Dalam kisah Nabi Danial (Daniel) as, Memang tidak terlepas dengan Nabi Irmiya (Armia) as Keduanya yakni Nabi Allah. (Nabi yang selain dari 25 Nabi/Rasul).
Raja Nebukadnezar tiba ke Baitul-Maqdis dari Syria, kemudian membunuh kaum Bani Isra’il, merampas kota Baitul-Maqdis dengan agresi kekerasan, dan menawan anak cucu mereka, yang salah satunya yakni Daniel ‘alaihis salam. Sebelum aksinya, raja ini lebih dulu didatangi oleh mahir nujum dan paranormal, seraya mereka bilang: Suatu malam akan lahir seorang bayi fulan yang bakal memporak-porandakan kerajaanmu.
Lalu sang Raja menjawab: Demi Tuhan! Tak akan tersisa malam itu seorang bayi lahir kecuali akan kubunuh. Semua bayi dihabisi, kecuali bayi Daniel saja yang tidak dibunuh dan hanya dialungkan ke singa hutan. Namun singa itu enggan memangsanya, malah singa betinanya menjilat-jilat sang bayi dan tidak melukainya. Kemudian ibunya tiba dan menemukan kedua singa (jantan dan betina) itu tengah menjulur-julurkan lidahnya ke badan anaknya. Allah kemudian menyelamatkan bayi itu.
Setelah insiden itu, ulama setempat menuturkan bahwa Daniel kemudian melukis/mengabadikan gambarnya dan gambar kedua singa yang menjilatinya itu pada permata cincin biar ia tidak lupa akan nikmat Allah atasnya (diriwayatkan oleh Ibnu Abu Dunya dengan sanad hasan).
Dalam redaksi yang lain diceritakan: Selepas Nabi Musa ‘alaihis salam yang berselang cukup lama, ada seorang nabi yang dipanggil dengan Daniel. Nabi ini didustai oleh banyak kaumnya, diciduk oleh rajanya, seraya dilemparkan ke hadapan macan yang sengaja dibentuk lapar di dalam perigi. Tapi ketika Allah melihat keelokan tawakal kepada-Nya dan kesabarannya demi menuntut sesuatu yang ada di sisi-Nya, maka Allah menahan mulut-mulut singa itu untuk memangsanya, malah ia bangkit dengan kedua kakinya di atas singa itu. Singa itu berhasil dijinakkan dan tidak melukainya. Lalu Allah mengirim Irmiya dari negeri Syria, yang kemudian membebaskan Daniel dari kesulitan ini, dan menghancurkan orang yang hendak melenyapkan Daniel.
Dari Abdullah bin Abu Hudhail, ia berucap: Nebukadnezar telah melatih dua ekor singa dan melemparkan keduanya ke dalam sumur. Lalu ia bawa Daniel dan ia masukkan ke dalam sumur itu, namun kedua singa itu tidak menerkamnya. Apa yang diinginkan Allah, itulah yang terjadi terhadap Daniel. Tapi sebagaimana insan lainnya, Daniel pun ingin makan dan minum. Kemudian Allah mewahyukan Irmiya yang tengah berada di Syria biar menyiapkan masakan dan minuman untuk Daniel. Irmiya pun menyahut: Wahai Rabb, saya tinggaldi bumi yang suci (Syria) sedang Daniel ada di negeri Babilonia, negara bab Irak. Lalu Allah kembali mewahyukan biar Irmiya mempersiapkan sesuatu yang sudah Allah perintahkan, dan Allah akan mengirim makhluk yang akan membawa dirinya sekaligus membawa apa yang sudah ia siapkan. Irmiya pun menunaikan perintah wahyu itu, kemudian Allah Mengutus makhluk yang membawa Irmiya sekalian membawa segala sesuatu yang sudah disiapkannya, hingga hingga di ekspresi sumur itu, daerah Daniel tergolek. Daniel menyambutnya dengan bertanya: “Siapa anda?”
“Saya Irmiya,” jawabnya.
“Siapa yang membawamu?” tanya Daniel.
“Rabbmu mengutus saya biar menemuimu,” kata Irmiya.
Daniel menimpali: “Dia (Rabb) menyebut aku?”
“Ya,” jawab Irmiya.
Ucap Daniel: “Segala puji bagi Allah, Dzat yang tidak melupakan orang yang mengingat-Nya. Segala puji bagi Allah, Dzat yang lumayan orang yang menharap-Nya. Segala puji bagi Allah, Dzat yang barangsiapa bertawakal kepada-Nya, pasti Allah akan mencukupinya. Segala puji bagi Allah, Dzat yang barangsiapa menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya, maka Allah tidak akan mewakilinya kepada yang lain. Segala puji bagi Allah yang mengganjar ihsan (kebajikan) dengan ihsan dan membalas keburukan dengan pengampunan. Segala puji bagi Allah yang membalas kesabaran dengan kejayaan. Segala puji bagi Allah yang telah mengangkat kesukaran kami sehabis kesulitan kami. Segala puji bagi Allah, Yang yakni referensi kepercayaan kami ketika kami berpraduga jelek terhadap amal-amal kami. Segala puji bagi Allah, Dzat yang yakni referensi impian kami ketika siasat telah terputus dari kami.”
Notes :
Nebukadnezar (604-561 SM) yakni Raja Babilonia yang menyerang Mesir dan membebaskan al-Quds, lantas membakarnya, juga mengusir orang-orang Yahudi ke Babilonia. (lihat al-Munjid)
Nabi Daniel yakni penulis Kitab Daniel, yaitu bab dari Kitab Perjanjian Lama, yang juga pendekar kenabian. Tradisi Masehi memasukkannya sebagai salah satu di antara empat Nabi yang besar (lihat al-Munjid dan al-Bidayah juz Ii, hlm. 36-38). Para sobat menemukan makamnya dan segala hal yang bertautan dengannya ketika pembebasan yang terjadi pada era Umar bin Khaththab.
Irmiya yakni salah satu nabi terbesar Bani Isra’il yang empat, yang memperoleh kenabian sebelum punahnya kerajaan orang-orang Yahudi. Ia banyak mengalami intimidasi dan siksaan dari pihak kerajaan.
Nabi Daniel yakni penulis Kitab Daniel, yaitu bab dari Kitab Perjanjian Lama, yang juga pendekar kenabian. Tradisi Masehi memasukkannya sebagai salah satu di antara empat Nabi yang besar (lihat al-Munjid dan al-Bidayah juz Ii, hlm. 36-38). Para sobat menemukan makamnya dan segala hal yang bertautan dengannya ketika pembebasan yang terjadi pada era Umar bin Khaththab.
Irmiya yakni salah satu nabi terbesar Bani Isra’il yang empat, yang memperoleh kenabian sebelum punahnya kerajaan orang-orang Yahudi. Ia banyak mengalami intimidasi dan siksaan dari pihak kerajaan.
Sumber : Surga di Dunia karya Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi (penerjemah: Abu Sumayyah Syahiidah), penerbit: Pustaka Al -Kautsar,cet. Kedua, Mei 2000, hal. 39-42.