Friday, May 11, 2018

√ Keajaiban Angka 19 Dalam Al-Qur'an

Terlepas dari ayat itu, rupa-rupanya di dalam Al-Qur’an terdapat ratusan fenomena serba 19. Perlu diingat disini, bahwa yang tercantum dibawah ini sama sekali tidak merujuk pada penelitian Kontroversial Dr. Rashad Khalifa. Sama sekali tidak.

Lantas, Mengapa 19? Tentu saja, hanya Dia-lah Yang Maha Mengetahui. Yang jelas, angka 19 itu terdiri dari angka 1 (bil.pokok pertama dan terkecil) dan angka 9 (bil.pokok terakhir dan terbesar). Mungkin ini semua mengatakan sifat-sifat-Nya, yakni Maha Awal (1), Maha Esa (1), Maha Akhir (9), dan Maha Besar (9). Berikut yaitu segelintir dari fenomena tersebut:

Ø  Jumlah aksara yang membentuk Basmalah ada 19.
Ø  Jumlah basmalah ada 114 (atau 19 x 6). Setiap surat diawali dengan Basmalah kecuali surat ke-9. Akan tetapi, pada surat ke-27 terdapat dua basmalah, yakni diawal surat dan di ayat ke-30. Perhatikan juga bahwa jumlah surat dari surat ke-9 hingga surat ke-27 ada 19 surat.
Ø  Jumlah surat dalam Al-Qur’an ada 114 (atau 19 x 6).
Ø  Jumlah aksara Qaf pada surat-surat yang diawali dengan inisial aksara qaf totalnya yaitu 114 (atau 19 x 6). Dan aksara Qaf sendiri selalu dihubung-hubungkan dengan Al-Qur’an.
Ø  Jumlah kata Wahid ada 20, akan tetapi yang terkait dengan keesaan-Nya hanya 19 kali. Sisanya, 1 kali, cuma menyatakan bilangan biasa. Seolah-olah contoh 19 dan 1 ini mengisyaratkan bahwa struktur asam amino pada DNA insan yakni 19 simetris berpasangan, dan 1 asimetris tidak berpasangan.
Ø  Wahyu pertama yang memuat lima ayat itu terdiri dari 19 kata dan 76 aksara (atau 19 x 4). Sedangkan wahyu terakhir terdiri dari 19 kata dan ayat pertamanya terdiri dari 19 huruf.
Ø  Jumlah kata sholat dan banyak sekali kata turunannya dalam Al-Qur’an ada 99. Seolah-olah ini mengisyaratkan sifat-sifat-Nya. Jumlah kata sholat sendiri yaitu 67, yang merupakan bilangan prima ke-19.
Ø  Dan masih banyak lagi. Ratusan. Mungkinkah ratusan fenomena serba 19 dalam Al-Qur’an ini disusun oleh Manusia?
7 Keajaiban Rezeki. Ippho Santosa; Gramedia.

Sumber http://arief-ardiansyah.blogspot.com