Sunday, April 1, 2018

√ Eoq - Economic Order Quantity

adalah jumlah materi baku pribadi yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehing √ EOQ - Economic Order quantity

EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah materi baku pribadi yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehingga akan menimbulkan biaya yang paling rendah akan tetapi tidak akan mengakibatkan kekurangan materi baku langsung.

Terdapat 2 jenis biaya yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung EOQ :
  1. Biaya Pemesanan (Procurement Cost atau Set-Up Cost)
  2. Biaya pemesanan ialah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan materi mentah. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemasanan, semakin tinggi frekuensi pemesanannya semakin tinggi pula biaya pemesanannya.

    Sebaliknya, biaya ini berbanding terbalik dengan jumlah materi mentah setiap kali pemesanan. Hal ini disebabkan lantaran semakin besarnya jumlah setiap kali pemesanan dilakukan, berarti frekuensi pemesanan menjadi semakin rendah.

  3. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost atau Storage Cost)
  4. Biaya penyimpanan ialah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan materi mentah yang sudah dibeli. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan jumlah materi mentah yang disimpan.

    Semakin besar jumlah materi mentah setiap kali pemesanan maka biaya penyimpanan semakin besar pula. Biaya penyimpanan mempunyai sifat yang berlawanan dengan biaya pemesanan.

Rumus EOQ

Rumus yang dipakai untuk menghitung EOQ ialah sebagai berikut :
  • Apabila Cc (Carrying Cost) dalam bentuk satuan mata uang :
  • adalah jumlah materi baku pribadi yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehing √ EOQ - Economic Order quantity

  • Apabila Cc (Carrying Cost) dalam bentuk persentase :
  • adalah jumlah materi baku pribadi yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehing √ EOQ - Economic Order quantity

Dimana :
Ru = kebutuhan materi mentah selama setahun.
Co = Biaya pemesanan setiap kali pesan.
Cc = Biaya simpan.
Cu = Harga materi mentah per unit.

Bahan mentah yang tiba terlambat akan mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi. Kadang-kadang perlu dicari materi mentah pengganti semoga proses produksi tidak terhenti. Biaya yang terpaksa dikeluarkan lantaran keterlambatan datangnya materi mentah disebut Stock Out Cost.

Sebaliknya, biaya materi mentah yang tiba terlalu awal (terlalu cepat) akan menimbulkan persoalan pula. Harus disediakan kawasan penyimpanan, dan harus ditanggung pula biaya pemeliharaan ekstra. Biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan lantaran materi mentah tiba terlalu awal disebut Extra Carrying Cost.

Karena itu dalam memilih waktu pemesanan materi mentah perlu diperhatikan faktor Lead Time.

Lead Time adalah jangka waktu semenjak dilakukannya pemesanan hingga dikala datangnya materi mentah yang dipesan dan siap untuk dipakai dalam proses produksi.

Setelah diperhatikan faktor Lead Time, sanggup ditentukan Reorder Point.

Reorder Point (ROP) adalah dikala dimana harus dilakukan pemesanan kembali materi mentah yang diperlukan.

Jika digambarkan dalam grafik maka grafiknya akan sebagai berikut :
adalah jumlah materi baku pribadi yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehing √ EOQ - Economic Order quantity

Makara faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk merencanaan dikala pemesanan materi mentah pada periode mendatang, antara lain :
  1. Lead time
  2. Extra carrying cost
  3. Stock out cost

Anggaran pembelian materi baku sanggup disusun apabila total kebutuhan materi mentah untuk satu periode telah ditentukan, dengan perhitungan sebagai berikut :

Sumber http://www.dounkey.com