Monday, September 11, 2017

√ On Focus About Love (Salahkah Jikalau Jatuh Cinta)

SALAHKAH BILA AKU JATUH CINTA



Speaking about love, apa yang kalian pikirkan dikala mendengar kata tersebut? Nama masakan kah? Nama sobat kita kah? Atau justru nama kamu? Hehehe....
Cinta yakni kecondongan hati terhadap sesuatu. Lantas, bagaimana kita memandang cinta itu?

Islam memandang cinta sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana. Islam yakni agama fitrah. Sedangkan, cinta sendiri yakni fitrah kita sebagai seorang manusia. Allah SWT telah menanamkan perasaaan cinta yang tumbuh dari hati manusia. Dan cinta yakni sebuah anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada hamba - hamba - Nya. Dengan cinta, jiwa yang semula mati bisa bangun kembali. Dengan cinta pula, umat insan senantiasa merawat dan memelihara segala dimensi kehidupan. 

Ketika kita jatuh cinta, maka kita akan berbuat apa saja yang disukai oleh orang yang kita cintai, dan pantang untuk melaksanakan perbuatan yang dimurkai. Oleh alasannya itu, kita diperintahkan untuk cinta kepada Allah. 

Dengan cinta kita kepada Allah dan melaksanakan konsekuensi dari cinta tersebut, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat, itulah hakikat cinta sejati dalam Islam.

Lantas, apa kita dihentikan jatuh cinta dengan makhluk - Nya?
Tentu saja boleh, kita cinta kepada mereka. Karena secara tabiat, seorang hamba mereka mengasihi kedua orang tua, sesama muslim, begitu juga menyerupai yang kita rasakan sekarang, yaitu mengasihi lawan jenis, tetapi kecintaan terhadap mereka dibatasi dengan hukum untuk tidak melebihi cintanya kepada Allah SWT. Dan baiknya, kita mengasihi mereka alasannya Allah. 

Allah berfirman : "Katakanlah : "Jika bapak - bapak, anak - anak, saudara - saudara, istri - istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kau usahakan, perniagaan yang kau khawatiri kerugiannya, dan rumah - rumah daerah tinggal yang kau sukai, yakni lebih kau cintai daripada Allah dan Rasul - Nya dan (dari) berjihad di jalan - Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan - Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang - orang fasik." (QS. At - Taubah : 24)

Kesimpulan ayat di atas yaitu Allah mengancam orang yang cintanya kepada ayahnya, anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya, perdagangannya dan rumah daerah tinggalnya lebih tinggi daripada cintanya kepada Allah, Rasul, dan jihad di jalan Allah dengan bahaya yang sangat kejam. 

Pada kalangan anak muda dikala ini, cinta merupakan tema pokok dalam kehidupan mereka. Pada masa muda inilah biasanya seorang insan merasakan manisnya cinta sekaligus merasakan bagaimana pahitnya putus cinta. Dengan fakta biologis yang terdapat pada masa puber, cinta sanggup menimbulkan seseorang menuju ke arah faktual ataupun sebaliknya, membawa pelaku cinta ke arah negatif bahkan ada yang berakhir dengan bunuh diri. Bukankah itu menakitkan wahai kawanku...

Ketika jatuh cinta pun kita harus tetap iffah alias menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ibnu Abbas berkata bahwa "orang yang jatuh cinta tidak akan masuk nirwana kecuali dia bersabar dan bersikap iffah alasannya Allah dan menyimpan cintanya alasannya Allah." Dan ini tidak akan terjadi kecuali kalau dia bisa menahan perasaannya. Mengutamakan cinta kepada Allah, takut kepada - Nya, dan ridha dengannya. 

Cinta alasannya Allah yakni cinta yang nggak pandang tampang, kekayaan  dan batas fisik lainnya. Maka Allah hingga memuji orang - orang yang jatuh cinta alasannya Allah. 

"Yang paling besar lengan berkuasa ikatan imannya yakni yang cinta alasannya Allah dan benci alasannya Allah." (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Lamanya pun mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, cinta sanggup mengubah pahit menjadi manis, abu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang seakan bisa melunakkan besi, menghancurkan watu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta menciptakan budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta. 

Ada tips untuk mengatasi cinta :
1. Perbanyaklah puasa
2. Perbanyaklah ibadah sunnah
3. Perbanyak doa
4. Kurangi pertemuan yang tidak perlu
5. Perbanyak acara positif
6. Mencari sobat yang baik
7. Jangan gampang tergoda
8. Jangan tergesa - gesa dalam mengungkapkan


Sumber :
Majalah Laa Tansa (edisi 30; Februari 2015 M) ROHIS Sekolah Menengan Atas N 1 SRAGEN

Sumber http://waidatinatin.blogspot.com