Lateks
Tanaman karet tumbuh optimal di dataran rendah, yakni pada ketinggian 200 meter diatas permukaan maritim (Setyamidjaja 2011). Curah hujan tahunan yang cocok untuk flora karet tidak kurang dari 2000 mm, dan maksimal berada pada kisaran 2500 – 4000 mm per tahun yang terbagi dalam 100 – 150 hari hujan.
Lateks merupakan suatu dispersi partikel karet hidrokarbon dalam fase cair yang disebut sebagai serum. Lateks yaitu getah yang diperoleh dari pohon karet dengan proses penyadapan (Suwardin (1989)).
Penyadapan adlah proses untuk mendapat lateks sebanyak mungkin dengan tidak merusak bagian-bagian lain dari flora kecuali kulit pohon serta tidak mengganggu kesehatan tanaman. Proses tersebut yaitu proses yang pertama kali dilakukan dalam kegitan panen dan selanjutnya masuk ke tahap pasca panen/industri.
Sebelum dilaksanakan sadapan rutin terlebih dahulu dilakukan bukaan sadapan dengan memperhatikan kriteria matang sadap, tinggi bukaan sadapan dan arah serta sudut lereng irisan sadapan. Lateks segar dan lateks yang dikeringkan mengandung zat-zat tertentu.Lateks dihasilkan dari flora karet atau Hevea brasiliensis.
Karet Lembaran Asap Bergaris (Ribbed Smoked Sheet)
Adalah salah satu hasil olahan utama lateks yang digumpalkan dengan memakai asam dan dikeringkan dengan cara pengasapan. Proses pengolahan utama RSS yaitu koagulasi, penggilingan, serta pengasapan. Koagulasi bertujuan untuk menggumpalkan lateks.
Proses koagulasi mencakup pengenceran dan penambahan asam format. Proses penggilingan merupakan proses pemampatan lembaran lateks serta proses tunjangan motif pada lembaran lateks.
Penggilingan juga bertujuan untuk mengeluarkan kandungan air yang terkandung dalam lembaran lateks. Proses terpenting dalam pembuatan RSS yaitu pengasapan. Pengasapan bertujuan untuk mengurangi kadar air lembaran lateks, memperlihatkan warna pada lembaran RSS, serta untuk mengawetkan atau mencegah serangan mikroorganisme
yang sanggup merusak lembaran RSS.
Dari banyak sekali sumber
Sumber http://adigunakaryapersada.co.idd