Monday, January 15, 2018

√ Makalah Pentingnya Impian Dan Doa


Nama               : 1. Dika Ayu Rahmawati
                          2. Idris Efendi
Kelompok       : 14

Pentingnya Harapan Dan Doa
A.    Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau sesuatu yang belum terwujud.Kata orang insan tanpa harapan yakni insan yang mati sebelum waktu-nya.Bisa jadi, lantaran harapan yakni sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Kaprikornus hidup tanpa harapan yakni hidup tanpa visi dan tujuan.Maka bila insan yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya ia sudah mati.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha.Dia yakni ke-cenderungan batin untuk menciptakan sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus.Sederhananya, harapan menciptakan kita berpikir untuk melaksanakan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga menawarkan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah.Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko.Ini kita sebut sebagai perlawanan.Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka ia cenderung untuk bersikap pasif.
Menurut kodratnya insan itu yakni mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah - tengah insan lain itulah, seseorang sanggup hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan insan lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
             1.      Dorongan Kodrat
Kodrat yakni sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri insan semenjak insan itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menimbulkan insan mempunyai keinginan atau harapan, contohnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri insan masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan insan lain. Dengan kodrat inilah, insan mempunyai harapan.
            2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa insan mempunyai majemuk kebutuhan hidup. Kebutuhan  hidup itu pada garis besamya sanggup dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah contohnya makan, minum, pakaian, rumah (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu insan bekerja sama dengan insan lain. Hal ini disebabkan, kemampuan insan sangat terbatas, baik kemampuan  fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka insan mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu yakni keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya, harapan insan atau kebutuhan insan itu ialah :
a.       kelangsungan hidup (survival),
Untuk melangsungkan hidupnya insan membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal).  Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat semenjak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia. Sandang, semula hanya berupa perlindungan/kemanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai  santunan kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain. Peran yang dimaksud adalah  kawasan tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, lantaran rumah itu sebagai kawasan berlindung, dari panas, gelap, dan sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan itu, maka insan semenjak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan  memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap insan perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan, yakni  pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.
b.      keamanan (  safety  ),
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan bunyi tangis, itu mengambarkan minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis ia akan membisu sehabis dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin  dilindungi. Rasa kondusif tidak harus diwujudkan dengan santunan yang nampak, secara moral pun orang lain sanggup memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh  keamanan moril  bagi  pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan menawarkan santunan berarti sudah menawarkan keamanan yang diharapkan.
c.       hak dan kewajiban menyayangi dan dicintai  (be  loving  and love),
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan insan maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang bawah umur remaja menyampaikan kepada ayah atau ibu. "Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja,  semua diatur!" Itu suatu mengambarkan bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada ketika ibarat ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya. Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang  sifat-sifat orang bau tanah yang dianggap tidak sesuai  dengan alamnya.
d.      diakui lingkungan (status),
Setiap insan membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa insan hidup. Dalam lagu "untuk apa" ada lirik yang berbunyi "aku ini anak siapa, mengapa saya ini dilahirkan". Dari cuilan lirik itu kita sanggup mengambil kesimpulan, bahwa setiap insan yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya wacana statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, lantaran dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain menempel pada status orang itu. Misalnya ada anak  haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik  dan tidak berdosa lantaran yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap menawarkan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang beropini jangan memberi makan/pertolongan kepada anak jadah  (haram). Alangkah kejamnya insan itu, dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya.
e.       perwujudan keinginan (self actualization),
Selanjutnya insan berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada ketika itu insan menyebarkan bakat atau kepandaiannya biar ia diterima atau diakui kehebatannya.


B.     Doa
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan berdasarkan istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
            1.      Ibadah, ibarat firman Allah: Dan janganlah kau menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, lantaran bila kau berbuat demikian make, kau termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
          2.      Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tumbuhan yang telah dituai, yang tidak sanggup hidup lagi. (al Anbiya: 15).
            3.      Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kau tidak akan sanggup menimbulkan orang-orang yang mati itu sanggup mendengar, dan menimbulkan orang-orang yang tuli sanggup mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
             4.      Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan bila kau (tetap) dalam keraguan wacana at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, bila kau orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
           5.      Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Manfaat Do’a
          1.      Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam duduk masalah hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih gampang untuk mengalami stress;
            2.      Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi kejadian – kejadian yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan kejadian pahit sekalipun;
          3.      Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan mempunyai kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menimbulkan yang baik menjadi buruk;
        4.      Layak mendapatkan keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin berpengaruh dan bahkan lantaran relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian;
       5.      Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih bisa mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau murka dan kemudian berdoa pasti emosinya menjadi stabil;
        6.      Mengurangi bahkan menghilangkan rasa frustasi mereka yang tekun berdoa akan mempunyai kemampuan lebih untuk tidak gampang frustasi ketika berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa;
          7.      Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik mempunyai perilaku yang lebih terbuka terhadap sesamanya lantaran ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan – kelemahannya sendiri
           8.      Meningkatkan kemampuan dalam menyebarkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menyebarkan diri dengan lebih maksimal, lantaran ia akan semakin memahami bakat – bakat yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan;
           9.      Meningkatkan daya tahan badan dari penyakit – penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan mempunyai daya tahan secara fisik lantaran bisa untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terperinci Kehendak Allah, sehingga badan tidak menjadi gampang lemah lantaran beban pikiran dan pekerjaan;
        10.  Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa menciptakan seseorang mempunyai korelasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri yakni kasih maka mereka yang tekun berdoa pasti mempunyai daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa lantaran tidak bisa menyayangi dan mengasihi diri sendiri.
C.    Pentingnya Harapan dan Doa
Setiap Manusia pasti mempunyai Harapannya masing-masing. Manusia yang tanpa harapan, berarti insan itu sanggup dikatakan mati dalam hidup lantaran harapan juga merupakan suatu contoh untuk melangkah ke depan . Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu Harapan tergantung pada perjuangan orang yang mempunyai harapan. Agar harapan terwujud, maka perlu perjuangan yang keras dam sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena perjuangan dan Doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan tidak berbeda jauh dengan keinginan lantaran keinginan itu merupakan harapan di masa depan, keduanya mempunyai tujuan untuk masa depan.
Tanpa mempunyai harapan atau keinginan dalam hidup, kemungkinan besar yang terjadi yakni tidak terarahnya maksud dan tujuan dari karir kita masing-masing, semua dijalankan tanpa memikirkan baik jelek ke depannya lantaran tidak mempunyai satu tujuan yang benar-benar menjadi patokan. Tetapi terkadang harapan itu tidak selalu sanggup kita capai sepenuhnya, lantaran semua kembali kepada jalan yang telah ditetapkanm Tuhan Yang Maha Esa. Harapan seorang insan belum tentu sejalan dengan jalan yang ditetapkanNya. Maka dari itu kita hanya sanggup berdoa dan berusaha.
Doa dan harapan pada hakikatnya merupakan proses korelasi antara insan dengan Tuhannya dan antara insan dengan manusia. Proses korelasi ini lebih lanjut sanggup diartikan memohon pertolongan, mengingat, meminta perlindungan, mendekatkan diri (silaturahmi dengan manusia, taqarrub dengan Tuhan).




Sumber http://dikaayurahma.blogspot.com