Wednesday, January 10, 2018

√ Kerikil Sedimen: Definisi, Jenis & Contoh

- Bumi ialah sebuah planet di galaksi bima sakti yang mempunyai penghuni. Di dalamnya terdapat banyak sekali macam kebutuhan makhluk untuk terus bertahan hidup sehingga menjadi planet yang sanggup dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Unsur utama yang sangat penting untuk kehidupan insan ialah tanah yang mana terdapat banyak sekali macam penyusun, mirip pasir, batu, air, dan masih banyak lagi.

Berbicara soal tanah, niscaya akan berkaitan akrab dengan batu. Kenapa begitu? sebab watu merupakan salah satu belahan dari tanah yang paling banyak ditemukan dibandingkan dengan emas atau benda lainnya. Ukuran dari sebuah watu sendiri sangat beragam, mulai dari yang kecil (kerikil) hingga yang berukuran sangat besar.

 Bumi ialah sebuah planet di galaksi bima sakti yang mempunyai penghuni √ Batu Sedimen: Definisi, Jenis & Contoh

Batu juga mempunyai banyak sekali macam jenis. namun yang paling gampang untuk ditemukan ialah watu sedimen. Batuan sedimen ialah batuan yang terbentuk dari batuan lain yang mengendap jawaban mengalami pelapukan dan pengikisan. Jadi, batu sedimen dihasilkan dari batuan sebelumnya yang tanpa henti lapuk atau terkikis dan kemudian diendapkan di mana mereka mengalami pemadatan dan sementasi melalui proses yang dikenal sebagai perubahan sedimentasi. Begitulah watu sedimen tercipta.

Ada beberapa sumber yang menjelaskan bahwa batuan sedimen juga terbentuk dikarenakan proses litifikasi dari hasil proses erosi tanah dan pelapukan yang kemudian mengalami pengendapan. Seorang hebat berjulukan Hutton menyampaikan bahwa batuan sedimen ialah batuan yang dibuat dari konsolidasi sedimen yang diangkut oleh air, longsoran, dan es.

Proses Pembentukan Batu Sedimen Secara Detail

Batuan sedimen sanggup terbentuk sehabis melalui proses pemadatan yang usang hingga hingga menjadi watu sedimen yang utuh dan kokoh. Proses tersebut dinamakan sebagai proses diagnesa. Diagnesa hanya terjadi ketika ada tekanan 1 hingga 2 kilobar dan suhu mencapai 300 derajat celcius yang dimulai ketika sedimen mengendap di dalam tanah hingga kembali muncul ke atas permukaan tanah.

Baca juga: Lapisan Bumi Lengkap Dengan Gambar dan Penjelasannya

Berdasarkan hal tersebut, diagnesa sanggup dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
  1. Diagnesa eogenik: terjadi ketika awal sedimen ada di bawah tanah.
  2. Diagnesa mesogenik: terjadi ketika sedimen terkubur semakin dalam.
  3. Diagnesa telogenik: yaitu waktu sedimen kembali muncul ke permukaan jawaban erosi atau pengangkatan.

Jika itu tadi macam-macam diagnesa yang  terjadi ketika pembentukan batuan sedimen, selanjutnya derajat kekompakan watu juga sanggup dibedakan menjadi dua variasi. Berikut ini merupakan kekompakan watu sedimen.
  1. Loose materials (bahan lepas): merupakan endapan atau sedimen.
  2. Indurated: tingkatan dimana material berada pada kondisi yang kering namun masih akan terurai apabila terkena air.

Nah itu tadi ialah kekompakan dari batuan sedimen. Setelah kita mengetahui bagaimana proses terbentuknya watu sedimen, maka selanjutnya akan kita bahas apa saja jenis-jenis dari watu ini.


Jenis Batuan Sedimen

Banyak sekali macam batuan sedimen yang ada di bumi, termasuk batuan sedimen klastik, kimia, dan organik. Untuk itu mari kita bahas satu per satu.

1. Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik terbentuk dari penumpukan clatics. Potongan kecil batuan terfragmentasi dan diendapkan sebagai hasil pelapukan mekanik, kemudian melewati proses pemadatan dan sementasi. Contoh batuan sedimen klastik mencakup watu pasir, serpih, watu lempung, dan breksi.

2. Batu Sedimen Kimia

Batuan sedimen kimia terbentuk ketika air menguap dan meninggalkan mineral terlarut. Batuan sedimen dari jenis ini sangat umum ditemui pada lahan gersang, mirip area endapan garam dan gypsum. Contohnya mencakup garam batu, dolomit, watu api, biji besi, gelintir, dan beberapa watu kapur.

3. Batu Sedimen Organik

Batuan sedimen organik terbentuk dari akumulasi sisa kotoran binatang atau flora mirip kulit kerang dan tulang. Penumpukan dari waktu ke waktu puing-puing tumbuhan dan binatang dengan kandungan mineral tersebut mengakibatkan terbentuknya batuan sedimen organik. Contoh dari sedimen organik termasuk mirip watu bara, beberapa watu kapur, dan beberapa dolomit.

Contoh Batuan Sedimen

Seperti disebutkan dari pembahasan sebelumnya, ada beberapa jenis batuan sedimen. Berikut ialah rujukan rinci dari banyak sekali batuan sedimen.

Breccia

Brecia ialah batuan sedimen klastik di mana terbuat dari belahan batuan sudut yang menyatu. Bentuk sudut berarti belahan yang patah tidak jauh dari watu induk pecahan. Pecahannya mirip dengan watu konglomerat sebab ukuran dan bentuk mirip biji yang besar. Breccias biasanya ditemukan di sepanjang zona sesar dan mempunyai banyak sekali macam warna

Konglomerat

Konglomerat ialah batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen batuan semi bundar yang disatukan. Fragmen bundar menggambarkan bahwa telah mengalami pengikisan dan melaksanakan perjalanan jauh dari pecahan watu yang sudah ada sebelumnya. Fragmen konglomerat biasanya tersimpan di sepanjang garis pantai atau susukan arus dan berukuran sama atau lebih besar, kadang disebut watu puding.

Siltstone

Siltstones terdiri dari partikel batuan berukuran kecil yang lebih halus dari butiran pasir tapi lebih bergairah dari tanah liat. Ini ialah salah satu batuan sedimen klastik yang paling sulit diidentifikasi sebab nampak mirip dengan pasir halus atau pasir kasar. Mereka biasanya terbagi dalam banyak sekali warna.

Batu pasir

Batu pasir ialah batuan sedimen klastik yang terbuat dari butiran pasir yang disemen. Batu pasir mempunyai ukuran bervariasi, dari butiran halus hingga bergairah yang gampang dibedakan dengan mata telanjang. Batu pasir renta atau watu pasir kuarsa berwarna terang dan materi utamanya terdiri dari butiran kuarsa bundar yang diurutkan dengan baik. Batu pasir umumnya berwarna putih, merah, abu-abu, pink, hitam, atau cokelat.

Serpih

Batu serpih atau shale terdiri dari mineral tanah liat atau potongan tanah liat yang telah dipadatkan oleh watu yang lebih berat dan berada di atasnya. Shale berasal dari batuan sedimen klastik dan mereka cenderung terbagi menjadi potongan yang cukup rata. Shale mempunyai banyak warna termasuk abu-abu, merah, coklat, atau hitam, tergantung pada komposisi oksida besi dan materi organiknya. Mereka umumnya merupakan sumber fosil yang baik dan kebanyakan ditemukan di dasar danau atau samudra.

Dolomit

Dolomites ialah batuan sedimen kimiawi yang hampir ibarat kalsit. Kesamaannya ialah sebab dolomit pada mulanya terbentuk sebagai watu kapur namun kemudian diubah sebagian kalsiumnya secara kimia melalui substitusi dengan magnesium.

Batu Gamping

Batu kapur ialah batuan sedimen kimia yang terbuat dari mineral kalsit. Jenis ini mungkin sulit dikenali secara visual. Warna watu ini bervariasi, dari coklat, abu-abu gelap, hingga abu-abu terang. Jenis watu kapur yang umum termasuk watu kapur fosil, watu kapur litograf yang sangat halus, watu kapur coquina yang terdiri dari fragmen shell yang rusak, watu gamping encrinal yang terdiri dari fragmen crinoid, dan travertine yang diendapkan oleh kekuatan permukaan air yang bergerak.

Garam kasar

Garam watu ialah batuan sedimen kimia yang sering kali terbuat dari mineral sodium klorida. Garam watu intinya tidak mempunyai warna atau hanya putih saja namun sanggup mempunyai warna apabila bercampur dengan materi lain mirip tanah liat atau oksida besi. Jenis ini gampang dikenali dengan rasa asin dan juga larut dalam air. Ini juga mempunyai nama mineral 'halite'.

Gips

Gypsum termasuk batuan sedimen kimia. Lembut dan gampang memar. Biasanya berwarna putih dan kalau kau pernah ke Paris maka akan menemukan plaster yang terbuat dari gypsum.

Batu sedimen ialah salah satu jenis watu dengan ciri yang khas, yaitu mempunyai warna cenderung terang, tetapi tidak semuanya mempunyai warna cerah. Sekian pembahasan kali kita kali ini.

Pencarian terkait
  • contoh batuan sedimen
  • proses terbentuknya batuan sediemen
  • ciri-ciri batuan sedimen
  • klasifikasi batuan sedimen
  • terima kasih sudah berkunjung di www.ifabrix.com

Sumber http://www.ifabrix.com/