Thursday, April 12, 2018

√ Spesifikasi Material – Material Hydroseeding


  1. BENIH LEGUME COVER CROPS (LCC)


Benih legume cover crops, merupakan komponen penting untuk reklamasi pada lahan pasca tambang. Tanaman ini merupakan jenis kacangan yang sanggup tumbuh dengan baik pada sebagian besar wilayah Indonesia. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam memulihkan kesuburan tanah, terutama tanah lahan bekas tambang. Keunggulan lain dari tumbuhan ini ialah ketersediaannya di Indonesia tercukupi  sehingga tanpa harus import dan sanggup pembiasaan dengan baik kalau ditanam alasannya merupakan tumbuhan lokal. Selain itu juga harganya relative murah dan  terjangkau.


Seiring dengan meningkatnya usul dan waktu panen musiman, tentu legume cover crops memiliki daya kecambah, kerusakan dan mungkin serangan hama dan penyakit pada ketika penyimpanan sangat tinggi. Untuk menjaga kualitas banih tersebut disarakan benih Legume Cover Crops harus :



  • Kemurnian benih mencapai 90%

  • Benih bernas dan warna mengkilap

  • Daya kecambah minimal 75% (dibuktikan dengan keterangan uji laboratorium)

  • Kesehatan benih terpantau ( kalau memungkinkan dengan keterangan uji kesehatan benih dari laboratorium)

  • Kemasan benih mencantumkan lebel dengan isi label sebagai berikut :

    • Nama benih

    • Berat kemasan benih

    • Waktu Panen Benih

    • Waktu pengiriman benih





  1. PUPUK (PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KIMIA)


Pupuk memiliki pernan penting untuk pertumbuhan dan perkembagan tanaman. Apalagi tumbuhan yang ditanam pada area-area ekstrim menyerupai lahan bekas tambang. Untuk itu kualitas harus diperhatikan untuk mendapat hasil penanaman yang maksimal. Pupuk organic sangat bermanfaat untuk tanah lahan bekas tambang yang minim unsur hara. Oleh alasannya itu, dalam aplikasi dengan memakai metode hydroseeding pupuk organic yang dipakai sebaiknya :



  • Bahan baku dari kotoran ternak yang sudah difermentasikan

  • Merupakan kotoran ternak murni/ gabungan dengan materi gabungan tidak lebih dari 25%

  • Warna hitam gelap dan kering

  • Berbentuk serbuk hingga granul dengan ukuran maksimal 1 cm

  • Kemasan karung yang dilapisi dengan plastic inner

  • Selain pupuk organic, untuk menyiapkan ketersediaan unsur hara untuk tumbuhan biar gampang dimanfaatakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut dengan memakai pupuk kimia. Adapun pupuk kimia yang disarankan untuk penanaman legume cover crops sebagai berikut :

  • Merupakan pupuk beragam dengan kandungan N,P dan K

  • Perbandingan unsur : 15: 15 : 15 atau 16 : 16 : 16



  1. TAKIFIER /PEREKAT


Perekat berfungsi sebagai pengikat material material hydroseeding, biar melekat pada permukaan tanah yang disemprot dengan mesin hydroseeding. Material ini sangat penting dalam aplikasi hydroseeding alasannya membantu menahan material yang lain dari gerusan air hujan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian Perekat ialah :



  • Merupakan turunan dari polimer yang gampang terdegradasi,dan gampang larut dalam air.

  • Berbentuk powder Kristal berwarna putih

  • Kemasan dari drigen atau botol yang gampang untuk disimpan kembali sehabis pemakaian.



  1. MULSA


Mulsa merupakan materi organic yang materi dasarnya dari kayu benrbentuk serbuk atau dari kertas yang berfungsi untuk membentuk gabungan material hydroseeding menjadi slury. Selain iyu mulsa juga bermanfaat dalam menyimpan air untuk membantu benih dalam memecahkan dormansi dan pertumbuhan. Mulsa serbuk kayu memiliki kareteristik :



  • Berbentuk sebuk dari kayu

  • Merupakan serbuk yang gampang lapuk/ bukan kayu baru

  • Merupakan kayu yang tidak mengandung minyak



  1. ASAM HUMAT DAN KAPUR


Asam humat  berperan dalam mempercepat dormansi benih yang dipakai sebagai cover crops dalam aplikasi hydroseeding. Selain itu asam humat juga sanggup memeperbaikai porositas tanah dan meningkatkan nilai tukar kation. Dengan meningkatnya nilai tukar kation, maka perembesan unsr hara oleh tumbuhan akan maksimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyeleksi asam humat ialah :



  • Berbetuk cairan/ padatan (granul)

  • Merupakan materi oranik

  • Warna coklat bau tanah kalau berbentuk cairan

  • Mengandung atau tidak mengandung unsur mikro


 


Kapur merupakan material yang diperlukan dalam aplikasi hydroseeding ,jika area yang akan diaplikasikan dalam kondisi asam atau pH dibawah 7. Jika dalam kondisi demikian kapur memiliki peranan penting untuk menetralkan pH tanah. Kapur yang dipakai ialah CaCo2 atau dolomit (CaMg (Co3)2).



  1. SPESIFIKASI GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL HYDROSEEDING



  1. Gudang Penyimpanan Benih dan Takifier


Disarankan ruang tertutup penuh baik permanen maupun semi permanen dengan dilengkapi air conditioner (AC) lantai beralas kayu atau semen supaya suhu dalam ruangan stabil. Hal ini biar tidak memicu pertumbuhan benih atau benih kering alasannya kadar air turun, menekan pertumbuhan cendawan dan hama gudang. JIka memungkinkan sanggup memakai container 20 feet yang bekas.  Ruang tersebut minimal bisa menampung benih dan takifier sekitar 15 m3 . Jika terbuat dari bangunan pernamaen atau semi permanen dikondisikan tidak lembab dan basah, minim sinar matahari dan suhu sanggup dikondisikan atau ber AC.



  1. Gudang penyimpanan Pupuk (kimia/Kompos)


Bangunan bersifat pernamanen atau semi permanen dengan atap dan tertutup layaknya gudang penyimanan. Ruangan dikondisikan kering disaran lantai beralas dengan bantalan kayu biar pupuk kimia tidak rusak. Bangunan minimal menampung pupuk kompos dan pupuk kimia dalam satu bulan sekitar 30-40 m3. Untuk memudahkan mobilisasi ketika loading material, pintu di design lebar biar kendaraan dan alat loading sanggup bergerak leluasa. Gudang/ garasi penyimpanan alat (mesin hydroseeding dan tracktor) dibentuk bangunan semipermanen /permanen beratap tanpa diding atau terbuka.



Sumber http://adigunakaryapersada.co.idd