Konsep anggaran variabel atau flexible budget merupakan sebuah pendekatan yang lazim digunakan dalam perencanaan dan pengawasan biaya, lantaran disini ditunjukkan dengan terang beban biaya yang seharusnya dikeluarkan pada banyak sekali tingkat kegiatan.
Anggaran variabel yaitu skedul biaya yang mengatakan bagaimana masing-masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, output, atau aktivitas.
Dengan demikian, anggaran variabel menyatakan relasi antara volume dan biaya dalam suatu relevant range volume yang terbatas.
Anggaran variabel atau Variable Budget dapat juga disebut :
- Flexible budget
- Sliding scale budget
- Step budget
- Expense formula budget
- Expense control budget
Tujuan Pendekatan Anggaran Variabel yang Utama
Tujuan utama pendekatan anggaran variabel secara khusus yaitu mengidentifisir bagaimana, dan seberapa jauh, masing-masing elemen biaya dalam suatu sentra pertanggungjawaban dipengaruhi oleh acara sentra pertanggungjawaban yang bersangkutan.
Dengan kata lain, anggaran variabel merupakan rumus atau petunjuk yang mempedomani bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam volume, output, ataupun tingkat kegiatan perusahaan.
Hubungan tersebut ditunjukkan oleh anggaran variabel dalam suatu relevant range tertentu.
Konsep Dasar yang Mendasari Anggaran Variabel
Anggaran variabel didasari oleh konsep variabilitas biaya.
Konsep variabilitas biaya yaitu biaya sanggup dikaitkan secara eksklusif dengan tingkat output atau tingkat acara perusahaan.
Dengan melihat hal tersebut, maka sanggup dikatakan bahwa faktor variabilitas biaya terjadi lantaran efek faktor waktu dan faktor aktivitas.
Hal-Hal Penting dalam Menyusun Anggaran Variabel
- Jenis biaya dihubungkan dengan tingkat output maupun tingkat kegiatan perusahaan.
- Pemilihan satuan kegiatan perusahaan (activity base) yang tepat, yang mengatakan tingkat output atau kegiatan secara jelas.
- Metode dalam menganalisa masing-masing elemen biaya, untuk menetapkan dengan betul berapa unsur tetap dan beberapa unsur variabelnya.
- Penggunaan dan penerapan konsep anggaran variabel.
Pengklasifikasian Biaya yang Sesuai dengan Konsep Variabilitas Biaya
1. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang tidak berubah lantaran perubahan output atau acara yang produktif.
Sehingga jumlahnya tetap konstan selama periode tertentu dalam suatu relevant range aktivitas.
Ciri-ciri biaya tetap antara lain :
- Jumlah keseluruhan yang tetap dalam range acara yang relevan.
- Penurunan biaya per unit kalau volume bertambah dalam range acara yang relevan.
- Dapat dibebankan kepada departemen-departemen bedasarkan keputusan administrasi atau berdasarkan metode alokasi biaya.
- Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh administrasi direktur daripada penyelia operasi.
2. Biaya variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang berubah searah dan sebanding dengan perubahan output atau aktivitas.
Ciri-ciri biaya variabel antara lain :
- Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
- Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam range yang relevan.
- Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup gampang dan tepat.
- Dapat dikendalikan oleh seorang kepada departemen tertentu.
3. Biaya semivariabel
Biaya semivariabel yaitu biaya yang berubah lantaran perubahan output atau aktivitas, akan tetapi perubahan tersebut tidak sebanding.
Ciri-ciri biaya variabel antara lain :
- Biaya yang jumlahnya total akan berubah sesuai dengan perubahan volume aktivitas, akan tetapi sifat perubahan tidak sebanding.
- Biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume acara tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat acara tertentu, semakin tinggi volume acara semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume acara semakin tinggi biaya satuan.
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menetapkan Satuan Dasar Kegiatan/Aktivitas
- Suatu dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi ukuran kegiatan (secara keseluruhan) pecahan yang bersangkutan.
- Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus bisa mengukur perubahan-perubahan tingkat output yang sanggup menjadikan perubahan-perubahan tingkat biaya.
- Satuan dasar kegiatan dipilih sedapat mungkin hanya dipengaruhi oleh tingkat output sebagai faktor variabel.
- Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus gampang dipahami, gampang dihitung dan sanggup diaplikasikan dengan gampang dalam proses penganggaran.
- Satuan dasar kegiatan yang dipilih tidak mendatangkan biaya komplemen dalam perhitungan dan penggunaannya.
Metode-Metode dalam Perhitugan Variabilitas Biaya
Perhitungan variabilitas biaya akan menghasilkan 2 kelompok biaya yakni kelompok biaya tetap per satuan waktu dan kelompok biaya variabel per satuan dasar kegiatan.
Dalam hal memisahkan biaya semivariabel, terdapat 3 metode yaitu :
1. Metode bedasarkan asumsi eksklusif (Direct Estimate Method)
Metode ini intinya hanya sanggup digunakan pada keadaan tertentu saja, dimana perhitungan unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak sanggup dilakukan lantaran sesuatu sebab.
Dalam dunia praktis, memang hal ini sering dijumpai dan bahkan lebih sering digunakan oleh para perencana biaya yang telah berpengalaman dan yang ingin menghindari perhitungan-perhitungan yang matematis.
Metode ini sanggup dilaksanakan dalam 2 bentuk, yaitu :
- Bedasarkan asumsi pihak yang terlibat eksklusif dan bertanggung jawab di dalam proses produksi.
- Dengan bedasarkan pada analisa data historis dan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Perkiraan eksklusif yang memakai kedua cara tersebut diatas sanggup digunakan sebagai alat penghitung tingkat biaya pada suatu tingkat kegiatan tertentu dalam relevant range.
Perkiraan eksklusif terhadap unsur biaya tetap dan variabel dibutuhkan dalam penyusunan anggaran biaya variabel yang berbentuk formula.
2. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low Point Method)
Metode yang kedua ini cenderung lebih bersifat kuantitatif dari pada metode pertama, yang bedasarkan pada perhitungan tingkat biaya pada 2 macam tingkat kegiatan tertentu (High and Low).
Asumsi garis lurus dipergunakan dalam perhitungan ini, lantaran dalam perhitungan ini tidak melihat semua data melainkan hanya data tertinggi dan terendah.
Komponen biaya tetap dan variabel dihitung dengan melaksanakan interpolasi kedua tingkat biaya dengan dasar asumsi tersebut.
Langkah-langkah untuk melaksanakan metode titik tertinggi dan terendah, mencakup :
- Pemilihan satuan dasar kegiatan yang tepat.
- Penentuan relevant range sebagai titik tertinggi dan terendah.
- Perkiraan biaya pada titik tertinggi dan terendah.
- Menginterpolasikan kedua tingkat biaya pada kedua tingkat kegiatan.
3. Metode relasi (Corelatian Method)
Metode relasi merupakan metode yang memakai salah satu alat analisa statistik.
Bentuk-Bentuk Anggaran Variabel
- Bentuk formula
- Bentuk tabel
- Bentuk Grafik
Manfaat Menyusun Anggaran Variabel
- Untuk memudahkan penyusunan anggaran biaya-biaya yang terjadi di semua pecahan yang ada pada perusahaan.
- Untuk memudahkan manajer mengetahui tingkat biaya yang akan ditanggung oleh perusahaan pada suatu tingkat kegiatan tertentu.
- Sebagai alat yang sanggup digunakan dalam persiapan penyusunan performance report.