Friday, June 29, 2018

√ Solusio Plasenta ; Penyebab, Tanda-Tanda Dan Penanganan




Solusio plasenta alias abruption plasenta ialah suatu kondisi terlepasnya plasenta (ari-ari bayi) dari tempat tertanamnya di rahim sebelum janin lahir dimana plasenta tertanam di rahim pada posisi yang normal.


Mengenal solusio plasenta


Solusio plasenta alias abruption plasenta adalah suatu kondisi terlepasnya plasenta (ari-ari bayi) dari tempat tertanamnya di rahim sebelum janin lahir dimana plasenta tertanam di rahim pada posisi yang normal. Solusio plasenta ialah salah satu penyebab perdarahan pada kehamilan bau tanah atau diatas 20 minggu. Pemisahan plasenta sanggup parsial (sebagian) atau total.


Perdarahan akhir penyakit ini umumnya menyusup diantara plasenta dan rahim kemudian keluar melalui kemaluan. Pada kondisi lain, darah tidak sanggup keluar, tetapi tertahan diantara plasenta dan dinding rahim sehingga mengakibatkan perdarahan yang tersembunyi (darah yang keluar dari kemaluan sedikit atau tidak ada).


Perdarahan tersembunyi ini jauh lebih berbahaya bagi ibu dan janin, alasannya banyak dan perdarahan tidak diketahui sehingga diagnosis sanggup terlambat sampai sanggup berujung ke janjkematian akhir kehabisan darah. Selain itu, terlepasnya plasenta ini juga berbahaya untuk janin alasannya sanggup mengganggu ajaran darah ke janin sehingga mengakibatkan kurangnya oksigen (hipoksia).


Epidemiologi


Banyaknya insiden solusio plasenta dilaporkan secara bervariasi, namun rata-rata insiden yang dilaporkan ialah 1 dalam 200 kelahiran. Dalam data milik national center of health statistic, salihu dkk, (2005) melaporkan insiden ini pada kelahiran bayi tunggal adalah1 diantara 160.


Dalam catatan kelahiran amerika serikat tahun 2003 melaporkan angka insiden solusio plasenta ialah 1 dalam 190 kelahiran.


Penyebab


Penyebabnya sampai ketika ini belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang mempertinggi kemungkinan terjadinya kondisi ini, diantaranya usia ibu, multigravida, riwayat solusio plasenta sebelumnya, janin yang tidak normal, trauma, peradangan plasenta dan cairan ketuban yang kronis dan ibu dengan tekanan darah tinggi.


Gejala klinis


Solusio plasenta yang ringan (plasenta yang terlepas < 1/6 bagian), pada umumnya tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas, perdarahan dari kemaluan hanya sedikit, dalam hal ini biasanya diagnosis gres sanggup ditegakkan setelah anak lahir yaitu didapati bekuan darah pada plasenta.


Pada kondisi yang agak berat tanda-tanda akan lebih jelas. Ibu akan merasa sakit yang tiba-tiba diperut, kadang kala ibu sanggup menunjukkan lokasi yang paling sakit yaitu ditempat plasenta terlepas. Selain itu, terdapat perdarahan dari kemaluan yang tiba-tiba dan berwarna hitam ataupun berupa gumpalan-gumpalan darah, pergerakan anak yang terasa meningkat kemudian kemudian terasa pelan dan balasannya berhenti (anak tidak bergerak lagi). Ibu juga akan mengeluhkan pusing, lemas, muntah, pucat, dan pandangan berkunang-kunang.


Pada investigasi perut akan didapatkan rahim akan terabah lebih besar, alasannya terbentuknya gumpalan darah pada kawasan terlepasnya plasenta, kemudian rahim akan teraba tegang dan keras menyerupai papan (istilah medis untuk ini ialah wooden uterus), nyeri pada pementingan rahim terutama pada tempat terlepasnya plasenta. Bagian-bagian janin akan susah dikenali melalui perabaan, alasannya rahim yang sangat tegang.


Diagnosis


Untuk mendiagnosis solusio plasenta beberapa hal yang harus kita perhatikan ialah :



  • Berdasarkan tanda-tanda dan tanda klinis yang sesuai. Gejala dan tanda akan terlihat sesuai dengan ringan dan beratnya solusio plasenta

  • Melakukan investigasi penunjang. USG tidak sanggup memastikan alasannya sulit membedakan potongan belakang plasenta yang normal dengan yang terjadi solusio plasenta (retroplasenta, tempat dimana plasenta terlepas dan darah tertumpuk). MRI sanggup mendeteksinya, namun tidak pas dilakukan dalam keadaan gawat darurat. Pemeriksaan laboratorium ialah memeriksan alfa fetoprotein  dan Hcg serum ibu akan meninggi kadarnya

  • Diagnosis niscaya dari solusi plasenta ditegakkan setelah persalinan yaitu dengan ditemukannya bekuan darah pada plasenta (hematoma retroplasenta).


Penanganan


Kasus ini dilarang ditatalaksana pada akomodasi kesehatan dasar (misalnya puskesmas, klinik bersalin dan bidan), ibu harus ditangani di akomodasi kesehatan yang lengkap (rumah sakit yang mempunyai akomodasi untuk operasi dan spesialis).


Jika terjadi perdarahan hebat, baik perdarahan dari kemaluan atau perdarahan tersembunyi, maka harus dilakukan persalinan segera, jikalau pembukaan lengkap maka persalinan akan dibantu dengan vakum. Jika pembukaan belum lengkap maka persalinan dilakukan dengan operasi sesar.


Jika perdarahan ringan atau sedang, maka tergantung denyut jantung bayi, jikalau denyut jantung bayi normal, maka dilakukan operasi sesar. Jika denyut jantung bayi tidak normal (yaitu kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali per menit), maka dilakukan persalinan perv@gin@m (persalinan melalui kemaluan) segera atau dengan secio sesarea jikalau persalinan perv@gin@m tidak memungkinkan.


Komplikasi


Banyak komplikasi yang sanggup terjadi pada solusio plasenta, diantaranya :



  • Anemia (kurang darah), syok hipovolemik (gangguan perdarahan jaringan akhir berkurangnya darah yang beredar di tubuh), gangguan pembekuan darah dan gagal ginjal

  • Bisa mengakibatkan sindrom Sheehan yaitu gangguan hormonal alasannya kerusakan jaringan kelenjar hipofisis (kelenjar ini berada di otak) akhir dari gangguan suplai darah pada kelenjar ini (syok hipovolemik)

  • Menyebabkan janjkematian janin, kelahiran prematur sampai bayi lahir mati.


Prognosis



  • Terhadap ibu. Tingkat janjkematian pada ibu dengan kondisi ini adalah sekitar 5-10%. Hal ini dikarenakan adanya perdarahan sebelum dan setelah bersalin dan banyaknya kerusakan organ yang terjadi.

  • Terhadap janin. Tingkat janjkematian anak ialah sekitar 70-80%. Hal ini tergantung derajat pelepasan plasenta, bila plasenta terlepas lebih dari 1/3 maka kemungkinan janjkematian janin ialah 100%


Semoga bermanfaat!


 


Baca juga:



Gunakan aplikasi Go Dok untuk dapatkan ragam layanan kesehatan gratis, pribadi dari SmartphoneDownload aplikasinya di sini.


 


PJ/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm