Monday, January 15, 2018

√ Makalah Perkembangan Aliran Insan Dari Yang Sederhana Hingga Lahirnya Ipa Modern


Nama : Dika Ayu Rahmawati
Prodi : PGMI
Perkembangan Pemikiran Manusia
Dari Yang Sederhana Sampai Lahirnya IPA Modern

A.    Hakekat Manusia dan Keingintahuannya
1.      Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan budi serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa. Oleh sebab itu, sejalan dengan perkembangannya insan memanfaatkan penalaran yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar gosip antar manusia.
Manusia sebagai makhluk yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan insan dari pada makhluk lainnya antara lain:
a.       Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b.      Manusia sebagai pembuat alat sebab sadar akan keterbatasan inderanya.
c.       Manusia sanggup berbicara (Homo Langues) baik secara ekspresi maupun tulisan.
d.      Manusia sanggup hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
e.       Manusia sanggup mengadakan perjuangan (Homo Economicus).
f.        Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
          2.      Rasa Ingin Tahu dan Terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu perihal benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan perihal dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu ibarat itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas kiranya bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup ibarat batu, tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi sekedar akhir dari imbas alamiah yang bersifat kekal.
Dengan tunjangan budi budinya insan menemukan banyak sekali cara untuk melindungi diri terhadap imbas lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya budi budu itu juga menjadikan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah sanggup ingin dipuaskan. Kalau salah satu soal sanggup dipecahkan, maka timbul soal lain yang menunggu penyelesaian. Manusia tidak pernah puas dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Selalu timbul keingin untuk menambah pengetahuan itu. Rasa ingin tahu mendorong insan untuk melaksanakan banyak sekali acara yang bertujuan untuk mencari tanggapan atas banyak sekali duduk masalah yang muncul dalam pikirannya. Tetapi kegagalan biasanya tidak menjadikan rasa putus asa, bahkan seringkali justru membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan. Kegiatan untuk mencari pemecahan sanggup berupa :
a.       Penyelidikan langsung.
b.      Penggalian hasil-hasil penyelidikan yang sudah pernah diperoleh orang lain, ataupun
c.       Kerjasama dengan penyelidik-penyelidik lain yang juga sedang memcahkan soal yang sama atau yang sejenis.

Sebenarnya setiap orang mempunyai rasa ingin tahu, meskipun kekuatan atau intensitasnya tidak sama, sedangkan bidang minatnyapun berbeda-beda pula.
Jadi rasa ingin tahu tiap insan pada tiap dikala belum tentu sama kuat, demikian pula pada klompok fenomena yang menjadikan rasa ingin tahu biasanya berbeda-beda dan sanggup berubah-ubah berdasarkan keadaan. Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seakan-akan tanpa batas untuk menjadikan perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Dengan selalu berlansungnya perkembangan pengetahuan itu lebih aktual bahwa insan berbeda dari pada hewan. Manusia merupakan mahluk hidup yang cerdik serta mempunyai derajat yang tinggi bilah dibandingkan degan binatang atau mahluk lainnnya
3.      Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari keterangan perihal fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu insan sering mereka – reka tanggapan mereka sendiri . Pengetahuan ibarat inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada dikala itu .
Cara memperoleh sains semu ( pseudo sains ), antara lain :
a.       Mitos
b.      Wahyu
c.       Otoritas dan tradisi
d.      Prasangka
e.       Intuisi
f.       Penemuan kebetulan
g.      Cara – coba – ralat
Pada zaman Yunani ( 600 – 200 SM ) terjadi tumpuan pikir yang lebih maju dari tumpuan pikir mitos, dimana terjadi penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan budi sehat, logika atau rasional. Aliran ini disebut rasionalisme. Lebih lanjut lagi dikenal dengan metode deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada suatu yang bersifat umum (Premis mayor) menuju ke yang khusus (Premis minor). Dasar metode ilmiah kini yaitu metode induksi, yang pada dasarnya yaitu bahwa pengambilan keputusan dan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimen.

B.     Perkembangan Fisik, Sifat dan Pikiran Manusia
1.      Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh insan berubah mulai semenjak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara sedikit demi sedikit menjadi insan yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima ahad sehabis terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada ahad ke-9. Sedangkan ahad ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya pecahan organ, yang selanjutnya pada usia 18 ahad mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala dibawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada dikala ini gerakn semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada dikala sehabis kelahiran hingga remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada dikala purbertas, yang ditandai diantaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada insan sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang bau tanah dan lingkungan yang terus akan terbawa hingga dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa kontradiksi dengan dirinya manupun dengan orang dewasa, sebab selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang cukup umur walaupun secara emosional belum memedai. Selanjutnya sehabis usia 30 tahun, mulai sanggup mengendalikan diri dan bisa menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
2. Perkembangan Sikap dan Pikiran Manusia
Bila dibandingkan dengan hewan, maka badan insan lemah, sedangkan rohaninya, yaitu penalaran dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak sanggup terbang ibarat burung, tidak sanggup berenang secepat buaya, tidak bisa mengangkat benda berat ibarat gajah, dan sebagainya, tetapi dengan budi budinya dan kemauannya, insan sanggup menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain. Kelebihan insan itu sebab mempunyai penalaran dan kemauan yang keras sehingga sanggup mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu perihal benda dan insiden yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu perihal dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong insan untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan perjuangan untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, mengakibatkan insan sanggup mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terdapat pada insan ini mengakibatkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka bekerjasama dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas kalau belum memperoleh tanggapan mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga tanggapan dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” perihal hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya.



Sumber http://dikaayurahma.blogspot.com