Siapa sih yang gak tau mie lidi? Pastinya bawah umur generasi 90an sudah gak aneh lagi dengan jajanan khas SD satu ini. Meskipun tak lagi banyak peminatnya namun mie lidi atau biting-bitingan ini masih bertahan di tengah gempuran jajanan kaum millenial.
Mie lidi juga banyak dijual di pasar online dengan bumbu beraneka rasa. Tapi ada satu daerah unik yang menjual mie lidi dengan cara yang menarik guys! Bahkan penjual mie lidi ini menjadi viral di media umum karena keunikannya dalam menjual mie lidi. Awalnya warganet dengan akun berjulukan Azka Rizky membagikan sebuah unggahan berisikan penjual mie lidi bergaya unik di lembaga Facebook PEKALONGAN INFO. Unggahan tersebut viral di Facebook sesudah mendapat lebih dari 6.400 Like dan ratusan komentar dari warganet.
Bagaimana tidak heboh, pasalnya penampilan penjual mie lidi tersebut sangatlah perlente menyerupai pegawai kantoran. Menggunakan kemeja putih, celana kantoran hitam, menggunakan sepatu pantofel lengkap dengan dasi berwarna merah guys! Hal ini sangatlah menarik perhatian karena ia hanya berjualan bermodalkan 1 box mie lidi yang ia angkut dan berkeliling menggunakan sepeda motor.
photo via : jogja.tribunnews.com
Selain penampilan yang rapi, penjual mie lidi ini juga mempunyai paras yang tampan guys, berkulit putih dan tinggi badannya sekitar 175 cm. Bahkan banyak ibu-ibu bahkan sampaumur yang membeli mie lidinya semoga sanggup melihat penjual mie lidi tampan ini. Nah bergotong-royong siapa sih penjual mie lidi yang sedang viral satu ini? Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa fakta mengenai penjual mie lidi berdasi merah. Check this out guys!
1. Indentitas
Dikutip dari MSN, penjual mie lidi berdasi tersebut berjulukan Sutrisno atau erat disama dengan sebutan Reno. Pemuda tersebut gres berusia 23 tahun yang merupakan warga Perumahan Tanjung, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
2. Rutinitas Reno setiap hari
Dikutip dari MSN, Reno bersama ibu dan adiknya dari pagi hari telah menyiapkan barang dagangan yang akan dijajakan pada sore hari. Dengan rapi, mie lidi dibungkus satu per satu ke dalam plastik. Ada yang seharga Rp 1.000 dan ada yang Rp 2.000 per plastiknya. Setelah menggoreng dan menyiapkan mie lidi yang dibungkus satu per satu dari pukul 10.00-13.00 WIB, saatnya Sutrisno mandi dan bersiap untuk menjajakan barang dagangannya. Pemuda yang mempunyai tinggi tubuh 175 sentimeter dan berkulit putih itu memasukkan satu persatu barang dagannya kedalam boks yang ada di belakang sepeda motor. Ia tidak lupa menyiapkan bumbu mi lidi yang menjadi pilihan pembeli. Saat hendak berkeliling untuk jualan, tak lupa dirinya menggunakan kemeja putih, berdasi merah dan sepatu pantofel layaknya orang kantoran yang telah menjadi ciri khasnya selama 4 bulan terakhir ini.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
photo via : news.detik.com
3. Alasan menggunakan pakaian kantoran untuk berjualan
Penampilan Reno yang sangat rapi untuk sekedar berjualan mie lidi keliling bukanlah tanpa sebab. Hal ini bergotong-royong diawali karena ketidak sengajaan. Saat dirinya dulu masih bekerja di sebuah perusahaan yang mengharuskan dirinya berpakaian rapi, dirinya juga mempunyai perjuangan sampingan yaitu menjual mie lidi keliling.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Namun suatu hari sesudah pulang dari kantornya, dirinya lupa melepas pakaian kantornya dikala berjualan mie lidi keliling. Namun karena ketidak sengajaan tersebut, barang dagangannya justru ramai pembeli. Ia menganggap jikalau ramainya pembeli tersebut karena dirinya yang terlihat rapi dan bersih. Banyak juga orang-orang bermobil yang tiba-tiba berhenti untuk membeli barang dagangannya.
photo via : news.detik.com
4. Jualan mie lidi karena hobi
Dikutip dari MSN, Reno mengaku kalau awal kenapa dirinya sanggup berjualan mie lidi yaitu karena dulu dirinya hobinya membeli kudapan tersebut. Sehingga muncul inspirasi untuk berjualan mie lidi keliling. Hal ini ia lakoni karena hasil dari berjualan tidak mengecewakan untuk menghidupi keluarganya. Karena hal itu dirinya juga mantap keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan menentukan fokus untuk berjualan mie lidi.
5. Menjadi tulang punggung keluarga
Sebagai seorang anak pria dari keluarda yang sederhana, Reno sangatlah bertanggung jawab. Dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Ayahnya sedang sakit, sementara ibunya hanya bekerja sebagai penjahit. Sedangkan dirinya mempunyai 2 adik yang masih bersekolah. Karena kondisi tersebut, menciptakan Reno harus bekerja keras untuk menafkahi keluarganya. Untungnya dengan berjualan mie lidi, dirinya sanggup memperoleh Rp 150.000-Rp 200.000 perharinya.
photo via : regional.kompas.com
6. Tempat mangkal
Reno biasanya menjajakan mie lidinya di sekitaran Alun-Alun Pekalongan, namun hari Minggu ia menentukan berjualan di lapangan Mataram Kota. Meski awalnya sempat canggung melayani pembeli yang bersifat “kepo”, namun sekarang Reno terlihat tidak canggung melayani pembeli yang kebanyakan penasaran. Bahkan, sejumlah pembeli sengaja mengambil foto Reno ketika sedang berjualan mie lidi.
7. Reaksi orang yang bingung
Melihat penjual mie lidi yang tak biasa dengan pakaian kantoran, tentu menciptakan calon pembeli sangat kebingungan. Banyak calon pembeli yang mengira kalau Reno bukanlah penjualnya. Bahkan banyak calon pembeli yang justru bertanya pada Reno dimana penjual mie lidinya. Padahal yang berjualan yaitu Reno sendiri.
Sumber http://blogunik.com