Wednesday, August 16, 2017

√ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, Dan Bentuk Nai)

PenjelasanKosakataLatihan

 


Kali ini, kita akan membahas konjugasi (perubahan bentuk) kata kerja. Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kata kerja dalam aneka macam variasi kalimat, dan tanpa pengertian konjugasi, Anda tidak akan sanggup menyusun kalimat yang simpel dan ekspresif. Namun, sehabis menguasai konjugasi kata kerja tersebut, saya yakin kemajuan bahasa Jepang Anda akan melesat didorong oleh ilmu yang sudah Anda dapati. Kuy 🙂 


 


Tabel Konjugasi Kata Kerja Lengkap Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


 


Konjugasi dalam 14 kata kerja


Kemarin kita mencar ilmu 14 jenis kata kerja dalam 3 golongan, yaitu kelompok I, kelompok II, dan Irregular (Kelompok III). 14 jenis kata kerja tersebut mewakili seluruh kata kerja yang mempunyai aneka macam konjugasi (perubahan bentuk) dalam bahasa Jepang. * Buat yang belum tahu “14 jenis kata kerja dalam 3 golongan”, silakan baca materi yang ada di bawah dulu……


 


Kata Kerja Kelompok 1,2,3 dan Konjugasi


 


Pada dasarnya, hukum konjugasi kata kerja terdiri pada setiap 14 jenis kata kerja dalam tiga golongan. Artinya, kalau sudah menghafalkan “Tabel Konjugasi Kata Kerja” di atas, Anda sudah sanggup membentuk seluruh perubahan kata kerja sesuai dengan setiap contoh kalimat  🙂 


 


Empat Bentuk Kata kerja


Pada umumnya, setiap kata kerja dalam bahasa Jepang mempunyai empat bentuk dasar, yaitu bentuk Kamus(bentuk dasar), bentuk Masu(bentuk sopan), bentuk TE(bentuk sambung), dan bentuk Nai(bentuk negatif). Penjelasan lebih detail sebagai berikut di bawah ini.


 


1. Bentuk Kamus (Bentuk Dasar Kata Kerja)


 Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


Bentuk Kamus merupakan bentuk dasar kata kerja, sekaligus bentuk yang terdapat dalam kamus bahasa Jepang sehingga disebut sebagai bentuk Kamus. (makanya, pelajar terutama belajar sendiri harusnya mencar ilmu bentuk Kamus terlebih dahulu untuk mencari makna dari kamus sendiri. Misalnya KK+masu menyerupai iki-masu, tabe-masu, hataraki-masu, dsb tidak terdapat dalam kamus bahasa Jepang, dan kita harus mencari bentuk Kamus menyerupai iku, taberu, dan hataraku). Menghafalkan kata kerja berbentuk Kamus tidak begitu sulit alasannya coba lihat, semua kata kerja dalam bentuk Kamus diakhiri dengan vokal “U”.


Selain itu, bentuk inilah yang menjadi dasar untuk menciptakan bentuk-bentuk lain menyerupai bentuk Masu, bentuk Nai, dan bentuk Te yang akan dijelaskan di bawah.


 


 


2. Bentuk Masu (Bentuk Sopan)


Bentuk Masu merupakan salah satu konjugasi kata kerja yang dipakai untuk menciptakan aneka macam variasi kalimat. Sebenarnya, bentuk Masu sendiri tidak mempunyai arti tertentu, tetapi dengan kata-kata khusus menyerupai kata kerja bantu yang dibubuhkan pada final kata kerja bentuk Masu, gres terdapat aneka macam makna atau lisan dalam kalimat.


Bentuk ini sangat sering ditemukan dalam contoh kalimat “kata kerja + masu” menyerupai tabe-masu, iki-masu, hataraki-masu dan seterusnya, sehingga disebut sebagai “bentuk Masu”. Namun, kata kerja bentuk Masu tidak selalu diikuti dengan kata “masu”. Sejumlah contoh kalimat bentuk Masu juga akan kita pelajari nanti. (buat yg ingin tau sekarang, → KLIK)


 


Pembentukan Kata Kerja Bentuk Masu


 Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


 


Kelompok I


Cara untuk menciptakan bentuk Masu dari kelompok I ialah dengan mengubah akhiran “u” dalam bentuk Kamus menjadi “i”.


1. kau(membeli) → kai-masu
2. suwaru(duduk) → suwari-masu
3. uru(menjual) → uri-masu
4. noru(naik) → nori-masu
5. matsu(menunggu) → machi-masu
6. kiku(mendengar) → kiki-masu
7. hanasu(berbicara) → hanshi-masu
8. asobu(bermain) → asobi-masu
9. yomu(membaca) → yomi-masu
10. oyogu(berenang) → oyogi-masu


★Pengecualian
Akhiran “tsu” (no.5) tidak diubah menjadi “tsi”, tetapi menjadi “chi” () alasannya tidak terdapat suara “tsi” dalam bahasa Jepang. Sama halnya, akhiran “su” (no.7) menjadi “shi” () alasannya tidak terdapat suara “si” dalam bahasa Jepang.


 


Kelompok II


Cara untuk menciptakan bentuk Masu dari kelompok II ialah dengan menghilangkan akhiran “ru” dalam bentuk Kamus.


11. miru(melihat) → mi-masu
12. taberu(makan) → tabe-masu


 


Kelompok Irregular


Ini perubahan irregular. “Kuru” diubah menjadi “ki-(masu)”, dan “suru” diubah menjadi “shi-(masu)”. Kelompok irregular terdapat dua kata saja.


13. kuru(datang) → ki-masu
14. suru(melakukan) → shi-masu


 


 


3 Bentuk Te (Bentuk Sambung)


Bentuk Te merupakan salah satu konjugasi kata kerja yang dipakai untuk menciptakan aneka macam variasi kalimat. Sebenarnya, bentuk Te sendiri tidak mempunyai arti tertentu. Namun, kalau kata-kata lain dibubuhkan pada final kata kerja bentuk Te, atau kata kerja bentuk Te digabungkan dengan kalimat lain, gres terdapat aneka macam makna atau lisan dalam kalimat. Kebanyakan bentuk Te diakhiri dengan “te” menyerupai tabete, itte, dan hataraite sehingga bentuk ini disebut sebagai “bentuk Te”


Penggunaan kata kerja bentuk Te juga akan kita pelajari nanti. (buat yg ingin tau sekarang, → KLIK)


 


Pembentukan Kata Kerja Bentuk Te


 Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


 


Kelompok I


Cara untuk menciptakan bentuk Te dari kelompok I ialah dengan mengubah akhiran u atau “x+u” dalam bentuk Kamus menjadi “tte, ite, shite” atau “nde, ide”.


1. kau(membeli) → katte
2. suwaru(duduk) → suwatte
3. uru(menjual) → utte
4. noru(naik) → notte
5. matsu(menunggu) → matte
6. kiku(mendengar) → kiite
7. hanasu(berbicara) → hanashite
8. asobu(bermain) → asonde
9. yomu(membaca) → yonde
10. oyogu(berenang) → oyoide


※Kata kerja yg berakhiran “iru” dan “eru” yang tergolong dalam kelompok I
hairu(masuk) → haitte
kaeru(pulang) → kaette


☆Penjelasan Perubahan Bentuk 1-10 di Atas


1. KK akhiran “u” → “u” diubah menjadi “tte”.
2-4. KK akhiran “aru”, “uru”, dan “oru” → “ru” diubah menjadi “tte”.
※KK akhiran “iru” dan “eru” yg tergolong kelompok I juga → “ru” diubah menjadi “tte”.
5. KK akhiran “tsu” → “tsu” diubah menjadi “tte”.
6. KK akhiran “ku” → “ku” diubah menjadi “ite”.
*pengecualian: kata kerja “iku” tidak menjadi “iite” tetapi “itte”.
7. KK akhiran “su” → “su” diubah menjadi “shite”.
8. KK akhiran “bu” → “bu” diubah menjadi “nde”.
9. KK akhiran “mu” → “mu” diubah menjadi “nde”.
10. KK akhiran “gu” → “gu” diubah menjadi “ide”.


 


Kelompok II


Cara untuk menciptakan bentuk Te dari kelompok II ialah dengan mengubah akhiran “ru” dalam bentuk Kamus menjadi “te”.


11. miru(melihat) → mite
12. taberu(makan) → tabete


 


Kelompok Irregular


Ini perubahan irregular. “Kuru” diubah menjadi “kite”, dan “suru” diubah menjadi “shite”. Kelompok irregular terdapat dua kata saja.


13. kuru(datang) → kite
14. suru(melakukan) → shite


 


 


4. Bentuk Nai (Bentuk Negatif)


Bentuk Nai merupakan konjugasi kata kerja yang pada umumnya dipakai untuk menciptakan aneka macam contoh kalimat negatif. Bentuk ini sering ditemukan dalam contoh kalimat “kata kerja + nai*” menyerupai tabe-nai (tidak makan), ika-nai (tidak pergi), dan seterusnya, sehingga disebut sebagai “bentuk Nai”.


Penggunaan kata kerja bentuk Nai juga akan kita pelajari nanti. (buat yg ingin tau sekarang, → KLIK)


 


Pembentukan Kata Kerja Bentuk Nai


 Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


 


Kelompok I


Cara untuk menciptakan bentuk Nai dari kelompok I ialah dengan mengubah akhiran “u” dalam bentuk Kamus menjadi “a”.


1. kau(membeli) → kawa-nai
2. suwaru(duduk) → suwara-nai
3. uru(menjual) → ura-nai
4. noru(naik) → nora-nai
5. matsu(menunggu) → mata-nai
6. kiku(mendengar) → kika-nai
7. hanasu(berbicara) → hanasa-nai
8. asobu(bermain) → asoba-nai
9. yomu(membaca) → yoma-nai
10. oyogu(berenang) → oyoga-nai


★pengecualian
・Untuk kata kerja grup no.1 yang berakhiran “vokal + u” menyerupai kau, au, utau. dsb, akhiran “u” diubah menjadi “wa” bukan “a”. Misalnya, kau→ka”wa”-nai, au→a”wa”-nai, utau→uta”wa”-nai, dsb.


・Akhiran “tsu” (no.5) tidak diubah menjadi “tsa” tetapi menjadi “ta” (). Misalnya, matsu→ma”ta”-(nai)


 


Kelompok II


Pembentukan bentuk Nai dari kelompok II ialah dengan menghilangkan akhiran “ru”.


11. miru(melihat) → mi-nai
12. taberu(makan) → tabe-nai


 


Kelompok Irregular


Ini perubahan irregular. “Kuru” diubah menjadi “ko-(nai)”, dan “suru” diubah menjadi “shi-(nai)”. Kelompok irregular terdapat hanya dua kata saja.


13. kuru(datang) → ko-nai
14. suru(melakukan) → shi-nai


 


 


がんばってください~!  Semangat !!!!!  🙂  🙂  🙂 


 


 


☆Daftar kata Kerja yang Lengkap sanggup Anda baca di bawah 🙂


Daftar Kata Kerja dalam Bahasa Jepang


 




 


 




 


 Sesi ini sangat penting alasannya bahasa Jepang sangat sering mengalami perubahan bentuk kat √ Konjugasi Kata Kerja (Bentuk Kamus, Bentuk Masu, Bentuk Te, dan Bentuk Nai)


 



 






Sumber https://wkwkjapan.com