Monday, September 11, 2017

√ Miracle Of Qur'an (Siklus Air)

SIKLUS AIR

Air merupakan salah satu unsur terpenting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Bayangkan apabila air di bumi habis, tentu tidak akan ada makhluk hidup yang daoat bertahan hidup tanpa air. Namun, Allah telah merancang siklus air di bumi ini sedemikian rupa, sehingga insan tetap sanggup menikmati air sampai sekarang. Sudah semenjak usang ilmuwan menemukan cara kerja siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi ialah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. 

Namun, kali ini kita tidak akan membahas siklus air melalui kacamata ilmiah, namun kita akan melihat siklus air berdasarkan Al - Quran, sebuah kitab suci yang diturunkan kepada seorang nabi yang tidak sanggup baca tulis 1400 tahun silam, dimana ilmu pengetahuan masih sangat terbelakang. Dalam QS. Al - Waqiah, Allah SWT berfirman :
"Maka terangkanlah kepadaku ihwal air yang kau minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?" (QS. Al - Waqiah : 68 - 69)

Dan dalam ayat lain, Allah berfirman :
"Dialah yan menyebabkan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah - buahan sebagai rezeki untukmu; alasannya itu janganlah kau mengadakan sekutu - sekutu bagi Allah, padahal kau mengetahui." (QS. Al - Baqarah : 22)

Dalam ayat di atass, sangat terang ditegaskan bahwa air yang kita minum ialah air yang berasal dari langit. Hal itu tentu sangat bersesuaian dengan hasil penelitian ilmiah modern. 

Air tersebut ialah air hujan yang turun melalui pengedaran siklus air. Awalnya ia berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, gerimis, atau kabut. Allah juga menerangkan bagaimana siklus hujan di dalam Al - Alquran dengan rinci. Beginilah tahapan - tahapan turunnya hujan berdasarkan Al - Alquran :
"Allah, Dialah yang mengirim angin, kemudian angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit berdasarkan dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal - gumpal; kemudian kau lihat hujan keluar dari celah - celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba - hamba - Nya yang dikehendaki - Nya, tiba - tiba mereka menjadi gembira." (QS. Ar - Rum : 48)

Secara teknik, ihwal apa yang difirmankan Allah di dalam Al - Alquran sangat bersesuaian dengan hasil penelitian para ilmuwan. Ilmu sains menerangkan bahwa hujan terbentuk, terdapat beberapa tahap yaitu : materi baku hujan naik ke udara, kemudian terbentuklah awan, dan sampai turunlah hujan yang sanggup kita lihat dan rasakan. 

Air yang kita minumm mungkin berasal dari sumur, sungai, atau danau, namun Al - Alquran menyebut air yang kita minum berasal dari hujan. Karena dari hujan inilah terbentuk sumber - sumber air yang akan mengaliri sungai - sungai, mengisi sumur - sumur, dan memenuhi danau. Tanpa air hujan, siklus air di planet bumi ini tidak akan berjalan. Lalu, bagaimana ia sanggup menerangkan siklus air secara sempurna dan akurat? Hal ini pertanda bahwa Muhammad hanyalah pembawa wahyu yang tiba pribadi dari Tuhan yang membuat bumi ini beserta isinya, yaitu ALLAH SWT. 

Sumber :
Majalah Laa Tansa (edisi 34; Februari 2016 M) ROHIS Sekolah Menengan Atas N 1 SRAGEN

Sumber http://waidatinatin.blogspot.com