Sunday, August 12, 2018

√ 4 Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Adopsi Anak

Adopsi anak seringkali dilakukan oleh pasangan suami istri yang tidak kunjung mempunyai momongan atau dengan alasan lainnya. Namun, sebelumnya Anda harus memerhatikan beberapa hal menyerupai memahami prosedur, menentukan daerah adopsi anak yang sempurna dan memahami kondisi medis anak.


Go DokAdopsi memang bukanlah pilihan pertama bagi pasangan untuk menjadi orang tua. Namun alasannya aneka macam alasan, tidak sedikit pasangan yang harus mengadopsi anak untuk melengkapi keluarganya. Kondisi fisik, mental, penggunaan obat, atau bahkan kondisi ekonomi sanggup saja menjadi alasan pasangan memutuskan untuk melaksanakan adopsi.


Namun, apakah Anda sudah mengetahui seluk beluk adopsi anak? Apa saja yang perlu dilakukan, pilihan apa yang harus dibuat, dan lainnya? Jika anda dan pasangan berniat untuk mengadopsi anak dalam waktu dekat, simak uraian berikut ini.


Apa saja hal yang harus diperhatikkan sebelum adopsi anak?


Prosedur yang memakan waktu lama


Ternyata, proses adopsi anak itu bukan hanya tiba ke sebuah yayasan di pagi hari kemudian pulang menjadi orang bau tanah dalam sehari, lho. Ada banyak proses manajemen yang harus dilewati, sehingga Anda harus sabar menunggu kedatangan anak tersebut berbulan-bulan kemudian.


Bahkan, tidak sedikit yang mengaku harus menunggu sampai satu tahun untuk memeluk anak yang sudah diadopsinya.“Proses adopsinya sanggup memakan waktu yang sangat sangat lama. Dalam kasus kami, kami mulai mengerjakan manajemen di demam isu panas dan kami gres mendapat anak kami 2 demam isu panas kemudian. Bersiaplah untuk menimbang apakah ini hal yang benar-benar Anda inginkan,” ujar seorang ibu berjulukan Linda pada BabyCenter.


Ketahui prosedurnya


Sebenarnya Anda juga sanggup lho mengadopsi anak bule. Mengadopsi anak dari luar negeri ini sudah dilakukan semenjak usang dan cukup lazim di Indonesia. Namun perlu diperhatikan bahwa ada ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Dan dibandingkan dengan mengadopsi anak dalam negeri, tentu prosesnya tergolong lebih memusingkan.


Syarat-syarat tersebut menyerupai usia calon orang bau tanah harus termasuk 30-55 tahun, status pernikahannya, mengurus izin adopsi dari menteri sosial, usia anak angkat yang masih harus balita, dan lainnya. Pastikan Anda mengetahui setiap prosedurnya dengan secara detail. Jika belum, Anda sanggup berkonsultasi ke kantor dinas sosial terdekat perihal mekanisme dan syarat-syarat mengadopsi anak.


Tempat adopsi anak


Memang terdengar sepele, namun poin ini juga perlu perhatian. Apakah yayasan yang Anda pilih sudah mempunyai izin resmi dari Kementrian Sosial? Ada baiknya kalau Anda mencari tahu terlebih dahulu perihal yayasan tersebut, baik dengan bertanya eksklusif pada pengurus atau dengan cara yang lain.


Hal ini ditujukan untuk menjamin keselamatan dan hak-hak anak angkat tersebut terpenuhi. Sebenarnya, sanggup saja Anda mengadopsi anak di luar jalur resmi. Namun, Anda akan tertanggung sejumlah biaya yang tidak sedikit. Lagipula, baik Anda dan calon anak angkat tidak akan mendapat jaminan keamanan pada ketika proses dan setelahnya.


Ketahui kondisi medis anak


Apakah ia menderita alergi? Apakah ia terserang HIV? Pasti Anda ingin tahu perihal hal-hal ini ketika ingin mengadopsi seorang anak, bukan? Peraturan pengangkatan anak di Indonesia memang tidak mensyaratkan adanya proses investigasi kesehatan, namun American Academy of Pediatrics sangat menyarankan hal ini.


Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada calon orang bau tanah dan calon anak angkat. Pemeriksaan tersebut mencakup foto rontgen dada, tes darah lengkap, tes fisik lengkap, tes tinja, tes tuberkulin, dan screening perkembangan. Bagi bayi yang gres lahir juga lebih baik juga melaksanakan screening elektroforesis Hb, hormon tiroid, G6PD, dan memastikan status imunisasi.


 


Baca juga:



Konsultasi kesehatan sekarang sanggup eksklusif lewat gadget Anda. Download aplikasi Go Dok di sini.


ZF/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm