Ada sebuah kisah mengharukan mengenai ukhuwah antar 2 insan insan yang mengajarkan betapa indahnya memaafkan kesalahan orang lain. Simaklah kisah berikut...
Dari Anas ra. dia berkata, “Suatu dikala Rasulullah saw. sedang duduk bersama kami. Kemudian dia melihat kearah kami dan tertawa sampai terlihat gigi serinya.
Umar ra. berkata, ‘Wahai Rasulullah, demi ayahku, engkau, dan ibuku apa yang menjadikan engkau tertawa?’
Beliau menjawab, ‘Ada dua orang pria dari umatku berlutut di hadapan Allah Yang Mahagagah, berkah, dan Mahatinggi. Salah satu di antara mereka berkata, ‘Wahai Tuhanku, pindahkanlah pahala saudaraku untukku sebab perbuatan zalim padaku!’ Kemudian Allah berfirman,
‘Berikanlah pahalamu kepada saudaramu sebab dia telah dizalimi!” Orang kedua berkata, ‘Wahai Tuhanku, tidak ada satupun kebaikan yang tersisa pada diriku.’
Allah berfirman, “Suruhlah dia menanggung dosaku.’
Kemudian air mata Rasulullah berlinang sebab sedih, kemudian dia meneruskan ucapannya, ‘Sesungguhnya pada hari itu hari yang sangat mengerikan. Pada hari iru, setiap insan mengharapkan orang lain menanggung dosa dirinya.’
Kemudian Allah berfirman kepada orang yang menuntut, ‘Angkatlah pandanganmu dan lihatlah surga!’
Kemudian orang itu mengangkat kepalanya dan berkata, ‘Wahai Tuhanku, saya melihat kota yang terbuat dari perak, dan bangunannya terbuat dari emas, serta ditabur mutiara. Apakah ini untuk nabi, shiddiqin, atau syuhada?’
Allah SWT menjawab, ‘Ini diperuntukkan bagi orang yang bisa membelinya. Kemudian orang itu bertanya, ‘Siapa yang bisa membelinya?’’
Allah menjawab, ‘Engkau yang bisa membelinya.’
Orang itu bertanya, ‘Apa yang menyebabkannya?’
Allah menjawab, ‘Karena kau telah memaafkan kesalahan saudaramu.’
Orang itu berkata, ‘Kalau begitu saya telah memaafkan segala kesalahannya.’
Allah berfirman, ‘Peganglah tangan saudaramu dan masuklah kalian ke dalam surga!’
Kemudian Rasulullah bersabda,
‘Bertakwalah kalian kepada Allah, dan berlaku oke di antara kalian, maka bersama-sama di hari selesai zaman nanti Allah akan memperlakukan kau dengan baik.”
(Ibnu Katsir Juz 2, hlm.286)
Abu Islam Ahmad, 11 dari 101 Kisah Tawa dan Senyum Nabi Muhammad SAW.