Friday, May 18, 2018

Untuk Menelaah Mikroorganisme Di Laboratorium


PEMBUATAN MEDIA AGAR DAN STERILISASI

 
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus sanggup menumbuhkan mereka. Mikroorganisme sanggup berkembang biak dengan alami atau dengan santunan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh insan diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melaksanakan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh kuman dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Alat-alat yang dipakai dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan supaya tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga sanggup menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.
(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)
B.
Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui cara menciptakan media pertumbuhan mikrorganisme
1.
Mengetahui jenis dan kegunaan media
2.
Mengetahui cara mensterilkan media
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sanggup ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang dipakai untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme sanggup hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik menyerupai gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. (Volk, dan Wheeler,1993 . Mikrobiologi Dasar Jilid 1).
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan gampang larut dalam air. Nutrien ini ialah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang mencakup air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.
(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)
Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.
Medium cair/broth/liquid medium
Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa
b.
Medium setengah padat (semi solid medium)
Contoh : sim agar, cary dan brain agar
c.
Medium padat (solid medium)
Contoh : endo agar, PDA, Nutrient agar
(Ani Murniati, 2000. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi)
Medium semi solid dan solid memakai materi pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita sanggup memakai agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada medium cair tidak diharapkan pemadat.
(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)
Agar biakan kuman sanggup dibuat, maka medium dan alat-alat yang diharapkan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang sanggup menjadi kontaminan. Metode yang lazim dipakai untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas dipakai gotong royong dengan uap air disebut sterilisasi berair (menggunakan autaklaf), sedangkan kalau tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven).
(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat dan bahan
-
Beaker glass
-
Batang penggaduk
-
PH indikator
-
Pisau
-
Talenan
-
Neraca
-
Kapas
-
Alumunium Foil
-
Labu erlenmeyer
-
Kompor gas
-
Dandang
-
Kain basa
-
Kentang
-
Dekstrose
-
Agar bubuk
-
Aquadest

cara kerja
1.
Semua alat dan materi yang dipakai disiapkan didekat api
2.
Jarum inokulasi dibakar di atas api hingga kawatnya pijar, kemudian biarkan menjadi hambar sekitar 30 detik
3.
Koloni kuman diambil dengan memakai jarum inokulasi yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian dengan tangan kiri, supaya miring diambil dan dibuka sumbatnya memakai jari kelingking kanan, verbal tabung yang telah dilepas sumbatnya, dipanaskan dengan cara didekatkan di atas api.
4.
Jarum inokulasi yang sudah mengandung kuman dimasukkan ke dalam tabung supaya miring kemudian digoreskan di atas permukaan supaya secara zig zag kemudian dipanaskan kembali verbal tabungnya dan ditutup kembali
5.
Tabung reaksi tersebut diberi nama bakteri, nama kelompok dan waktu
6.
Tabung reaksi dinungkus dengan alumuniun foil
§
Pembuatan Media Miring
1.
Media supaya yang ada di beaker glass dipanaskan, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi sambil didekatkan di bunsen
2.
tabung reaksi ditutup dengan kapas kemudian dibungkus dengan plastik
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Pembiakan Mikroorganisme
Tabel Pengamatan
Koloni yang tumbuh
Mikroba dari telapak tangan
Hari ke 1, jumat; pkl 15.10
Hari ke 2, sabtu
Hari ke 5, selasa; pkl 12.00
Ada/Tidak
Jumlah
Macam
warna
Tidak ada yang tumbuh

Ada yang tumbuh
2 koloni jamur
2 macam koloni jamur
1 berwarna hitam
2. berwarna hijau keputihan
Pada praktikum pembiakan mikroorganisme kali ini, hanya dihasilkan jamur. Hal tersebut mungkin dikarenakan medium yang dipakai berupa medium PDA yang biasa dipakai sebagai media pembiakan jamur. Jamur yang terdapat atau tumbuh dalam media PDA tersebut terdiri dari 2 koloni jamur yang berbeda jenisnya. Koloni pertama berukuran lebih kecil, berwarna hijau keputihan dan terlihat sangat halus menyerupai buludru. Koloni kedua berukuran lebih besar dan lebar, berwarna hitam.
B.
Isolasi Biakan Murni
Bakteri yang diisolasi kedalam media supaya miring yaitu kuman Streptococcus thermo dan Lactobacillus bulgaricus. Setelah media supaya miring tersebut diamati dari hari pertama hingga hari kelima tidak ditemukan koloni kuman yang tumbuh. Hal tersebut mungkin disebabkan lantaran biakan kuman yang dipakai berasal dari kuman yang disimpan tahun lalu, jadi kemungkinan biakan kuman telah mati.


Sumber http://kasmamiuze.blogspot.com