Contoh masalah pelanggaran HAM di Indonesia – HAM atau hak asasi insan ialah hak dasar yang dimiliki oleh semua orang semenjak lahir. Beberapa pola HAM contohnya yaitu hak hidup, hak beragama dan hak berkeyakinan. Faktanya meski pemerintah telah menjamin hak warganya, masih sering terjadi masalah masalah pelanggaran HAM di Indonesia. Biasanya beberapa pola pelanggaram HAM di Indonesia terjadi jawaban konflik dan kerusuhan antar warga dan penduduk.
Di antara ciri-ciri HAM ialah bersifat hakiki dan universal. Meski begitu pelanggaran HAM masih sering terjadi, baik masalah pelanggaran HAM internasional atau pun pelanggaran HAM di Indonesia. Pelanggaran HAM ialah tindakan mengambil atau merenggut hal-hak orang lain dengan paksa. Kasus pelanggaran ham yang terjadi di Indonesia sudah ada semenjak dulu, mulai kurun sehabis kemerdekaan, kurun Orde Lama, kurun Orde Baru dan juga sehabis reformasi.
Contoh pelanggaran HAM di Indonesia biasa dipicu oleh konflik antar ras, etnis atau agama ibarat yang terjadi di Poso, Ambon dan Sampit. Ada juga konflik kepentingan antara warga dan perusahaan terkait sengketa tanah dan lahan. Contoh pelanggaran HAM yang lain ialah pembunuhan terhadap wartawan dan penggerak HAM ibarat masalah Munir, masalah Marsinah dan masalah Salim Kancil.
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia juga sanggup terjadi jawaban adanya gerakan separatisme terhadap abdnegara militer negara, ibarat yang telah terjadi di Papua, Aceh dan Timor Timur. Demonstrasi antara warga sipil dan polisi juga sanggup berakibat bentrok dan kerusuhan ibarat yang terjadi pada insiden Trisakti dan Semanggi.
Kasus pelanggaran ham dan penyelesaiannya kerap menjadi materi kajian. Upaya pemerintah dalam menegakan HAM pun harus tetap maksimal supaya hak-hak warga Indonesia sanggup terjamin. Disinilah kiprah komnas HAM diharapkan untuk membantu kiprah pemerintah. Kasus pelanggaran HAM 2019 pun masih ada yang terjadi di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Secara umum pelanggaran HAM dibedakan menjadi dua yakni pelanggaran HAM ringan di Indonesia serta pelanggaran HAM berat di Indonesia. Berikut ini merupakan daftar masalah pelanggaran HAM di Indonesia, baik masalah pelanggaran HAM ringan di Indonesia maupun masalah pelanggaran HAM berat di Indonesia.
1. Peristiwa Trisakti
Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling populer ialah insiden trisakti. Peristiwa ini ialah insiden penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi dikala demonstrasi mahasiswa yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka dikala melaksanakan unjuk rasa.
2. Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merupakan insiden protes masyarakat kepada pelaksanaan serta agenda Sidang spesial MPR yang menimbulkan tewasnya warga sipil. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 13 November 1998 dan menuntut pencucian orang-orang orde gres dari posisi pemerintahan dan militer. Setidaknya 5 orang korban meninggal dunia jawaban insiden ini dan puluhan lainnya luka-luka.
3. Tragedi Semanggi II
Sama ibarat sebelumnya, bencana Semanggi II juga terjadi jawaban protes dan demonstrasi masyarakat sipil. Tragedi Semanggi II terjadi pada tanggal 24 September 1999, selisih hampir satu tahun dengan bencana Semanggi I yang terjadi tahun 1998. Pada bencana ini, sekurang-kurangnya 5 orang korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya luka-luka.
4. Kasus Pembunuhan Munir
Contoh pelanggaran HAM di Indonesia lainnya ialah masalah pembunuhan Munir. Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika Munir sedang melaksanakan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Penyebab tewasnya tidak diketahui, namun banyak isu yang menyebutkan ia tewas diracun. Hingga kini belum ada titik temu mengenai masalah pembunuhan Munir ini.
5. Kasus Pembunuhan Marsinah
Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada tanggal 3-4 Mei 1993. Marsinah merupakan seorang pekerja dan penggerak perempuan yang bekerja di PT Catur Putera Surya Porong. Berawal dari agresi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya yang menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melaksanakan PHK mereka tanpa alasan. Setelah agresi demo tersebut, Marsinah yang menjadi penggerak buruh malah ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di tempat hutan Wilangan, Nganjuk dalam kondisi mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum sanggup diselesaikan dan masih menjadi misteri hingga sekarang.
6. Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu pola masalah pelanggaran HAM di Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi tahun 1984 antara abdnegara dengan warga sekitar. Pemicu insiden terjadi jawaban persoalan SARA dan unsur politis. Warga sekitar melaksanakan demonstrasi pada pemerintah alasannya menolak pemindahan makam keramat Mbah Priok. Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan ratusan korban meninggal dunia jawaban kekerasan dan penembakan jawaban bentrok yang terjadi.
7. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi
Peristiwa ini terjadi di Banyuwangi pada tahun 1998. Saat ini marak terjadi pembunuhan guru ngaji dan tokoh agama jawaban praktek santet di desa-desa. Warga sekitar mulai melaksanakan kerusuhan berupa penangkapan serta pembunuhan terhadap orang yang dituduh sebagai dukun santet. Orang yang diduga sebagai dukun santet pun eksklusif dibunuh secara sepihak. Polisi dan Tentara Nasional Indonesia eksklusif mengamankan orang yang dituduh sebagai dukun santet untuk menghindari amukan warga. Masih menjadi misteri siapa dalang pembunuhan tokoh agama yang marak terjadi sebelumnya.
8. Peristiwa di Abepura, Papua
Salah satu pola masalah pelanggaram HAM di Papua terjadi di daerah Abepura pada tahun 2003. Saat itu pelanggaran HAM yang dipicu oleh penyerangkan Mapolsek Abepura. Setelah itu terjadi penyisiran yang membabi buta terhadap pelaku yang diduga melaksanakan penyerangan Mapolsek Abepura. Peristiwa ini tercatat sebagai pola pelanggaran HAM di Papua.
9. Penculikan Aktivis Pro Demokrasi
Pelanggaran HAM ini terjadi jawaban adanya masalah penculikan penggerak pro-demokrasi pada tahun 1997 dan 1998. Sekitar 23 penggerak diculik dan menghilang tanpa penyebab yang diketahui, bahkan diketahui ada yang hingga dibunuh. Sampai kini ada 13 penggerak yang masih tidak diketahu kejelasannya. Banyak orang beropini bahwa mereka diculik dan disiksa oleh para anggota militer. Peristiwa ini menjadi pola masalah pelanggaran HAM pada masa Orde Baru.
10. Kasus Bulukumba
Kasus Bulukumba merupakan masalah yang terjadi pada tahun 2003. Pemicu masalah pelanggaran HAM ini ialah perusahaan PT. London Sumatra (Lonsum) yang ingin melaksanakan ekspansi area perkebunan, namun ditolak oleh warga sekitar. Aksi demonstrasi yang dilakukan warga berujung pada bentrok dengan polisi. Akibatnya terdapat beberapa korban tewas. Persengkataan lahan antara perusahaan Lonsum dan warga sekitar terkait tanah dan lahan menjadi pemicu pelanggaran HAM ini.
11. Kasus Penganiayaan Wartawan
Kasus ini terjadi pada tahun 1996, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1996. Seorang wartawan berjulukan Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin tewas sehabis dianiaya di Yogyakarta. Udin dikenal sebagai wartawan yang kritis dan sering mengkritik kebijakan pemerintah Orde Baru. Ia diduga diculik, dianiaya dan dibunuh oleh orang tak dikenal.
12. Tragedi Bom Bali
Peristiwa bom bali terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di tempat Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan t3r0ris. Akibatnya ratusan korban meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka, baik warga lokal atau pun turis mancanegara. Aksi bom bali menjadi salah satu agresi t3r0risme terbesar yang pernah terjadi di Indonesia dan bencana ini diberitakan di seluruh dunia.
13. Kasus Pemberontakan GAM
Pelanggaran HAM di Aceh ini terjadi semenjak tahun 1976. Pemberontakan di Aceh dikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bertujuan untuk memperoleh kemerdekaan dari Indonesia. Gerakan ini pertama dibentuk pada tanggal 4 Desember 1976. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan cita-cita ini telah berlangsung semenjak tahun 1976. Total puluhan ribu korban tewas jawaban konflik ini.
14. Kasus Pengkhianatan G 30S/PKI
Peristiwa Gerakan 30 September PKI (G 30S/PKI) ialah insiden pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan menculik dan membunuh beberapa perwira dan jenderal militer pada tanggal 30 September 1965. PKI menculik dan membantai 10 perwira jenderal dan mayatnya dibuang di sumur lubang buaya. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. PKI kemudian ditetapkan sebagai partai terlarang alasannya dianggap melaksanakan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap negara.
15. Kasus Pembantaian Massal Anggota PKI
Usai melaksanakan pengkhianatan, keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) pun dilarang. Pemerintah dan pihak militer pun melaksanakan operasi pembantaian pada sisa-sisa anggota PKI. Pembantaian ini merupakan insiden pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang yang dituduh sebagai anggota PKI di Indonesia. Diperkirakan sekitar 1 juta lebih anggota PKI meninggal atau menghilang usai operasi militer ini.
16. Konflik Sampit (Suku Dayak dan Madura)
Konflik dan bencana Sampit ini terjadi pada tahun 2001 sehabis sebelumnya terjadi konflik serupa di tahun 90an. Konflik terjadi jawaban perbedaan ras antara penduduk ras Dayak dengan ras Madura yang merupakan pendatang. Banyak rumor dan isu beredar mengenai pemicu konflik ini yang kemudian mengakibatkan banyak korban jiwa yang tewas mengenaskan.
17. Kasus Pembantaian Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi jawaban penembakan dan pembunuhan penduduk kampung Rawagede yang kini dikenal sebagai Desa Balongsari, Rawamerta di Karawang. Pembantaian dilakukan oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas.
18. Penembakan Misterius 1982-1985
Kasus penembakan misterius (biasa disebut Petrus) terjadi di antara tahun 1982 hingga 1985. Peristiwa ini ialah insiden penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering menganggu ketertiban masyarakat. Tidak diketahui siapa pelakunya hingga sekarang. Banyak korban penembakan misterius yang ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat dan dibuang di hutan. Diperkirakan ada ratusan korban penembakan misterius ini.
19. Kasus Pembantaian Santa Cruz
Kasus pembantaian Santa Cruz termasuk salah satu pola masalah pelanggaran HAM di Indonesia. Kasus ini terjadi area Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor Timur pada 12 November 1991. Terjadi insiden pembantaian oleh anggota militer pada warga sipil. Puluhan pelajar dan warga sipil meninggal dunia jawaban insiden pembantaian ini yang kemungkinan diakibatkan faktor politik.
20. Peristiwa Kudatuli
Peristiwa Kudatuli ini terjadi pada tanggal 27 Juli 1996 dimana para pendukung Megawati Soekarno Putri menyerbu dan mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat. Massa terlibat bentrok dengan anggota polisi dan tentara hingga meluas ke jalanan. Banyak bangunan dan akomodasi jalan yang rusak. Dikabarkan 5 orang meningal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
21. Kasus Pembunuhan Salim Kacil
Kasus pelanggaran HAM terbaru di Indonesia terjadi tahun 2015 kemudian di Lumajang, Jawa Timur. Bermula pada aktivitas penambangan pasir Pantai Watu Pecak secara ilegal, seorang penggerak berjulukan Salim Kancil berusaha untuk menghentikannya. Namun Salim Kancil kemudian diikat oleh gerombolan orang dan kemudian dipukuli dan dibunuh dengan kejam. Terdapat 22 pelaku yang terlibat dalam insiden pembunuhan Salim Kancil ini dan sudah ditangani oleh kepolisian.
22. Pelanggaran HAM di Timor Timur
Saat masih menjadi penggalan dari Indonesia, sering terjadi masalah pelanggaran HAM di Timor Timur. Diberitakan terjadi pembantaian terhadap ratusan ribu warga Timor Timur antara tahun 1974 hingga tahun 1999 oleh pasukan keamanan militer Indonesia. Timor Timur kemudian secara resmi berpisah dan menjadi negara gres berjulukan Timor Leste semenjak tahun 1999.
23. Tragedi Kerusuhan di Ambon, Maluku
Kerusuhan di Ambon, Maluku yang terjadi semenjak bulan Januari 1999 dan menimbulkan banyak korban jiwa yang meninggal. Peristiwa kerusuhan ini diawali dengan terjadinya perkelahian antara cowok yang berbeda etnis dan agama. Perkembangan terakhir terkait konflik Ambon diperkirakan ratusan korban meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami korban luka-luka.
24. Konflik Berdarah Poso
Konflik Poso ini terjadi semenjak tahun 1998 hingga tahun 2000 di Poso, Sulawesi Tengah. Diawali oleh pemilihan bupati yang dilandasi oleh sentimen keagamaan. Adanya perbedaan agama, politik, sosial dan budaya pun melandasi terjadinya konflik dan kerusahaan. Pembunuhan dan pembantaian pun terjadi di Poso yang menimbulkan banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia.
25. Peristiwa Perbudakan Buruh Panci
Peristiwa terjadi di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang. Terjadi insiden perbudakan terhadap puluhan buruh pabrik oleh Juki Hidayat. Ia mempekerjakan puluhan buruh tanpa dibayar sepeser pun, jikalau menolak atau ingin melarikan diri maka pekerja akan disiksa dan dipukul. Rata-rata pekerja berusia muda dan hanya menggunakan 1 baju saja sehari-harinya tanpa dibekali uang, baju dan ponsel. Peristiwa ini gres terkuat sehabis ada dua pekerja yang kabur dan melaporkan ke polisi.
26. Peristiwa Pembantaian Petani
Peristiwa pembantaian petani terjadi di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Ogan Komeling Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 1997 dan termasuk masalah pelanggaran HAM di Indonesia. Pertikaian terjadi antara warga dan perusahaan kelapa sawit jawaban bermasalahnya kerjasama plasma yang sebelumnya sudah disepakati. Banyak korban berjatuhan satu per satu dari pihak keamanan maupun warga jawaban konflik ini.
27. Peristiwa Aceh 1990
Contoh masalah pelanggaran HAM di Indonesia berikutnya ialah insiden Aceh. Peristiwa ini terjadi di Aceh pada tahun 1990. Pada tahun 1990, dikerahkan ribuan pasukan militer pelengkap untuk menghentikan gerakan Aceh Merdek. Jumlah yang sangat besar untuk menumpas anggota GAM yang hanya berjumlah ratusan orang sajapada waktu itu. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan.
28. Kasus Organisasi Papua Merdeka
Kasus pelanggaran HAM di Papua ini terjadi tahun 60an. Peristiwa ini telah menelan ribuan korban jiwa dalam operasi intensif yang diselenggarakan oleh anggota militer TNI. Peristiwa ini ialah bentuk pertahanan dari abdnegara Indonesia terhadap gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang meresahkan alasannya ingin memisahkan diri dengan negara Indonesia.
29. Peristiwa Talang Sari
Peristiwa Talangsari ialah insiden yang terjadi di antara kelompok Warsidi dengan abdnegara keamanan di Dusun Talangsari III di Lampung Timur pada tanggal 7 Februari 1989. Terjadi penyerbuan Talangsri dari abdnegara setempat dan warga pada komunitas yang dipimpin oleh Warsidi. Puluhan korban tewas meninggal dunia dan ratusan orang ditangkap dan dipenjarakan jawaban insiden ini.
30. Pelanggaran HAM di Tolikara
Komnas HAM menganggap bahwa telah terjadi masalah pelanggaran HAM di Tolikara, Papua. Sebanyak poin yang dianggap sebagai pelangagran HAM ialah pelanggaran terkait kebebasan beragama, hak hidup, hak rasa kondusif dan hak atas kepemilikan. Peristiwa Tolikara dipicu oleh pembakaran masjid yang mengakibatkan konflik. Akibatnya terdapat korban jiwa, korban luka hinga kerugian bangunan dan akomodasi yang hancur.
Nah demikianlah rujukan 30 pola masalah pelanggaran HAM di Indonesia terlengkap. Daftar pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia di atas pun beragam, baik yang usang atau yang sekarang, baik di Orde Baru atau sehabis reformasi, baik pelanggaran HAM ringan atau pun pelanggaran HAM berat. Sekian rujukan pola masalah pelanggaran HAM di Indonesia kali ini.
Bagikan :
Facebook
Tweet
Whatsapp