Selama ini kita sudah sering memakai jasa ojek online untuk berpergian ataupun untuk mengirim dan memesan makanan. Salah satu jasa ojek online yang paling terkenal ialah Gojek. Ada banyak driver Gojek yang siap melayani kita dikala sedang membutuhkan jasa trasportasi. Namun pernahkan kalian mendengar siapa dan menyerupai apa orang yang menjadi driver Gojek pertama?
Ia ialah seorang laki-laki berusia 52 tahun berjulukan Mulyono. Mulyono mungkin bisa dikatakan masuk ke jajaran orang yang berkontribusi dalam sejarah berdirinya perusahaan transportasi online atau daring di Indonesia, Gojek.
Pria yang erat disapa sebagai Pak Kumis ini merupakan kawan atau driver pertama ojek online dari Gojek. Karena itulah Mulyono mendapatkan isyarat khusus dari Gojek yakni ‘driver 001’.
Mulyono dulunya merupakan laki-laki biasa yang bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan di tempat Jakarta Selatan. Kebetulan, kantor perusahaan Gojek dikala pertama kali berdiri, berada dekat dengan tempatnya mangkal sebagai ojek pangkalan. Kemudian dengan info yang didapat dari seorang teman, beliau nekat mendaftar sebagai pengemudi Gojek pada 2010.
photo via : megapolitan.kompas.com
Tak butuh waktu lama. Seminggu lalu Mulyono menerima panggilan dan mengobrol eksklusif dengan Nadiem Makarim, pendiri Gojek. Dimana Mulyono disuruh untuk mengajak teman-temannya sesama Opang untuk ikut mendaftar sebagai driver Gojek. Mulyono lalu mengajak rekan-rekannya di pangkalan. Namun, hanya dua orang yang ikut bergabung dengannya.
Dikutip dari tribunnews.com, Mulyono menyampaikan dikala pertama kali dirinya bergabung dengan Gojek pada Agustus 2010, kantornya belum menyerupai sekarang. Dulu hanya seluas garasi kendaraan beroda empat dengan ukuran 5×7 meter. Selain itu sistem pemesanan ojek online belum memakai aplikasi menyerupai kini ini. Saat itu, sistem pemesanan ojek online harus diperantarai seorang narahubung dari pihak Gojek.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Selain bedanya sistem pemesanan, ia juga menceritakan bahwa jaket Gojek dahulu tidak berwarna hijau menyerupai kini ini. Warna jaket atau seragam untuk kawan atau pengemudi Gojek dulunya berwarna abu-abu.
photo via : www.instagram.com/gojekindonesia
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Tranformasi Mulyono dari seorang Opang sampai menjadi driver Gojek tentunya menghadapi jalan yang berliku. Saat itu belum banyak pengemudi ojek online di Jakarta dan sekitarnya dahulu menciptakan Mulyono mendapatkan banyak sekali intimidasi, khususnya dari para pengemudi ojek pangkalan.
Mulyono pernah dikejar oleh segerombolan Opang dikala ia mendapatkan pesanan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ia juga pernah ditipu, bahkan paling mengerikan Mulyono sempat menerima bahaya dengan golok oleh tukang ojek pangkalan yang merasa lahannya di ambil oleh Mulyono. Namun dikala ini beliau mengungkapkan intimidasi semacam itu sudah tidak pernah terjadi lagi. Sebab profesi sebagai ojek online sudah dikenal dan diterima masyarakat luas.
Mulyono juga mengungkapkan sejak dirinya menjadi driver ojek online kehidupan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Rata-rata beliau bisa mengantongi penghasilan Rp 6 juta sampai Rp 7 juta setiap bulan.
Bahkan Mulyono juga mengungkapkan beberapa kelebihan menekuni profesi sebagai ojek online. Yaitu waktu kerja yang fleksibel. Dimana dirinya bisa istirahat atau nge-bid kapanpun terserah dirinya.
photo via : http://suar.grid.id
Sebagai bentuk rasa syukurnya, Mulyono bahkan menamai anak bungsunya yang kini berusia dua tahun Nadiem Saputra. Serupa dengan nama pendiri Gojek yakni Nadiem Makarim. Menurut Mulyono, Nadiem Makarim mempunyai pemikiran yang cemerlang. Mulyono pun mempunyai keinginan biar para pengemudi driver online bisa semakin menerima dukungan dikala bekerja dengan regulasi yang jelas. Baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah.
Kini, ia masih melanjutkan kariernya sebagai driver GoJek alasannya ialah dirinya merasa menemukan keuntungan, baik secara finansial maupun fleksibilitas jam kerja.
Bahkan, berkat keseniorannya, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek, Shinto Nugroho sempat mengeluarkan candaan bila Nadiem Makarim niscaya akan cium tangan bila bertemu dengan Mulyono. *Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka sanggup dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com
Sumber http://blogunik.com