Friday, December 8, 2017

√ Paseudocode Buble Sort Dan Perbandingan Selection Sort Dengan Buble Sort

Perbandingan selection sort dan buble sort

Algoritma Selection sort menentukan elemen maksimum/minimum array, kemudian menempatkan elemen maksimum/minimum itu pada awal atau final array (tergantung pada urutannya ascending/descending). Selanjutnya elemen tersebut tidak disertakan pada proses selanjutnya. Karena setiap kali selection sort harus membandingkan elemen-elemen data, algoritma ini termasuk dalam comparison-based sorting. Seperti pada algoritma Bubble Sort, proses menentukan nilai maksimum /minimum dilakukan pada setiap pass. Jika array berukuran N, maka jumlah pass yaitu N-1.

Bubble sort yaitu proses pengurutan sederhana yang bekerja dengan cara berulang kali membandingkan dua elemen data pada suatu dikala dan menukar elemen data yang urutannya salah. Ide dari Bubble sort yaitu gelembung air yang akan “mengapung” untuk table yang terurut menaik (ascending). Elemen bernilai kecil akan “diapungkan” (ke indeks terkecil), artinya diangkat ke “atas”(indeks terkecil) melalui pertukaran. Karena algoritma ini melaksanakan pengurutan dengan cara membandingkan elemen-elemen data satu sama lain, maka bubble sort termasuk ke dalam jenis algoritma comparison-based sorting.

Proses dalam Bubble sort dilakukan sebanyak N-1 langkah (pass) dengan N yaitu ukuran array. Pada final setiap langkah ke – I , array L[0..N] akan terdiri atas dua bagian, yaitu bab yang sudah terurut L[0..I] dan bab yang belum terurut L[I+1..N-1]. Setelah langkah terakhir, diperoleh array L[0..N-1] yang terurut menaik.

Paseudecode buble sort

berikut ini data yang telah di urutkan dengan metode buble sort

proses pengurutannya kurang lebih menyerupai berikut ini:

Untuk posisi pertama dalam daftar diurutkan, seluruh daftar dipindai secara berurutan. Posisi pertama di mana 14 disimpan dikala ini, kita mencari seluruh daftar dan menemukan bahwa 10 yaitu nilai terendah.

Kaprikornus kita ganti 14 dengan 10. Setelah satu iterasi 10, yang kebetulan menjadi nilai minimum dalam daftar, muncul di posisi pertama daftar diurutkan.

Untuk posisi kedua, di mana 33 bersemayam, kita mulai memindai seluruh daftar dengan cara linear.

saya menemukan bahwa 14 yaitu nilai terendah kedua dalam daftar dan akan muncul di kawasan kedua. Kami bertukar nilai-nilai ini.

Setelah dua iterasi, dua nilai terendah diposisikan di awal dengan cara diurutkan.

Proses yang sama diterapkan pada sisa item dalam array. Kita akan melihat penggambaran bergambar seluruh proses penyortiran pada gambar keseluruhan yang sudah saya tampilkan diatas.


Kesimpulan

Ada beberapa kelebihan dalam penggunaan algoritma selection sort diantaranya bahwa Algoritma ini sangat rapat dan gampang untuk diimplementasikan.
Operasi pertukarannya hanya dilakukan sekali saja. Waktu pengurutan sanggup lebih ditekan. Praktis menggabungkannya kembali. Kompleksitas selection sort relatif lebih kecil. Dengan catatan bahwa didalam penggunaan selection sort ini kita harus Membutuhkan method tambahan.



Sumber http://www.sharingse.net/