Tahukah Anda siapa pencipta lagu Bengawan Solo? Lagu ini sangat terkenal bukan hanya di Indonesia, tetapi juga mancanegara. Pencipta lagu ini ialah Gesang, seorang maestro keroncong Indonesia kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917. Bengawan Solo hasil ciptaan Gesang sangat terkenal di Asia, khususnya di Indonesia dan Jepang. Bagaimana tidak, lagunya ini telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dunia, ibarat bahasa Rusia, Inggris, Jepang, dan Tionghoa. Nah, pada kesempatan ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal bagaimana dongeng hidup dari seorang seniman pencipta lagu yang cukup fenomenal ini, selamat membaca.
Pencipta Lagu Bengawan Solo, Gesang
Gesang yang berjulukan lengkap Gesang Martohartono ialah seorang seniman Indonesia kelahiran Jawa Tengah, tepatnya di Sukarta pada tanggal 1 Oktober 1917. Gesang ialah seorang seniman penyanyi dan pencipta lagu Jawa Tengah yang dijuluki maestro keroncong Indonesia. Pada awalnya, dia bukanlah seorang pencipta lagu, tetapi ia dulu dikenal sebagai seorang penyanyi pelantun lagu-lagu keroncong. Gesang sering tampil membawakan lagu-lagu keroncong setiap ada hajatan program dan pesta perkawinan.
Gesang tinggal di Perumnas pinjaman Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1980. Rumah itu ditempatinya selama 20 tahun, kemudian pindah ke Jalan Bedoyo No. 5 Kelurahan Kemlayan, Solo. Sejak tahun 1962, Gesang tinggal sendiri dirumahnya sesudah bercerai dengan sang Istri. Gesang tidak sempat dikaruniai anak.
Bengawan Solo bergotong-royong ialah nama sebuah sungai terpanjang di Pulau Jawa. Dalam bahasa Jawa, Bengawan berarti "sungai yang besar". Gesang sangat mengagumi sungai tersebut, dia rajin berkunjung untuk menikmati keindahan sungai Bengawan Solo. Hingga pada suatu saat, Gesang sedang duduk ditepian sungai Bengawan Solo mendapat wangsit untuk membuat lagu khusus buat sungai yang sangat dikaguminya itu.
Cukup usang ia merenung mengumpulkan energi untuk membuat lagu itu. Prosesnya memakan waktu selama 6 bulan, hingga pada tahun 1940 Gesang berhasil membuat lagu Bengawan Solo. Saat itu, Gesang masih berusia 20 tahun. Siapa sangka, lagunya ini menjadi sangat terkenal dan banyak disukai orang. Di ketika bersamaan, Gesang pun terkenal lewat lagunya itu hingga sekarang. Lirik lagu Bengawan Solo dikenal sangat bersahaja dan inilah yang menjadi kekuatan dari lagu ini.
Gesang juga pernah membuat lagu selain lagu Bengawan Solo meskipun tak sepopuler lagu tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
- Sebelum Aku Mati
- Pemuda Dewasa
- Dongengku
- Tanah Airku
- Tirtonadi
- Dunia Berdamai
- Caping Gunung
- Ala Jamis
- Sapu Tangan
- Keroncong Si Piatu
- Pamitan
- Jembatan Merah
Pemerintah Jepang sangat menghargai pengabdian Gesang pada perkembangan musik Keroncong. Sebagai bentuk perhargaan terhadapnya, Jepang mendirikan Taman Gesang di bersahabat Bengawan Solo. Taman ini pengelolaannya dibiayai oleh Dana Gesang, sebuah forum yang didirikan untuk Gesang Martoharto di negeri Sakura itu.
Pemusik atau penyanyi Indonesia tidak banyak yang dapat menjadi legenda di masyarakat. Selain itu, tidak banyak pula yang dapat berdedikasi hingga usia 90 tahun. Di usianya yang menginjak 85 tahun, Gesang masih sempat merekam suaranya bertajuk Keroncong Asli Gesang yang diproduksi oleh PT Gema Nada Pertiwi (GMP), pada september 2002 di Jakarta.
Baca Juga:
Lirik Lagu Bengawan Solo
Berikut ini lirik lagu Bengawan Solo hasil ciptaan Gesang:
Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi...
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air..
Meluap hingga jauh
Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap hingga jauh
Dan balasannya ke laut
Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu...
Naik itu perahu
Wafatnya Pencipta Lagu Bengawan Solo
Pada hari Rabu, 19 Mei 2010 Gesang dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta alasannya ialah kesehatannya dilaporkan memburuk. Beliau harus dirawat di ruang ICU alasannya ialah sakitnya itu. Sebuah tim khusus dibuat berisikan lima dokter seorang hebat untuk menangani kondisi kesehatan Gesang. Namun, sempurna pada hari Kamis, 20 Mei 2010, pencipta lagu Bengawan Solo menutup usianya.
Sumber http://www.ilmusiana.com