Tuesday, April 10, 2018

√ Teknik Pengeringan Kayu Dengan Mesin Kiln Dry Atau Mesin Panggangan Kayu

Teknik Pengeringan Kayu dengan Mesin Kiln Dry atau Oven



  • Kayu yang akan dikeringkan sebaiknya disusun secara horizontal memakai bantalan atau sticker, serta permukaan tumpukan yang paling atas diberi beban pemberat. Sticker atau bantalan sebaiknya dibentuk dari kayu sejenis dengan kayu yang akan dikeringkan.

  • Sebaiknya kayu dikelompokkan berdasarkan ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya.


Distribusi panas sanggup mulai dilakukan sehabis pintu pengering tertutup. Pada awal proses gunakan suhu rendah, berkisar antara 40 – 50°C (bergantung pada jenis dan kondisi kayu). Suhu dinaikkan secara perlahanlahan dan diubahsuaikan dengan tingkat penurunan kadar air.


Jika kayu tahan terhadap panas, sehabis kadar air mencapai di bawah 20%, suhu sanggup dinaikkan sampai 80°C atau lebih. Yang penting diperhatikan ialah menjaga kualitas kayu sampai level MC memenuhi syarat.


cara mengeringkan kayu dengan mesin oven


Untuk itu selama proses pengeringan perlu pengawasan selama 24 jam. Agar udara sanggup terdistribusi secara merata ke seluruh cuilan kayu, penting memperhatikan cara penumpukan di dalam ruang pengering. Kapasitas ruangan untuk dapur pengeringan yang ideal, sekitar 25 M3.


Pengamatan jalannya pengeringan penting dilakukan biar perkembangan kadar air dan cacat yang terjadi sanggup diketahui. Suhu dan kelembaban ruangan dipantau secara terjadwal biar kualitas kayu yang sedang dikeringkan tetap terjaga. Untuk memudahkan pengontrolan suhu dalam ruangan, sanggup dipakai alat thermocouple yang sanggup dipasang di luar ruangan.


Bila suhu ruangan terlalu kering, maka perlu segera dilakukan penyemprotan dengan air. Demikian pula jikalau panas ruangan tidak terpenuhi di demam isu hujan atau di malam hari, sanggup dinyalakan tungku. Suhu tungku yang diinginkan sanggup dicapai dan dipertahankan dengan cara mengatur volume materi bakar atau besar kecilnya pengapian tungku.


Untuk mengetahui perkembangan kadar air kayu setiap saat, maka dari sejumlah sortimen yang akan dikeringkan dipilih beberapa teladan secara acak untuk diamati kadar airnya secara berkala. Pengeringan dilarang apabila kadar air dari contoh-contoh uji terpilih telah memenuhi persyaratan yang diminta.



Sumber http://adigunakaryapersada.co.idd