Betul kata pepatah kalau cinta itu buta. Kalau sudah cinta, pasangan yang sudah dimabuk asmara tidak akan memikirkan hal lain. Yang penting mereka saling mencintai, saling menyayangi, saling mendapatkan kekurangan masing-masing dan saling memahami, itu sudah lebih dari cukup untuk membangun sebuah kekerabatan cinta. Cinta juga tak mengenal perbedaan, mau itu berbeda usia ataupun kasta, asalkan cinta, semua sanggup dihadapi bersama. Namun bagaimana jikalau cinta kalian terhalang perbedaan agama?
Seperti yang kita tau Agama merupakan komitmen seseorang dengan Tuhannya, sehingga landasan itulah yang mengakibatkan seseorang terus mempertahankan keyakinan terhadap ketuhanannya, dan mengutamakan kekerabatan cinta yang satu keyakinan. Pasangan beda agama memang sanggup dan diperbolehkan menjalin kekerabatan percintaan. Namun apakah kau yakin kekerabatan cinta agama kalian akan langgeng dan berjalan mulus hingga kalian menua nanti?
Memang negara kita yakni negara Bhineka Tunggal Ika dimana perbedaan menyatukan kita, namun bukan belakang layar lagi jikalau perbedaan agama akan mempengaruhi kekerabatan cinta. Kamu dan pasangan boleh saja telah mantap menjalin kekerabatan beda agama, namun apakah kau sanggup menutup mata dan telingamu perihal penolakan yang diberikan oleh orang tuamu dan orang renta pasanganmu? Bahkan bukan hanya orang tua, namu kerabat-kerabatmu juga akan menolak kekerabatan tersebut. Akan sangat sulit bagi kau dan beliau untuk mendapatkan restu dari orang renta masing-masing. Oleh alasannya itu sebelum memutuskan untuk saling menyayangi pikirkan baik-baik masa depan kekerabatan kalian kelak yang kemungkinan besar banyak rintangannya dan tidak menerima restu.
Namun bukan berarti kekerabatan beda agama itu tidak pernah berhasil lho guys, banyak kok teladan pasangan beda agama yang hubungannya langgeng, menyerupai Irfan Bachdim dan Jennifer, Jeremy Thomas dan Ina Thomas, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen serta masih banyak lagi.
Lalu apa yang harus dilakukan, padahal kau dan pasangan sama-sama terlanjur cinta dan mantap melanjutkan ke jenjang pernikahan? Memang perlu usaha dan pengorbanan besar untuk sanggup menjalin kekerabatan serasi walaupun beda agama. Untuk itu berikut ini beberapa cara menyikapi kekerabatan cinta beda agama yang harus kau pahami.
1. Utamakan cinta satu agama
photo via : mvslim.com
Walaupun hal yang kita bahas ketika ini yakni cara menyikapi kekerabatan cinta beda agama, namun sebelum kau jatuh cinta dengan seseorang, pastikan dulu kalau beliau seiman dengan dirimu. Jadikan agama yakni syarat utama untuk mencari pasangan hidup selain syarat yang diberikan orang renta dan dirimu sendiri. Karena kalau kau dan pasangan satu keyakinan, maka kemungkinan kalian hidup serasi akan semakin besar. Kalian juga sanggup mencicipi indahnya ibadah bersama pasangan dan anak-anak. Misalkan gereja bareng atau sholat berjamaah.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Lagipula keindahan menikah dengan yang satu agama itu, kita sanggup saling mengingatkan bila pasangan atau anak mulai melupakan nilai ibadah, sanggup berdiskusi mengenai dogma bersama-sama, dan ada daerah bertanya bila kurang memahami permasalahan agama. Namun kekerabatan beda agama tak akan sanggup menikmati hal tersebut.
Jadi, sebelum terlanjur menikah lebih baik kita pikirkan lagi. Menikah bukan hanya urusan setahun atau dua tahun kemudian kalau tidak cocok sanggup pisah begitu saja. Lebih baik gagal berpacaran daripada rumah tangga kandas di tengah jalan. Berteman dengan siapa saja boleh, namun menikahlah dengan yang seiman.
2. Bercerminlah pada diri sendiri
photo via : club31women.com
Untuk sanggup menjalin kekerabatan beda agama, hal pertama yang harus kau lakukan yakni bercermin. Bercerminlah apakah kau termasuk orang yang religius atau tidak. Jika kau termasuk orang yang religius, maka kau dan pasangan harus siap menghadapi segala kontradiksi terkait prinsip-prinsip aliran agama dengan bijak dan kepala dingin. Selain itu, perhatikan kekerabatan kau dengan keluarga. Apalah kau dan pasangan tipe anak penurut atau penentang keluarga. Jika kau tipe penurut, maka terima apapun yang dikatakan oleh orang renta kamu. Namun jikalau kau tipe penentang, berpikirlah 2 kali apakah hal yang menciptakan kau menentang orang renta ini yakni yang terbaik untukmu.
3. Siap hadapi perbedaan
photo via : www.tabascohoy.com
Walaupun kau dan pasangan sama-sama mendapatkan satu sama lain apa adanya, namun perbedaan agama sangatlah rentan menjadi problem diantara kekerabatan kalian. Karena problem perbedaan agama yakni suatu hal yang sangat sensitif. Maka kau dan pasanganmu harus siap menghadapi banyak sekali problem yang cepat atau lambat menghampiri kalian tanpa sanggup dicegah. Sehingga menghindari dialog perihal perbedaan diantara kalian hanya akan menunda problem saja. Cepat atau lambat, kalian harus mengakui bahwa kalian mempunyai filosofi yang berbeda dalam hidup. Meskipun kau atau pacar bukan orang yang sangat religius, pada risikonya kalian harus menghadapi masalah-masalah menyerupai keluarga, adat-istiadat, dan budaya.
4. Salah satu pihak secara ikhlas mau mengikuti keyakinan pasangan
photo via : http://beritahati.com
Hubungan beda agama memang mempunyai rintangan yang besar. Jika sudah terlanjur cinta, maka salah satu dari kalian harus menyerah demi kekerabatan kalian. Mengalah disini dengan pindah keyakinan dan ikut keyakinan pasanganmu. Namun sebelum itu harus kalian ingat bahwa beragama yakni soal ketulusan. Setiap penganutnya haruslah ikhlas dalam memeluk dan menjalankan agamanya. Seseorang harus dengan penuh kesadaran dalam menentukan kebaikan agama apapun itu. Dia dihentikan pindah alasannya faktor di luar agama itu sendiri.
Mengingat hal tersebut hendaknya sebelum kau memutuskan untuk pindah agama dan ikut keyakinan pasangan kamu, berpikirlah seribu kali apakah dengan pindah agama akan menciptakan kekerabatan kalian berjalan harmonis? Selain itu, kau juga harus meyakinkan diri sendiri kalau kau pindah agama bukan alasannya paksaan, bukan alasannya tuntutan cinta, dan juga bukan alasannya hal lainnya. Namun alasannya kau ikhlas dari hati kau sendiri untuk memeluk agama tersebut.
Tentunya juga kau harus siap mendapatkan saingan dari orang renta yang pastinya akan menolak dengan keras keputusanmu untuk pindah keyakinan. Maka disinilah perjuanganmu untuk meyakinkan orang renta kalau pilihanmu yakni pilihan yang terbaik buat dirimu dan kau telah yakin dengan hal itu.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
5. Mempertimbangkan keyakinan yang akan di anut belum dewasa nanti
photo via : www.picswe.com/
Dalam kekerabatan beda agama, kalian dihentikan menunda obrolan-obrolan serius mengenai kekerabatan kalian kedepannya. Kalian sadar kalau kalian beda agama dan kalian telah mantap untuk melanjutkan kekerabatan ke jenjang ijab kabul walaupun nantinya akan hidup dalam agama yang berbeda. Maka dari sekarang, hendaknya kalian menciptakan banyak sekali janji atau komitmen menyangkut perbedaan diantara kalian. Salah satunya yakni dengan mempertimbangkan keyakinan yang akan di anut belum dewasa kalian nanti.
Walaupun beragama yakni soal ketulusan dan keyakinan, dan belum dewasa kalian akan mempunyai hak untuk menentukan keyakinan mereka sendiri nantinya. Maka janganlah kecewa jikalau anak kalian tidak menentukan keyakinanmu namun lebih menentukan keyakinan pasanganmu. Makara mulai dari kini kau dan pasangan harus bicarakan dengan matang perihal keyakinan belum dewasa kalian nanti sehingga tidak terjadi perselisihan diantara kalian dikemudian hari.
6. Pupuk rasa toleransi yang tinggi satu sama lain
photo via : madamenoire.com
Dalam menjalani kekerabatan cinta beda agama, kalian harus menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi satu sama lain. Hal ini alasannya agama yakni problem yang sensitif. Prosesi ibadah yang berbeda pun melahirkan keberagaman dalam menjalani kebiasaaan harian. Makara kalian harus sanggup menghargai perbedaan tersebut, jangan hingga kalian menyinggung perasaan satu sama lain alasannya perbedaan agama. Misalnya, problem makanan. Kamu yang dibolehkan mengkonsumsi daging babi hendaknya jangan menyajikan masakan yang mengandung babi di depan pasanganmu yang mengharamkan daging babi.
Kamu juga dihentikan mengeluh dengan hukum yang ada pada agama pasanganmu. Meskipun kedengarannya sepele, hal ini sanggup terasa menyakitkan untuknya. Begitu juga dengannya. Kalau ia hingga tidak menghormati agamamu, kau harus mendiskusikan problem ini baik-baik.
Hubungan dengan perbedaan yang cukup kental ini butuh banyak rasa toleransi dan saling menghargai di antara kau dan pasangan. Jika kau tidak sanggup menghargai pasangan dan lingkungannya, dengan keyakinan yang mereka anut, kekerabatan asmara kalian sanggup dipastikan tidak akan sanggup berhasil. Kalau kau nggak sanggup menghargai pasangan, atau orang lain yang berbeda keyakinan denganmu, mengapa mencari pasangan yang berbeda denganmu?
7. Akhiri kekerabatan sebelum rasa cinta semakin dalam
photo via : steptohealth.com
Cinta pupus alasannya terhalang keyakinan memang sangat menyakitkan. Namun ini yakni salah satu pilihan terbaik untuk kehidupan kalian kelak. Kita tidak sanggup membohongi diri sendiri jikalau perbedaan agama akan sanggup menyakiti hati orang renta dan keluarga jikalau tetap dilanjutkan. Selain itu, jikalau kalian sendiri tidak sanggup saling menghargai maka kekerabatan beda agama kalian akan penuh dengan perselisihan. Maka akhiri segera kekerabatan kau dengannya sebelum kau jauh mencintainya semakin dalam. Sebaliknya jikalau kau dan pasangan mantap menjalin kekerabatan cinta beda agama, kau harus berjuang sekuat tenaga untuk meminta restu orang renta dan keluarga, yang pastinya tak akan gampang dan penuh rintangan.
8. Open Minded
photo via : www.theargus.co.uk
Pada dasarnya, kita memang hidup di negara yang sarat akan perbedaan. Di luar kekerabatan asmara, tentunya kau sudah bergaul dengan orang yang berbeda suku, berbeda ras, dan berbeda agama denganmu. Jika pikiranmu terlalu sempit untuk dunia yang penuh keberagaman ini, maka selamanya kau tidak akan sanggup menjalin pergaulan dengan siapa pun yang berbeda denganmu. Apalagi membangun kekerabatan cinta dengan orang yang beda dogma denganmu. Namun jikalau kau dan pasangan ngotot untuk membangun kekerabatan cinta tersebut, maka belajarlah untuk menghargai perbedaan.
Selama membangun kekerabatan dengannya, kau harus mau toleran dan sekali-kali berusaha memahami pasanganmu melalui agamanya. Bukan berarti kau akan pindah ke agamanya atau ia akan pindah ke agamamu, tapi paling tidak kalian mau membuka diri pada hal yang sangat bermakna bagi pasanganmu. Kamu sanggup mencoba tiba ke rumah ibadah masing-masing atau saling menemani ketika menjalankan ibadah keagaman.
9. Jangan berusaha mengubah pasangan
photo via : www.hidupkatolik.com
Dalam menjalin kekerabatan beda agama, jangan pernah berpikir bahwa agamamu lebih baik dari agamanya. Sehingga kau mencoba untuk membuatnya berubah sehingga menganut keyakinan yang kau pegang. Keyakinan merupakan suatu hal yang sangat pribadi. Memaksakan kehendakmu dengan cara mengubah pasanganmu menjadi apa yang kau inginkan justru akan menciptakan kekerabatan kalian kandas. Kamu dan pasangan mempunyai keyakinan masing-masing, jadi biarkan pasanganmu berpegang pada prinsipnya, dan begitu pula dengan dirimu. Jadilah pasangan yang mempunyai rasa toleransi yang tinggi. Karena saling menghormati yakni kepingan dari rasa sayang dan cinta. Kalaupun ada perdebatan, diskusikan secara bijaksana biar tercipta solusi yang sempurna untuk kalian berdua. Karena intinya setiap agama mengajarkan hal yang sama perihal kebaikan.
Nah itu beliau guys beberapa poin yang perlu kalian pertimbangkan sebelum menentukan pasangan atau cinta yang berbeda agama atau keyakinan. Semoga bermanfaat ya
Sumber http://blogunik.com