Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat ialah lantaran tidak dipahaminya aliran agama dan dimunculkannya aliran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme ialah paham yang menolak tugas agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan langsung dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jikalau kita memperhatikan hadits - hadits shahih niscaya banyak ditemukan teladan budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
Adapun Liberalisme ialah paham yang mengajarkan bahwa setiap insan bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan bekerjasama seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- menyerupai menghina perempuan yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang menggunakan baju mini?? Jadilah mereka bahu-membahu pendukung kebebasan gaya Eropa.
Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, biar diketahui pokok permasalahannya, serta sempurna dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh lantaran itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
- Faktor dari Dalam.
- Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak sanggup dipisahkan. Iman seseorang memilih keislaman dan sikap kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali biar tidak melaksanakan hal-hal yang tidak boleh agama. Jika kepercayaan dan Islamnya kuat, maka dibutuhkan mempunyai ketahanan mental serta bisa menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan kepercayaan akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
- Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba ialah semangat beberapa sampaumur yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat anggun hasilnya. Namun, jikalau semangat itu untuk melaksanakan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan aba-aba biar sadar, dan sanggup menghindari perbuatan negatif, sehingga sampaumur tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar aliran agama.
- Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang sampaumur dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain ialah adanya kemudahan mengakses aneka macam gosip yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, menyerupai internet dan ponsel yang dengan gampang menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga menimbulkan dampak jelek bagi remaja.
- Gaya Hidup
Dewasa ini gaya hidup sampaumur Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan budpekerti ketimuran. Zaman kini sampaumur Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih gembira jikalau menggunakan gaya hidup barat dalam kesehariannya.
Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun lebih banyak didominasi sampaumur Indonesia menjiplak beberapa hal yang jelek dari gaya hidup barat, menyerupai menggunakan baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, sampaumur Indonesia harus lebih selektif lagi.
- Komunikasi tidak berjalan baik
Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, lantaran komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
Komunikasi yang harus dibina dengan baik ialah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa beliau pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.
2. Faktor dari Dalam.
- Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
Sekularisme ialah paham yang menyampaikan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
Liberalisme ialah paham yang mengajarkan bahwa setiap insan bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
- Lemahnya Kontrol Orang Tua.
Peran dan fungsi keluarga pada ketika ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan lantaran masing - masing anggota keluarga mempunyai kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
Pada situasi semacam inilah dilema akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, dilema pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang bau tanah semakin berkurang. Apalagi jikalau diperhatikan masalah utama sampaumur ialah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para sampaumur terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali.
Kunci terciptanya keluarga yang baik ialah kuatnya tugas orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai budpekerti mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya ialah insan dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
- Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
Lingkungan yang baik akan menunjukkan imbas baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada ketika ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga mengakibatkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah menyerupai ini, maka terjadinya penyimpangan kecil hingga pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
- Pengaruh Media Massa
Tidak sanggup dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran insan di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang sanggup menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk aneka macam dilema yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta aneka macam sajian program yang sanggup memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya ialah remaja.
Tak ada satu orang pun yang bisa membendung laju gosip dan aneka macam tayangan yang terdapat pada media massa, kecuali dengan memperkuat ketahanan kepercayaan masing - masing.
- Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja.
Kita tahu bahwa masa sampaumur ialah masa penuh gejolak serta dinamika yang tinggi. Sifat tersebut merupakan mulut dan dorongan perkembangan remaja. Hanya saja pada ketika ini sangat sedikit yang memberi perhatian terhadap kebutuhan sampaumur tersebut, salah satunya ialah sarana bermain dan beraktivitas bagi para remaja, terlebih di perkotaan. Dengan minimnya sarana bagi para remaja, menunjukkan peluang aktiviats lain yang tidak terkontrol, salah satunya ialah kenakalan sampaumur dan pergaulan bebas.
Untuk menghindari pergaulan bebas dan perbuatan yang mendekati zina, ada beberapa hal yang sanggup dilakukan, antara lain :
- Meningkatkan pemahaman iman, islam, dan melaksanakannya dengan benar
- Selalu mengingat bahwa tujuan hidup ialah akhirat, bukan kesenangan dunia semata
- Menjaga kehormatan
- Memperbaiki konsep berpikir, setidaknya melalui pernyataan "setipa kita harus bisa menjaga keimanan dengan benar"
- Jujur terhadap diri sendiri biar menjadi yang terbaik, sekaligus menghindari buruknya pergaulan bebas.
- Membiasakan berpikir demi masa depan, hindari pergaulan bebas
- Membiasakan mengkomunikasikan segala dilema dengan keluarga dan orang tua.
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com