Monday, June 25, 2018

√ Antibiotik Alami Yang Terbukti Berkhasiat

Antibiotik alami yang sanggup dipakai untuk mengobati penyakit tertentu tanpa adanya imbas samping berlebih terdiri dari bawang putih, ekstrak mur, madu dan Echinacea.  Bawang putih bahkan telah dipertimbangkan untuk dipakai melawan tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat.


Go DokAntibiotik merupakan obat yang dipakai untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Meskipun Anda mungkin menganggap antibiotik sebagai obat modern, antibiotik bersama-sama sudah ada selama berabad-abad. Percaya tidak percaya, antibiotik orisinil yang tidak memakai materi kimia, kebanyakan berasal dari sumber alami.


Penggunaan antibiotik yang biasa dibentuk dipabrik ketika ini sudah sangat membantu dalam menghambat perkembangbiakan bateri didalam badan kita, namun disayangkan, masih banyak kuman diluar sana yang berhasil melawan atau mengambarkan reaksi resisten terhadap antibiotik ini.


Oleh sebab itu, penggunaan antibiotik alami sedang dipelajari oleh banyak ilmuwan untuk membuatkan antibiotik gres yang sanggup melawan imbas resistensi tersebut. Apa saja sih antibiotik alami yang sanggup gunakan tanpa imbas samping berlebih?


Dibawah ini kami ringkas daftar antibiotik alami  beserta kegunaanya!


1. Bawang putih


Penelitian  telah menemukan bahwa bawang putih sanggup menjadi pengobatan yang efektif terhadap banyak sekali bentuk bakteri, termasuk Salmonella dan Escherichia c0l1. Antibiotik alami ini bahkan telah dipertimbangkan untuk dipakai melawan tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat.


2. Ekstrak Mur


Banyak orang mengenal mur sebagai rempah atau tanaman, tetapi tak banyak yang tahu bahwa mur juga mempunyai zat yang sanggup dijadikan antibiotik. Dalam penelitian ditahun 2000, menyimpulkan bahwa ekstrak mur sanggup mematikan beberapa patogen sehari-hari, termasuk E. c0l1, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa.


3. Madu


Sejak zaman Aristoteles, madu telah dipakai sebagai salep yang membantu menyembuhkan luka dan mencegah timbulnya kuman penyebab infeksi.


Para profesional perawatan kesehatan hari ini telah menemukan bahwa antibiotik alami ini berguna dalam mengobati luka kronis, luka bakar, bisul, luka baring, dan cangkok kulit. Sebagai contoh, hasil penelitian dari 2016 menunjukkan bahwa madu sanggup membantu menyembuhkan luka.


Kandungan hidrogen peroksida dalam madu sendiri mempunyai imbas anti bakteri. Sedangkan madu manuka sanggup melawan bakteri, meskipun mempunyai kandungan hidrogen peroksida yang lebih rendah dibandingkan madu biasa.


Sebuah studi 2011 melaporkan bahwa ada salah satu jenis madu yang sanggup menghambat sekitar 60 jenis bakteri. Hal ini juga memperlihatkan bahwa madu berhasil mengobati luka yang terinfeksi dengan Staphylococcus Aureus Resisten Methicillin (MRSA). Selain sifat antibakteri, madu sanggup membantu menyembuhkan luka dengan memperlihatkan lapisan pelindung yang melembapkan kulit.


4. Echinacea


Penduduk orisinil Amerika dan tabib tradisional lainnya telah memakai echinacea selama ratusan tahun untuk mengobati infeksi dan luka. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biomedicine and Biotechnology melaporkan bahwa ekstrak Echinacea purpurea sanggup membunuh banyak sekali jenis bakteri, termasuk Streptococcus pyogenes (S. pyogenes).


pyogenes merupakan kuman yang sanggup menyebabkan penyakit menyerupai radang tenggorokan, toxic shock syndrome,dan “penyakit pemakan daging” yang dikenal sebagai necrotizing fasciitis. Echinacea juga sanggup melawan peradangan yang terkait dengan infeksi bakteri.Antibiotik alami ini tersedia untuk dibeli di toko-toko kesehatan atau di situs online.


Itu beliau beberapa antibiotik alami yang sanggup Anda coba dirumah dan secara klinis telah teruji khasiatnya. Tetapi untuk penggunaan secara klinis akan lebih baik jikalau Anda melaksanakan konsultasi terdahulu dengan dokter langsung untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.


 


Baca juga:



Gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk tanya dokter online yang siap 7×24 jam. Download aplikasi Go Dok di sini.




Sumber https://www.go-dok.comm