kegunaan dalam banyak sekali hidangan masakan khas Indonesia.
Tak jarang juga yang memakai cabai rawit secara eksklusif tanpa mengolahnya. Misalnya, sebagai komplemen dikala makan gorengan. Sensasi pedasnya tentunya bisa menambah nafsu makan Anda.
Berikut merupakan cara menanam cabai rawit dari biji supaya berbuah dengan cepat dan lebat:
1. Menentukan lokasi penanaman
Sebelum melaksanakan penanaman, Anda terlebih dahulu harus menentukan area atau lahan penanaman. Jika Anda ingin menanamnya di rumah, maka pastikan terlebih dahulu area rumah Anda memenuhi banyak sekali persyaratan.
Pertama, lokasi penanaman setidaknya mempunyai ketinggian 300-2000 meter di atas permukaan air laut. Area mempunyai suhu yang normal (24 hingga 27 derajat celcius) dan kelembapan udara yang sedang.
Selanjutnya, penanaman cabai rawit tidak sanggup dilakukan di tanah yang kering, sehingga kalau Anda memakai lahan untuk eksklusif dipakai sebagai media tanam maka Anda harus menentukan lahan dengan tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara dengan pH normal (5-7).
Anda tak perlu khawatir kalau lahan Anda tidak mempunyai tanah dengan kriteria tersebut alasannya ialah Anda sanggup memakai media tanam lain berupa pot atau polybag. Selain itu ketersedian air juga harus mencukupi.
Yang terakhir ialah lokasi harus terkena paparan sinar matahari secara langsung. Setelah Anda telah menentukan lahan yang sesuai dengan persyaratan, selanjutnya Anda harus mengetahui cara mengolah media tanam yang Anda pilih.
2. Mengolah media tanam yang dipilih
Pada tahap mengolah media tanam , Anda perlu memastikan media tanam yang dipakai bisa mendukung cabai rawit untuk tumbuh dengan subur dan berbuah dengan cepat.
Tahapan awal, Anda harus membersihkan lahan area penanaman supaya terbebas dari banyak sekali gulma. Kemudian Anda diamkan dalam kurun waktu 3-5 hari.
Jika lahan yang Anda gunakan mempunyai pH kurang dari 5 (kondisi asam), maka Anda perlu menambahkan beberapa kerikil kapur/kapur dolomit untuk mengkondisikan pH menjadi normal dan diatas 5. Penambahan kapur dilakukan ketika proses penggemburan tanah.
Pada cara menanam cabai rawit dari biji, pemupukan cabai rawit merupakan hal yang penting. Untuk itu, sehabis pengapuran, Anda sanggup menambahkan sejumlah pupuk sangkar sesuai dosis yang dianjurkan.
Pemupukan sanggup meningkatkan nutrisi dalam tanah dan memperkarya unsur hara. Tentunya hal ini akan dibutuhkan bagi flora cabai rawit dalam proses pertumbuhan nantinya. Dosis pupuk yang dianjurkan ialah 1 ton untuk area seluas satu hektar.
style="display:block"
data-ad-format="fluid"
data-ad-layout-key="-6r+di+5g-2m-8y"
data-ad-client="ca-pub-5622940348702198"
data-ad-slot="1023438336">
Anda sanggup mengkonversi jumlah pupuk yang dibutuhkan sesuai dengan luas lahan Anda memakai basis dosis tersebut. Jika Anda melaksanakan penanaman dengan media tanam pot atau media polybag, cara menanam cabai rawit di polybag cukup dengan memperlihatkan pupuk sekitar satu hingga dua sendok makan.
Jika media tanam memakai lahan secara langsung, maka Anda disarankan untuk menciptakan sebuah bedengan yang panjangnya diadaptasi dengan luas lahan yang digunakan.
Selain bedeng, Anda juga perlu memastikan adanya parit disekitar lahan tersebut kurang lebih berjarak 70 cm. Kemudian, Anda tutup bedeng dengan plastik yang berlubang. Diamkan selama satu minggu.
3. Memilih bibit cabai rawit yang mempunyai kualitas tinggi
Waktu menunggu , sanggup Anda gunakan untuk menentukan bibit atau benih cabai rawit yang mempunyai kualitas tinggi. Cabe rawit yang berasal dari varietas unggulan biasanya akan tahan terhadap penyakit dan bisa berbuah banyak.
Beberapa varietas bibit cabai rawit unggul sanggup Anda beli di toko pertanian terdekat. Apabila Anda tidak ingin membeli bibit, maka tak apa kalau Anda memakai cabai rawit yang Anda beli di warung terdekat.
Namun, Anda perlu pastikan cabai tersebut sudah matang, biasanya ditandai dari warna buahnya yang sudah kemerahan. Perlu diingat, Anda harus menghindari penggunaan cabai rawit yang diambil dari sisa makanan.
Anda hanya perlu memotong cabai yang sudah matang, kemudian pisahkan biji dari buahnya. Kemudian, rendam biji tersebut ke dalam air larutan POC/NASA. Perhatikan biji tersebut, Anda pilih biji yang karam sebagai bibit yang nantinya akan Anda tanam. Anda perlu melaksanakan tahapan ini selama satu malam.
Jika Anda tak mempunyai larutan POC/NASA, Anda tak perlu khawatir alasannya ialah Anda sanggup mengganti larutan tersebut dengan larutan bawang merah yang hangat. Selanjutnya, ambil benih tersebut kemudian angin anginkan supaya kering.
Baca Juga >> Kumpulan Jenis Pestisida Untuk Tanaman Cabe Dan Manfaatnya
4. Melakukan penyemaian bibit cabai rawit
Sebagai media tanam penyemaian, Anda sanggup membuatnya dengan cara menyampurkan pupuk sangkar dan tanah dengan perbandingan 1 : 3. Masukkan media semai ke dalam polybag (Anda sanggup memakai ukuran polybag sekitar 5 x 6 cm).
Anda perlu mengetahui, bahwa media tanam penanaman dengan persemaian ialah berbeda. Untuk persemaian, Anda perlu melakukannya di polybag.
Agar penanaman sanggup dipantau secara efektif dan intensif, maka dalam satu polybag Anda hanya perlu memperlihatkan satu benih cabai rawit. Setelah ditanam, Anda perlu melaksanakan penyiraman setiap pagi dan sore yang dilakukan secara rutin dengan jumlah air yang sesuai, jangan terlalu berlebih.
Tahap persemaian dilakukan selama empat minggu. Jika Anda menanam cabai rawit dengan media tanam pot, maka Anda tidak perlu melaksanakan persemaian di polybag. Hal ini alasannya ialah persemaian dan penanaman dua duanya sanggup berlangsung di dalam pot.
5. Proses penanaman bibit cabe
Setelah berumur empat minggu, maka persemaian telah selesai ditandai dengan munculnya kecambah dan daun. Kemudian, anda perlu memindah cabai rawit ke media tanam sesungguhnya.
Tentunya Anda harus menyeleksi terlebih dahulu benih yang sehat. Ciri-cirinya ialah mempunyai batang yang mulus, daunnya berjumlah minimal 2 helai daun dan bebas dari hama.
Proses penanaman disarankan untuk dilakukan pada pagi atau sore hari. Hal ini akan membantu dalam mencegah cabai rawit layu.
Anda harus pastikan melepas polybag dengan baik tanpa merusak akar. Dengan demikian , penanaman cabai rawit telah selesai.
Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit Agar Cepat Berbuah
Cara merawat tumbuhan cabai rawit supaya cepat berbuah ada hal berikutnya yang perlu Anda lakukan ialah proses pemeliharaan hingga menuju tahapan panen. Berikut cara memelihara tanaman cabe rawit :
1. Proses Penyiangan
Anda perlu meneliti tumbuhan dan melaksanakan penyiangan terhadap rumput dan gulma yang tumbuh di area penanaman cabai rawit. Kehadiran rumput dan gulma akan menyedot nutrisi yang ada di media tanam, sehingga ketersedian nutrisi untuk cabai rawit akan berkurang.
Tentunya hal ini kan menghambat proses pertumbuhan dan pembuahan cabai rawit. Penyiangan cukup dilakukan secara manual tanpa menambahkan obat rumput, alasannya ialah cabai rawit sangat sensitif dengan obat tersebut.
2. Proses Pemupukan
Selain pemupukan pada dikala proses pengolahan media tanam, Anda juga perlu menambahkan sejumlah pupuk dikala proses pemeliharaan. Hal ini untuk memastikan ketersedian nutrisi dan unsur hara terpenuhi.
Pupuk yang dipakai sanggup berupa pupuk organik maupun pupuk kimia (pupuk NPK). Takaran pupuk ialah 250 ml pupuk cair per satu benih cabai rawit. Tentunya pupuk dalam bentuk padatan harus terlebih dahulu dicairkan dengan air.
Pemupukan dilakukan setiap 10 hari sekali selama satu bulan. Pupuk yang disarankan untuk tumbuhan cabai yang telah berusia diatas satu bulan ialah pupuk NPK, KNO, MKP dan TSP. Siramkan sebanyak 300 ml tiap satu tumbuhan cabai rawit. Pemupukan kali ini cukup dilakukan tiap sebulan sekali.
3. Proses Penopangan
Tanaman cabai rawit cenderung rentan atau gampang roboh. Namun tak perlu risau, hal ini sanggup diantisipasi dengan melaksanakan penopangan.
Anda sanggup memakai tiang anjir sebagai penopang yang sanggup dibentuk dari bambu atau kayu lainnya. Tinggi tiang sanggup diadaptasi dengan tinggi tumbuhan cabai rawit. Topang tumbuhan dengan mengikatnya ke tiang anjir yang sengaja ditancapkan ke tanah.
4. Proses Penyiraman
Pada pemeliharaan tumbuhan cabai rawit, Anda masih harus melaksanakan acara rutin berupa penyiraman setiap pagi dan sore hari.
5. Pembasmian Hama
Ada kemungkinan hama yang menyerang tumbuhan cabai rawit. Beberapa hama tersebut diantaranya ulat, kutu daun, tungau dan lalat buah. Untuk mencegah serangan hama, Anda sanggup melaksanakan penyemprotan insektisida secara berkala.
6. Proses Panen
Tahapan ini ialah tahapan yang paling ditunggu. Tanaman cabai rawit pada usia 44-55 hari akan mulai berbunga, selanjutnya akan berbuah pada usia 60-80 hari. Pembungaan dan pembuahan sanggup dipercepat dengan penambahan pupuk ZPT.
Pada usia sekitar 80 hari, cabai rawit telah siap dipanen. Waktu panen disarankan dilakukan dikala pagi selepas embun telah mengering. Anda sanggup memetik cabai rawit yang telah matang. Selanjutnya, hasil panen sanggup Anda simpan ke daerah yang teduh namun tidak lembab.
Demikian klarifikasi mengenai cara menanam cabai rawit dari biji. Bagaimana? Cukup terperinci bukan? Anda sanggup mengaplikasikannya secara eksklusif di rumah Anda ketika rumah Anda memenuhi persyaratan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Baca Juga >> Cara Menanam Pepaya California Agar Cepat Berbuah yang Benar
Tentunya dengan menanam cabai sendiri, Anda tidak perlu pusing lagi dengan harga cabai rawit yang cenderung fluktuatif. Selebihnya, Anda juga sanggup menciptakan acara ini menjadi perjuangan pertanian yang bisa menghasilkan laba yang besar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com