Wednesday, August 15, 2018

√ Ternyata, Gunung Berapi Toba Dapat Aktif Kembali

Gunung Toba dulunya ialah sebuah gunung berapi aktif. Letusan terakhirnya meninggalkan jejak kawah merapi berbentuk danau menyerupai yang kita kenal kini ini sebagai danau Toba. Indonesia memang populer sebagai sebuah negara kepulauan yang terletak di antara dua lempeng benua dan dua lempeng samudera. Letak geografis Indonesia, mengakibatkan tingginya jumlah kegiatan tektonik menyerupai gempa bumi dan kegiatan vulkanik menyerupai letusan gunung berapi. Tahukah kalian? Di Indonesia ada lebih dari 120 gunung berapi aktif dan ada lebih banyak lagi gunung berapi yang tidur. Banyak orang beranggapan jikalau gunung berapi yang sedang tidur ialah gunung berapi yang sudah tidak sanggup meletus lagi. Benarkah demikian?

Gunung Berapi Toba, Bisakah Aktif?

Apakah gunung berapi Toba sanggup aktif kembali? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memahami kegiatan vulkanik suatu gunung. Aktivitas vulkanik dari gunung merapi ditentukan dari supply magma, yaitu adonan antara batuan cair dan larutan gas berasal dari sebuah zona yang berada di antara lapisan litosfer dan lapisan astenosfer. Pada zona ini, suhu yang sangat panas dan tekanan yang sangat tinggi, menciptakan batuan yang berasal dari lapisan litosfer mencair, dan ketika di zona ini mencapai puncaknya, maka magma yang telah terbentuk akan mendorong lapisan litosfer dan merayap naik melalui retakan-retakan yang ada di lapisan tersebut.

 dulunya ialah sebuah gunung berapi aktif √ Ternyata, Gunung Berapi Toba Bisa Aktif Kembali

Ketika magma yang merayap naik mendapat hambatan, contohnya bertemu dengan lapisan batuan yang sangat berpengaruh dan keras, maka magma akan terkumpul di satu titik dan membentuk sebuah kantong magma. Apabila kantong magma telah terisi penuh dan tekanan yang ada pada kantong magma tidak sanggup ditahan oleh lapisan batuan di atasnya, maka magma akan menekan lapisan tersebut dengan tekanan yang sangat tinggi, sampai lapisan batuan tersebut hancur dan alhasil magma sanggup naik ke permukaan bumi. Kejadian keluarnya magma dari dalam bumi sanggup kita saksikan ketika kita melihat sebuah gunung berapi yang sedang meletus.

Apabila magma mendapat supply magma yang teratur, maka gunung berapi di atasnya akan mengalami erupsi secara berulang-ulang, bahkan tidak jarang ada gunung berapi yang sanggup memuntahkan lava secara terus menerus, contohnya ialah Gunung Kilauea di Hawaii dan Gunung Erta Ale di Etiopia. Nah, gunung berapi yang sanggup Meletus berulangkali dikategorikan sebagai gunung berapi aktif. Namun, alasannya ukuran dapur magma setiap gunung berapi berbeda-beda, butuh waktu yang berbeda pula bagi setiap dapur magma untuk sanggup terisi penuh. Hal ini juga berakibat pada perbedaan jeda waktu yang diperlukan oleh setiap gunung untuk Meletus. Ada yang mengalami erupsi setiap lima tahun sekali, namun ada juga yang mengalami erupsi setiap belasan, puluhan, atau bahkan ratusan tahun sekali. Hal ini tergantung pada secepat apa dapur magma sebuah gunung sanggup terisi penuh.

Gunung Toba: Aktif, Mati atau Tertidur?

Gunung Toba sudah sangat usang tidak meletus lagi. Apakah gunung tersebut sanggup dikategorikan gunung berapi aktif? Para andal geologi pun oke untuk mendefinisikan kategori gunung berapi aktif dengan kriteria gunung berapi tersebut pernah meletus setidaknya sekali dalam 400 tahun terakhir. Nah, pada prakteknya banyak gunung berapi yang seolah-olah membisu tanpa adanya kegiatan vulkanik. Banyak orang yang menganggap gunung-gunung tersebut telah berhenti beraktivitas. Padahal, gunung tersebut hanya tertidur dan sedang menunggu dapur magmanya terisi penuh. Contohnya ialah gunung Sinambung yang tiba-tiba meletus pada tahun 2010 sehabis tertidur selama 400 tahun.

Nah, terkadang anutan magma dari perut bumi menuju ke dapur magma tidak selalu lancar. Karena kegiatan tektonik tertentu, anutan magma ini sanggup saja berhenti dan magma yang telah berada di dalam dapur magma pun mendingin. Hal ini menjadikan gunung berapi yang terletak di atas dapur magma tersebut menjadi benar-benar mati alasannya tidak lagi mempunyai cadangan magma aktif yang sanggup memicu erupsi.


Para andal geologi pun mendefinisikan gunung berapi mati sebagai gunung yang tidak pernah mengalami erupsi selama 10.000 tahun terakhir dan kemungkinan gunung berapi mati tidak akan mengalami erupsi lagi sampai ribuan tahun ke depan. Namun, tetap saja sebuah gunung berapi yang telah dinyatakan mati sanggup kembali aktif. Satu tumpuan yang paling gres ialah Gunung Sotara di Kolombia yang tiba-tiba kembali aktif sehabis tidak meletus selama 9600 tahun. Indonesia pun bergotong-royong mempunyai banyak gunung berapi yang dinyatakan mati total, namun satu yang paling menarik ialah Gunung Toba. Masyarakat umum Indonesia mungkin mengenal Toba sebagai danau terbesar di Indonesia, namun bagi andal geologi mereka mengenal Toba sebagai sebuah kaldera atau kawah besar hasil sebuah erupsi yang sangat kuat. Bahkan, sanggup dibilang sebagai salah satu erupsi gunung terkuat dalam sejarah manusia.

Erupsi Gunung Berapi Toba

Erupsi gunung berapi Toba yang terjadi 74.000 tahun SM ini, menciptakan seluruh bumi diselimuti debu vulkanik yang menghalangi sinar matahari sehingga menjadikan banyak tanaman dan fauna mati. Bahkan, jumlah populasi insan ketika itu berkurang dari 100.000 orang menjadi hanya 10.000 orang alasannya imbas demam isu cuek vulkanis yang diakibatkan oleh debu vulkanik gunung Toba. Para andal geologi pun menyatakan, jauh di bawah danau Toba masih terdapat dapur magma aktif dengan cadangan magma yang terus bertambah sedikit demi sedikit. Namun, mereka menyampaikan masih butuh waktu ribuan tahun lagi semoga cadangan magma ini sanggup terkumpul cukup banyak untuk sanggup menyamai kekuatan erupsi yang setara dengan erupsi gunung Toba puluhan ribu tahun yang lalu.

Demikianlah ulasan perihal Gunung Berapi Toba, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com