Friday, December 7, 2018

√ Ciri-Ciri Pantun Dalam Karya Sastra

Pantun mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya. Ciri khas pada pantun ini penting untuk diketahui semoga sanggup menciptakan pantun dengan benar. Secara umum, pantun mempunyai ciri menonjol dalam hal rima dan adanya pembagian sampiran-isi. Tentunya, bukan ini saja ciri yang menempel pada pantun, tetapi masih ada beberapa lainnya. Apalagi, kalau dikaitkan dengan sesama pantun itu sendiri. Sebagaimana yang umum diketahui bahwa ada banyak jenis pantun. Semua pantun-pantun tersebut mempunyai ciri-ciri tersendiri, secara spesifik menjadi faktor pembeda dari satu jenis pantun dengan jenis pantun lainnya. Seperti apakah ciri-ciri pantun? Temukan jawabannya dalam uraian bahan berikut ini:

 tertentu yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya √ Ciri-ciri Pantun dalam Karya Sastra
Ciri Ciri Pantun

Ciri-ciri Pantun

Berdasarkan bentuknya, pantun mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini dilarang diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi usang lainnya. Ciri-ciri pantun yaitu sebagai berikut:

1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)

Ciri pantun yang pertama yaitu dalam hal penulisan bait-baitnya. Dalam sebuah pantun, terdapat hukum bahwa tiap bait tersebut diisi oleh empat baris atau larik, dilarang lebih.

2. Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata

Pantun mempunyai ciri dalam hal jumlah kata yang mengisi tiap barisnya. Pantun yang baik yaitu pantun yang memuat 8 hingga 12 jumlah suku katanya. Hal ini bertujuan untuk menjaga irama yang dimiliki sebuah pantun.

3. Rima tamat setiap baris yaitu a-b-a-b

Saat kita membaca pantun, terasa ada irama yang indah mengiringi kata-kata yang diucapkan. Hal ini di dukung pula oleh rima pantun yang mempunyai pola yang teratur. Salah satu ciri khas dari sebuah pantun yaitu terkait dengan rima tersebut, dimana pada setiap tamat rima mengikuti pola a-b-a-b.

4. Baris ketiga dan keempat merupakan isi

Pantun yang barisnya berjumlah empat mempunyai pembagian tersendiri, yakni baris 1 dan 2 disebut sebagai sampiran. Sedangkan, baris ketiga dan keempat disebut bab isi. Bagian sampiran sanggup dikatakan sebagai pernyataan "basa-basi" si pemantun, biasa mengambil pola dari lingkungan alam. Maksud bergotong-royong dari pantun diletakkan dalam bab isi tersebut.

5. Pernyataan pada sampiran dan isi harus masuk akal

Dalam pantun, ada yang namanya sampiran dan isi. Keduanya yaitu sesuatu yang berbeda, namun saling terkait membentuk makna dari dari sebuah pantun. Pantun yang baik yaitu pantun yang mempunyai keterkaitan masuk nalar antara bab sampiran dan bab isi tersebut, yang secara gotong royong membentuk satu kesatuan dalam memberikan makna sebuah pantun.

Artikel Terkait: Pengertian Pantun

Sekian uraian perihal Ciri-ciri Pantun dalam Karya Sastra, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com