Sunday, November 19, 2017

√ Sejarah Pulau Jawa (Hanya Segelintir Orang Yang Tahu)

Sejarah ini ane ketik ma rangkum sendiri gan, sesudah ane dapet crita dari 'tiyang2 sepuh' di Desa ane. Langsung aja gan..... 

  Isuk diisi, sore mati
"isuk diisi, sore mati", ialah simbol untuk pulau Jawa dahulu kala. Jauh sebelum pemikiran Hindu masuk ke pulau Jawa, pulau Jawa banyak berisi makhluk2 gaib, dan yang paling berkuasa ialah makhluk mistik yang mungkin agan sudah tau, yaitu Semar, Togog, Bagong, Petruk, ama Gareng. Karena kesaktian dan keserakahan kelima makhluk mistik inilah pulau jawa sanggup sebutan isuk diisi sore mati, yang maksudnya pulau jawa tidak sanggup dihuni oleh manusia, jikalaupun dihuni akan terjadi pertumpahan darah diantaranya, baik alasannya ialah perang ataupun peristiwa alam. Kelima makhluk ini berhuni mulai dari ujung barat hingga ujung timur pulau jawa, yang ane tau cuma satu tempat, tempatnya Semar, yaitu di pulau Ismoyo, pantai Balekambang,Malang.
Tempat Semayam Semar, Pulau Ismoyo
Ismoyo ialah nama orisinil Semar sebelum turun ke bumi (cerita pewayangan)

Aji Saka

Pasti agan taulah siapa Aji Saka dan bagaimana ceritanya, bagi yang dari luar jawa, Aji Saka ialah penemu Huruf Jawa (honocoroko) ibarat kata2 sugeng rawuh diatas.
Nah ini sejarah yang ane yakin kagak semua orang tau, yaitu saat Aji Saka menumbali tanah Jawa biar sanggup dihuni manusia. Singkat dongeng Aji Saka tiba ke pulau jawa dan sudah membuat abjad Jawa. Dalam pengembaraannya dia sadar bahwa tanah Jawa tidak stabil, sering sekali darah insan bercucuran dan balasannya dia tau kalau penyebabnya ialah kelima makhluk mistik diatas. Akhirnya tanah jawa ditumbali (diberi rajah dan doa) untuk sanggup dihuni. Untuk tempatnya ane kagak tau gan.



Syekh Subakir
Sebuah rajah juga mempunyai tanggal kadaluarsa. Dalam perkembangannya, seiring dengan waktu dan semakin ramai pulau Jawa, rajah Aji Saka tidak sanggup bertahan usang dan menjadi kadaluarsa. Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa, hujan darah dimana-mana, peristiwa merajalela. Lalu pada suatu saat datanglah waliyulloh pertama di Jawa, yaitu Syekh Subakir. Mengetahui kondisi pulau Jawa yang sulit dihuni manusia, dia menumbali tanah Jawa dengan rajah Kolocokro di gunung Tidar (sekarang rajah ini juga banyak digunakan). Dan menjadi tenang lagilah pulau Jawa kita tercinta ini. Namun ibarat rajah Aji Saka, jelasnya rajah Syekh Subakir juga mempunyai tanggal Kadaluarsa, pertanyaannya kapankah itu terjadi? semoga Alloh senantiasa melindungi kita semua.
Rajah Kolocokro
Gunung Tidar

Syekh Subakir bersama Semar dan Togog dalam Pewayangan



Sunan Kalijogo
Jauh sesudah Syekh Subakir meninggalkan pulau jawa dan kembali ke Turki, terdapat Waliyulloh2 penerusnya, salah satunya ialah Kanjeng Sunan Kalijogo. Dalam dongeng ini Sunan Kalijogo mempunyai tugas dalam merubah persepsi rakyat tanah Jawa wacana Semar, Togog, dan yang lain. Beliau merubah persepsi yang buruk wacana makhluk mistik tersebut menjadi persepsi yang cantik melalui kisah pewayangan. (Asal agan tau aja, kisah orisinil pewayangan dari india tidak ada namanya Semar beserta kawan2nya, itu hanyalah pelengkap yang ditambahkan di pulau Jawa) Merubah persepsi dari buruk ke baik ini penting, alasannya ialah setiap angan, setiap perkataan ialah doa. Makara secara tidak langsung, Kanjeng Sunan Kalijogo mengajak semua penikmat wayang untuk berdoa biar tanah jawa terhindar dari kebengisan makhluk2 gaibnya.
Kanjeng Sunan Kalijogo
Pewayangan, Punokawan sebagai abdi


Sumber http://campusnancy.blogspot.com