Friday, October 20, 2017

√ To (Kalimat Syarat)「と」

Pola kalimat ini dipakai untuk menawarkan bahwa kalau syarat yang dinyatakan pada kalima √   To (Kalimat Syarat)「と」


PenjelasanKosakataLatihan


 


Pola Kalimat


 Anak Kalimat (B.Kamus / Nai) と、Kalimat Pokok 
 Anak Kalimat (B.Kamus / Nai) to, Kalimat Pokok 
 Jika KK, maka Kalimat Pokok (secara konstan atau umum) 


 


Struktur kalimatPola kalimat ini dipakai untuk menawarkan bahwa kalau syarat yang dinyatakan pada kalima √   To (Kalimat Syarat)「と」


Pola kalimat ini dipakai untuk menawarkan bahwa kalau syarat yang dinyatakan pada kalima √   To (Kalimat Syarat)「と」


 


Penjelasan


Pola kalimat ini dipakai untuk menawarkan bahwa kalau syarat yang dinyatakan pada kalimat pertama (anak kalimat) terjadi, maka isi yang dinyatakan pada kalimat kedua (kalimat pokok) juga terjadi secara niscaya dan berurutan sebagai akhir dari syarat tersebut.


Pada dasarnya, kata penghubung “to” menawarkan relasi lantaran dan akhir secara konstan atau berurutan, dan menyatakan hal ibarat femonema alam, penggunaan mesin, kebiasaan,tata cara, hal yang pastif terjadi, hal yang terjadi berturut-turut, dan sebagainya.


Selain itu, “to” tidak sanggup dipakai untuk menawarkan maksud pembicara ibarat keinginan, perintah, permintaan, dsb dalam kalimat pokok.


 


 


1. Non-lampau


1-1. Fenomena Alam


Isi yang dinyatakan pada kalimat kedua terjadi akhir isi yang dinyatakan pada kalimat pertama sebagai femomena alam.


 


雨季うきなるあめります。
Uki ni naru to, ame ga furi-masu.
Kalau menjadi demam isu hujan, hujan turun.
*kalau demam isu hujan, niscaya turun hujan secara konstan.


 


はるなるさくらはなきます。
Haru ni naru to, sakura no hana ga saki-masu.
Kalau menjadi demam isu semi, bunga sakura mekar.
*kalau demam isu semi, niscaya bunga sakura mekar secara konstan.


 


よるなるくらくなります。
Yoru ni naru to, kura-ku nari-masu.
Kalau menjadi malam, menjadi gelap.
*kalau malam, niscaya menjadi gelap secara konstan.


 


 


1-2. Hal yang Terjadi secara Pasti dan Berturut-turut


Dua agresi atau insiden yang dinyatakan pada kalimat pertama dan kedua terjadi secara niscaya dan berturut-turut.


 


ボタンを、ドアがひらきます。
Botan o osu to, doa ga hiraki-masu.
Kalau menekan tombol, pintu akan terbuka.


 


スイッチをれるうごはじめます。
Suicchi o ireru to, ugoki hajime-masu.
kalau menyalakan saklar, akan mulai bergerak.


 


クリックする、ゲームがはじまります。
Kurikku suru to, geemu ga hajimari-masu.
Kalau mengklik, game akan dimulai.


 


まっすぐ交番こうばんがあります。
Massugu iku to, kooban ga ari-masu.
Kalau jalan lurus, ada pos polisi.


 


みぎまががる学校がっこうがあります。
Migi e magaru to, gakkoo ga ari-masu.
Kalau belok ke kanan, ada sekolah.


 


 


1-3. Kebiasaan, Tata Cara, dsb


Isi yang dinyatakan pada kalimat kedua terjadi secara umum akhir isi yang dinyatakan pada kalimat pertama.


 


たくさんべるふとります。
Takusan taberu to, futori-masu.
Kalau banyak makan, akan menjadi gemuk.


 


大雨おおあめ、このあたりは洪水こうずいになります。
Ooame ga furu to, kono atari wa koozui ni nari-masu.
Kalau hujan berat, terjadilah banjir sekitar di sini.


 


しっかりないからだこわしますよ。
Shikkari nenai to, karada o kowashi masu yo.
Kalau tidak cukup tidur, akan jatuh sakit.


 


 


2. Syarat dan Maksud Pembicara


Pada dasarnya, “to” tidak sanggup dipakai untuk menawarkan maksud pembicara ibarat maksud, keinginan, ajakan, permintaan, dan lain-lain dalam kalimat pokok.


 


Maksud


時間じかんが(×あると/ ○あれば/ ○あったら)、旅行りょこうきます。
Jikan ga (×aru to/ ○are ba/ ○atta ra), ryokoo ni iki-masu.
Jika ada waktu, maka saya akan pergi jalan-jalan.


 


Keinginan


時間じかんが(×あると/ ○あれば/ ○あったら)、旅行りょこうきたいです。
Jikan ga (×aru to/ ○are ba/ ○atta ra), ryokoo ni iki-tai desu.
Jika ada waktu, maka saya ingin pergi jalan-jalan.


 


Ajakan


時間じかんが(×あると/ ○あれば/ ○あったら)、旅行りょこうきませんか。
Jikan ga (×aru to/ ○are ba/ ○atta ra), ryokoo ni iki-masen ka.
Jika ada waktu, bagaimana kalau pergi jalan-jalan?


 


Permintaan


時間じかんが(×あると/ ○あれば/ ○あったら)、旅行りょこうってください。
Jikan ga (×aru to/ ○are ba/ ○atta ra), ryokoo ni itte kudasai.
Jika ada waktu, mohon pergi jalan-jalan.


 


 


 


★Tambahan Pelajaran


3. Lampau (sebab dan akhir yang telah terjadi)


Kata penghubung “to” sanggup dipakai untuk menawarkan penemuan, kebiasaan, atau insiden yang terjadi secara berturut-turut pada masa lampau. Pada dasarnya, isi yang dinyatakan pada kalimat kedua terjadi akhir dari yang dinyatakan pada kalimat pertama.


 


Hal yang Terjadi secara Berturut-turut


ボタンをドアがひらいた
Botan o osu to doa ga hiraita.
Menekan tombol, maka pintu terbuka.


 


まどけるかぜはいってきた
Mado o akeru to, kaze ga haitte kita.
Membuka jendela, maka angin masuk.


 


 


Kebiasaan


日本にほん、いつも寿司すしべていた
Nihon ni iku to, itsu mo sushi o tabete ita.
Kalau pergi ke Jepang, saya selalu makan sushi. (pada masa lampau)


 


 


Penemuan


学校がっこう、ケンさんがひとりでいた
Gakoo ni iku to Ken-san ga hitori de ita.
Saat pergi ke sekolah, (saya menemukan) Ken ada sendirian di sana.


 


部屋へやはいあたたかかった
Heya ni hairu to, atataka-katta.
Pada ketika masuk ke kamar, (saya merasa) suhunya hangat.


 


ながいトンネルをける雪国ゆきぐにであった。 *1
Nagai tonneru o nukeru to, yuki-guni de atta.
Begitu keluar dari terowongan yang panjang, maka terdapatlah negeri salju.


*1  sumber dari novel berjudul “Yukiguni” oleh Yasunari Kawabata.  🙂 


 




 


uki: demam isu hujan
saki-masu: → saku(mekar)
botan: tombol
osu: menekan
hiraki-masu: → hiraku(membuka)
suicchi: saklar
ireru: menyalakan
ugoki: → ugoku(bergerak)
hajime-masu: → hajimeru(mulai)
kurikku suru: mengklik
hajimari-masu: → hajimaru(dimulai)
massugu: lurus
kooban: pos polisi


pos
magaru: membelok
takusan: banyak (kata keterangan)
futori-masu: → futoru(menjadi gemuk)
oo-ame: hujan berat
koozui: banjir
shikkari: cukup, kuat, teguh
karada o kowasu: merusakkan tubuh → jatuh sakit
nagai: panjang
tonneru: terowangan
nukeru: keluar dari jalan
yuki-guni: negeri salju


 




 


Pola kalimat ini dipakai untuk menawarkan bahwa kalau syarat yang dinyatakan pada kalima √   To (Kalimat Syarat)「と」


 



 



Sumber https://wkwkjapan.com