Tuesday, October 24, 2017

√ Penataan Kembali Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Gambar dari google dan hanya pemanis

Pengerian Plolitik Bebas Aktif
Bebas artinya tidak mengikuti atau memihak kepada salah satu pihak atau bebas menjalin kekerabatan dengan mana saja tanpa ada ikatan khusus.
Aktif artinya selalu berusaha mewujudkan perdamaian dunia dan membantu degara yang terjajah supaya lepas dari penjajahan.
Politik bebas aktif tidak sama dengan perilaku netral alasannya ialah netral konotasinya pasif, tidak mau mengambil tindakan secara tegas.


Tujuan
Tujuan politik luar negeri Indonesia sebagaimana tercantum dalam buku Drs. M. Hatta yang berjudul Dasar Politik Luar Negeri RI adalah:
  • mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjada keselamatan negara
  • memperoleh barang dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat
  • perdamaian internasional
  • persaudaraan dengan semua bangsa atas dasar menghargai
Upaya Menegakkan Kembali Politik Bebas Aktif
pada masa demokrasi terpimpin (5 Juli 1959 hingga dengan 11 Maret 1966) politik luar negeri bebas aktif dibelokkan condong ke blok Komunis. Pembelokan politik yang condong ke blok Komunis merupakan salah satu pola penyimpangan pemerintah orde lama. Kebijakan tersebut membawa tanggapan sebagai berikut.
  1. Terbentuknya poros jakarta - Peking
  2. Hubungan indonesia dengan negara Barat merenggang
  3. Timbulnya politik mercu suar yaitu Presiden Soekarno untuk menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan di antara negara NEFO (New emerging Force).
  4. Contoh proyek mercu suar tersebut antara lain:
    1. membangun stadion Senayan jakarta,
    2. menyelenggarakan Genefo, dan
    3. membiayai para duta dari dan ke luar negeri.
  5. Konfrontasi dengan Malaysia tanggal 3 Mei 1964
  6. Sebab: berdirinya negara Malaysia buatan Inggris dianggap mengancam Indonesia, oleh lantaran itu tanggal 3 Mei 1964 Presiden Soekarno mengumandangkan Dwikora yang isinya:
    1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
    2. bantu usaha rakyat Sabah, Brunai, Serawak, Malaysia untuk membubarkan negara boneka Malaysia.
  7. Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Januari 1965 lantaran Malaysia diterima sebagai anggota DK tidak tetap PBB.
Setelah memasuki masa orde gres penyimpangan-penympangan yang terjadi semasa orde usang segera diperbaiki dan diluruskan melalui usaha-usaha menyerupai berikut.
  1. Indonesia kembali aktif di PBB
  2. Setelah orde usang berakhir dan memasuki masa orde gres (11 Maret 1966) Indonesia kembali aktif menjadi anggota PBB tanggal 28 September 1966 sebagai anggota yang ke-60
  3. Normalisasi kekerabatan dengan Malaysia
  4. Pada masa orde usang Indonesia pernah konfronsi dengan Malaysia (Dwikora 3 Mei 1964) lantaran negara Malaysia buatan Inggris dianggap bahaya bagi Indonesia.
Pada masa Orba tepatnya tanggal 11 Agustus 1966 Indonesia - Malaysia sepakat menormalisasi hubungan.
Dasar normalisasi kekerabatan Indonesia - Malaysia ialah Persetujuan bangkok tanggal 29 Mei - 1 Juni 1966 antara menlu Tun Abdul Razak dari Malaysia dan Melu Adam malik dari Indonesia.
Isi persetujuan bangkok:

  1. Rakyat sabah dan Serawak diberi hak untuk kembali kedudukan mereka di Malaysia
  2. RI - Malaysia sepakat untuk menormalisasi hubungan.
  3. menghentikan tindakan permusuhan
Sematara dengan Singapura, Indonesia telah mengakui pemerintah Singapura dan Singapura juga bersedia untuk bekerjasama dengan Indonesia.

Pembentukan ASEAN

  • Dasarnya:
  • Pada tanggal 8 Agustus 1967 lima Menlu negara Asia Tenggara berkumpul di Bangkok. Mereka itu adalah:
    1. Adam Malik dari Indonesia,
    2. Thanat Khoman dari Thailand,
    3. Tun Abdul Rozaq dari malaysia,
    4. Narsisco Ramos dari Filipina, dan
    5. Rajaratman dari Singapura.
    Mereka sepakat untuk menandatangani Deklarasi Bangkok yang kemudia menjadi dasar berdirinya ASEAN.
  • Latar belakang

Sumber http://campusnancy.blogspot.com