Sunday, February 4, 2018

√ Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya ialah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara √ Sejarah Kerajaan Sriwijaya

  Sejarah Kerajaan Sriwijaya

   Sriwijaya ialah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu. Sumber - sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar menyerupai dari Cina, India, Arab, Persia.

   A. Sumber Dari Dalam Negeri

   Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang memakai bahasa Melayu Kuno dan abjad Pallawa, serta telah memakai angka tahun Saka. Untuk mengetahui prasasti tersebut, simaklah klarifikasi berikut ini.

   1) Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi Sungai Talang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan suci yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Perjalanan tersebut berhasil menaklukan beberapa daerah.
   2) Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk.
   3) Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu bersahabat Palembang berangka tahun 683 M.
   4) Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur Pulau Bangka berangka tahun 608 / 686 M.
   5) Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi tidak berangka tahun.
   6) Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.

   Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya

   B. Sumber Berita Asing

   Keberadaan Sriwijaya diperkuat dengan adanya info - info Cina maupun Berita Arab. Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama menyerupai di India. Dari info - info Arab dijelaskan perihal kekuasaan dan kebesaran serta kekayaan Sriwijaya. Demikianlah bukti - bukti perihal sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya.

   C. Kehidupan Politik

   Kehidupan politik diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya ialah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan sentra kerajaannya di Palembang alasannya daerah tersebut banyak ditemukan Prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan. Selanjutnya Sriwijaya bisa menyebarkan kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor.

   Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senua atau sepulau, tetapi sudah merupakan negara antar nusa alasannya penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang beropini Sriwijaya ialah negara kesatuan pertama. 

   D. Kehidupan Ekonomi

   Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya bermetamorfosis sentra perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga sanggup menimbun barang dari dalam maupun luar. Pada masanya Sriwijaya mempunyai armada maritim yang berpengaruh yang bisa menjamin keamanan di jalur - jalur pelayaran menuju Sriwijaya sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya. Dengan adanya pedagang - pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat.

   E. Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Kemunduran yang berakhirnya Kerajaan Sriwijaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

   1. Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di Koromande, India Selatan. Dari dua serangan tersebut menciptakan luluh lantah armada perang Sriwijaya dan menciptakan perdagangan di wilayah Asia-tenggara jatuh pada Raja Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
   2. Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, menciptakan beberapa daerah taklukannya melepaskan diri hingga muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan gres yang kemudian menguasai kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari daerah Semenanjung Malaya, Sumatera, hingga Jawa bab barat.
   3. Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor ekonomi. Para pedagang yang melaksanakan acara perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang alasannya daerah-daerah strategis yang dulu merupakan daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke tangan raja-raja sekitarnya.
   4. Munculnya kerajaan-kerajaan yang berpengaruh menyerupai Dharmasraya yang hingga menguasai Sriwijaya seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang tercatat melaksanakan sebuah ekspedisi yang berjulukan ekspedisi Pamalayu.

Kerajaan Sriwijaya pun jadinya runtuh di tangan Kerajaan Majapahit pada kurun ke-13.


Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com