Saturday, February 2, 2019

Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia

Guys! Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia, yang bisa dibilang cuacanya tak pernah mengalami peningkatan ataupun penurunan suhu yang sangat ekstrim. Ya walaupun di Indonesia sering terjadi hujan dan banjir, namun setidaknya kalian tak pernah menemukan kasus final hidup lantaran beku ataupun final hidup lantaran kepanasan. Maka dari itu, kita harus benar-benar bersyukur tinggal di Indonesia, lantaran tak semua negara mempunyai cuaca yang cukup stabil ibarat di Insonesia.


Seperti kasus cuaca ekstrim yang dikala ini sedang melanda Amerika dan Australia. Kedua benua ini sama-sama mengalami cuaca yang sangat ekstrim namun sangat bertolak belakang. Jika di Amerika sedang menghadapi ekspresi dominan hambar yang sangat ekstrim, maka di Australia justru dilanda cuaca panas yang sangat ektrim sampai bisa menciptakan aspal jalan meleleh.


Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan kedua benua tersebut? Dikutip dari Voaindonesia.com, Daratan Amerika sedang di landa cuaca hambar yang sangat ektrim. Para pakar meteorolgi menyebut cuaca hambar itu diakibatkan oleh polar vortex, udara hambar di atas Kutub Utara yang bergerak ke Selatan melintasi Amerika Utara lantaran dorongan panas gurun dari Afrika Utara.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia


photo via : sains.kompas.com


Cuaca hambar tersebut mencapai puncaknya pada hari Kamis, 31 Januari 2019 kemarin dan tercatat sebagai suhu terdingin yang pernah melanda Amerika Serikat dalam sejarah. Hal tersebut menciptakan ratusan juta warga Amerika Serikat mencari sumbangan ketempat yang sekiranya dapan melindungi mereka dari cuaca ektrim tersebut.


Selain itu, banyak sekolah, kantor pemerintah, perkantoran sampai kantor pos yang ditutup lantaran suhu rendah dan angin hambar yang kencang. Bahkan hampir semua kantor pos AS menangguhkan pengiriman surat untuk melindungi kurir mereka dari terjangan cuaca ektrim.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



photo via : www.era.id


Para pejabat bahkan menyatakan kalau 85 persen wilayah Amerika Serikat kecuali Alaska dan Hawaii sedang dilanda suhu dibawah titik beku. Salah satu kota di Amerika tepatnya di Grand Chute, Wisconsin, sepanci air mendidih yang dilempar ke udara eksklusif menjadi awan salju. Wah! Gak kebayang kan bagaimana dinginnya Amerika Serikat?


Cuaca hambar ini juga mengakibatkan korban jiwa sampai belasan orang, baik jawaban cuaca hambar maupun jawaban kecelakaan dikala angin kencang salju. Sementara di Chicago, sekitar 80.000 orang tunawisma terancam menghadapi kondisi mengancam nyawa dilaporkan temperaturnya mencapai minus 22 derajat Fahrenheit. Sementara suhu di beberapa tempat Minnesota dilaporkan mencapai minus 40 derajat. Dikutip dari MSN.com, Badan Cuaca Nasoonal AS menyatakan, angin hambar bisa berbahaya lantaran sanggup mengakibatkan radang hambar pada kulit dalam waktu 5 menit.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia


photo via : www.medcom.id




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Namun walaupun sedang mencapai puncaknya, cuaca hambar ektrim yang melanda Amerika ini diperkirakan hanya akan bertahan beberapa hari lagi. Menurut prakiraan cuaca, suhu di serpihan tengah sampai pantai timur Amerika akan naik menjadi berkisar antara 4 sampai sekitar 10 derajat Celsius.


Nah kalau di AS sedang menghadapi cuaca hambar yang sangat ekstrim, di Austrlia justru sedang menghadapi cuaca panas yang sangat ekstrim. Australia dilanda ekspresi dominan panas ekstrim, dengan suhu di beberapa tempat mencapai lebih 40°Celsius. *Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka sanggup dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com


Gelombang panas ini telah mengakibatkan kebakaran hutan dan tak sedikit satwa liar mati. Beberapa hari yang lalu, tempat Adelaide mencicipi cuaca panas 46,6 derajat Celcius, dan tercatat sebagai suhu tertinggi yang pernah dialami kota di Australia. Hal tersebut mengakibatkan sekitar 40 kuda mati lantaran kehilangan cairan tubuh dan kelaparan, sementara kuda yang selamat, tapi nyaris mati, dimusnahkan. Dikutip dari BBC.com, seorang warga menyampaikan kalau tempat dimana kuda-kuda tersebut ditemukan tewas biasanya penuh dengan air dan hewan-hewan tersebut beraktifitas di sekitar sana.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia


photo via : internasional.kompas.com


Namun lantaran cuaca yang panas menciptakan sumber air menjadi mengering sehingga menciptakan kuda-kuda tersebut dehidrasi. Sementara itu, beberapa spesies lain juga terancam, termasuk kelelawar, di New South Wales dan Cairns, yang ditemukan mati dalam jumlah besar. Selain itu, jutaan ikan juga mati pada tempat yang menderita kekeringan.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia


photo via : http://harnas.co


Para pejabat, telah mengingatkan kepada warga Australia untuk tinggal di rumah dan mengurangi acara fisik. Selain itu, kalau melaksanakan aktifitas diluar rumah juga sangat membahayakan sebab, gelombang panas yang melanda Australia juga mengakibatkan kondisi jalan ibarat aspal meleleh, sehingga akan akan sangat berbahaya kalau dilewati.


 Kalian harus bersyukur tinggal di Indonesia Berbeda 180 Derajat! Cuaca Ekstrim Yang Melanda Amerika Dan Australia


photo via : www.otosia.com


Laporan Channel News Asia menyebutkan, pesisir barat Australia menghadapi cuaca panas dan kering selama tiga bulan ke depan. Biro Meteorologi Australia (BOM) memprediksi hanya ada peluang 20 persen negara serpihan Austrlia Barat akan ditimpa curah hujan sepanjang 1 Februari sampai 30 April 2019. *Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka sanggup dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com



Sumber http://blogunik.com