Monday, May 14, 2018

√ Saya Lebih Menentukan Meninggal Daripada Berbohong

Suatu saat, tatkala api revolusi meletus untuk melawan penjajah Inggris di India, umat Islam menjadi pahlawan-pahlawan yang berada di barisan paling pertama. Mereka melawan kekuatan imperialis Inggris dengan penuh keberanian dan rela mati syahid demi membela agama dan Negara mereka.

Kemudian, suatu hari pada tahun 1857, Inggris berhasil menangkap seorang syekh besar muslim India, yang berjulukan Ridhallah al-Badawani, dengan tuduhan terlibat dalam agresi revolusi melawan kekuatan Inggris.

Lalu, syekh ditemani oleh seorang pengacara Inggris yang populer untuk membelanya dalam setiap persidangan. Pengacara ini sangat kagum dengan keberanian dan kegagahan syekh, sampai ia sangat berhasrat untuk menciptakan justifikasi hokum untuk membebaskan syekh tersebut. Pengacara itupun meminta santunan kepada para sahabat bersahabat syekh supaya mau membujuk syekh supaya mau menolak tuduhan yang dilemparkan dihadapan majelis persidangan Inggris nanti.

Tidak usang kemudian, syekh dipanggil dalam sebuah persidangan militer Inggris. Pengacara tsb masih saja menemani syekh. Tatkala ada kesempatan, pengacara itu membisiki syekh,
“Syekh, saya dengar bahwa Anda tidak pernah terlibat dalam agresi revolusi melawan kami, apabila saya dengar ini betul, maka saya akan segera membebaskanmu kini juga, walaupun tanpa imbalan”.


Namun syekh malah menjawab, “Pengacara, demi Allah tidak, saya mustahil mengingkari kemuliaan untuk ikut serta dalam memerangi kalian. Demi Allah apabila kalian membebaskanku sekarang, tak usang lagi saya akan kembali dituduh dengan tuduhan yang sama”.

Akhirnya, hakim Inggris tidak punya pilihan lain kecuali menawarkan sanksi hukuman mati kepada Syekh Ridhallah al-Badawani. Selanjutnya, sang syekh diseret ke tiang gantungan dan pengacara Inggris tetap mengikuti disampingnya. Dalam keadaan itu, syekh tetap saja membasahi bibirnya dengan dzikir dan memuji Allah sampai detik-detik kematiannya ada di depan mata. Saat itu juga, si pengacara tidak frustasi membisikinya untuk terakhir kalinya, “Syekh, selama masih ada waktu untuk bias membebaskanmu dari tiang gantungan, maka katakanlah kini juga bahwa Anda tidak terlibat dalam agresi revolusi melawan kami sehingga saya bias menunda pelaksanaan hukuman, menghapuskan tuduhan terhadapmu, dan segera membebaskanmu”.

Akan tetapi, sang syekh malah menatap tiang gantungan sembari tersenyum seraya menatap pengacara Inggris itu, lalu berkata, “Apakah kau mau saya berbohong supaya saya bias terbebas dari maut dan diampuni dari tuduhan? Tetapi sesudah itu, saya juga akan mati dan bertemu dengan Allah sedangkan semua amalku ikut terhapus juga alasannya ialah kebohonganku?!”

“Tidak, pengacara. Hal itu mustahil saya lakukan alasannya ialah saya tidak mau berbohong walaupun sekali. Aku telah ikut dalam agresi revolusi memerangi kalian alasannya ialah agamaku memerintahkanku untuk bernuat demikian, sementara kau silahkan berbuat sesuka hatimu”.

Setelah itu, hanya dalam hitungan detik. Jasad syekh p0juang, Ridhallah al-Badawani telah membumbung tinggi ke udara sebagai jagoan syahid di Jalan Allah…

100 Kisah Teladan Tokoh Besar; Gema Insani Press

Sumber http://arief-ardiansyah.blogspot.com