Tuesday, June 26, 2018

√ [Jawaban] Jelaskan Proses Islamisasi Di Maluku

Bisakah kau jelaskan proses islamisasi di Maluku? Pulau Maluku dulunya pernah menjadi kawasan dengan penduduk secara umum dikuasai Islam. Masuknya Islam di Maluku berawal dari acara perdagangan rempah-rempah dari para pedagang Arab dan Persia. Penduduk lokal banyak berinteraksi dengan pedagang yang memang beragama Islam. Sementara itu, proses penyebarannya ditopang oleh dua kerajaan besar, yaitu kerajaan Ternate dan Tidore. 

 Pulau Maluku dulunya pernah menjadi kawasan dengan penduduk secara umum dikuasai Islam √ [Jawaban] Jelaskan Proses Islamisasi di Maluku

Nah, pada kesempatan ini kami akan menjelaskan wacana proses islamisasi di Maluku. Semoga sesudah membaca uraian ini, kita sanggup semakin paham wacana sejarah penyebaran Islam di Maluku.

Proses Islamisasi di Maluku

Kedatangan Islam di Maluku berkaitan erat dengan jalan perdagangan yang terbentang antara sentra kemudian lintas internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku. Menurut sejarah dalam kurun ke-10 dan kurun ke-11 sudah ramai perniagaan rempah-rempah di kepulauan Maluku, terutama cengkeh dan pala, yang dilakukan orang Arab dan Persia. 

Sementara itu, menurut penuturan sejarah setempat menyatakan bahwa semenjak kurun ke-14 Islam sudah tiba di Maluku. Raja Ternate yang keduabelas berjulukan Malomatiya (1350-1357), ia telah akrab karib dengan orang Arab yang mengajarkan petunjuk wacana cara menciptakan kapal yang lebih baik. 

Raja yang dianggap benar-benar memeluk agama Islam yakni Raja Ternate, Zainal Abidin (1486-1500). Ia menerima pedoman agama islam dari madrasah Giri Prabu Satmata. Sekembalinya dari Jawa, Zainal Abidin membawa seorang mubalig yang berjulukan Tuhubahahul. Hubungan Ternate dan Hitu dengan Giri di Jawa Timur sangat erat. Penyebaran agama Islam di Maluku tak terlepas dari usaha Zainal Abidin, Sultan Ternate ke-19. Begitu dinobatkan, ia eksklusif menyatakan Islam sebagai agama kerajaan. Sedangkan, raja Tidore yang pertama masuk Islam yakni Cirililiyah yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin.

Hubungan antara Maluku dengan Giri terus berlangsung hingga kurun ke-17. Hal itu sanggup dilihat dari surat Raja Pendeta Giri yang diberikan kepada masyarakat Hitu yang oleh mereka dianggap magis dan sangat dihormati. Demikian juga banyak anak Maluku, terutama yang berasal dari Hitu yang berguru di madrasah Giri.

Demikianlah klarifikasi wacana Proses Islamisasi di Maluku. Bagikan bahan ini semoga orang lain juga sanggup membacanya.

Sumber http://www.ilmusiana.com