Tasbih yaitu alat alternatif bagi umat islam untuk berdzikir kepada sang khaliq, alat itu digunakan mengetahui jumlah dzikir yang kita ucapkan setiap harinya. Biasanya digunakan waktu sesudah tanggapan shalat, maupun dibawa kemana dan kapan saja, terserah bagi pengguna alat tersebut. Banyak kita jumpai tasbih itu ditempat-tempat wisata religi ziarah makam wali songo, wali lima, ataupun dipasar juga menyediakan.
Spesialis Pembuat Tasbih dari Sembilan Kayu Tembus Luar Kota
Tersedia barang berarti ada yang membuat kan tentunya. Nah ini salah satu pola dari seorang bapak dari tulungagung sebut saja namaya bapak Katmadi. Beliau yaitu pengusaha tasbih yang terbilang cukup sukses di wilayahnya sampai tembus luar kota. Kesitimewaan dari pembutan tasbih tersebut berbeda dari yang lain, alasannya yaitu dia memakai sembilan macam kayu yang berkualitas.
Dengan dibantu karyawannya terdiri dari tiga orang, setiap hari dirumahnya memproduksi tasbih. Pembuatan tasbih itu dimulai semenjak tahun 1993. Usaha tersebut berawal dari saudaranya di Ngawi, kemudian dikembangkan gotong royong di Tulungagung. Dia kemudian menyebarkan usahanya, termasuk membuat tongkat serta bidak catur.
Ini yang membuat berbeda dari yang lain dari pembutan alat tersebut. Bahan baku dari tasbih ada sembilan kayu yang dikenal bertuah. Dalam serangkai, warna kayu berbeda-beda. Mulai cokelat, hitam, serta kekuningan. Pola serta kayu juga berbeda. Untuk pembuatan tasbih dari kayu sembilan, dia terinspirasi dari sembilan wali (walisongo) penyebar agama islam di Jawa.
Sembilan kayu diantaranya cendana jawa, setigi laut, nagasari, secang bromo, walikukun, galih asem, liwung, dewa, daru dan johar. Dari majemuk kayu tersebut salah satunya memilik manfaat antiracun, antidaya negatif, keselamatan serta rezeki. Kesembilan kayu juga mempunyai manfaat namun saya tulis salah satunya saja, sebagai sampel bahwa materi baku tasbih tersebut sudah menunjukkan yang berkualitas.
Untuk membuat tasbih memerlukan teknik yang tepat, tidak sembarangan orang yang dapat melakukannya. Karena terbilang cukup rumit, serta banyak teknik model-model yang dipelajari secara lengkap. Kalau mau berguru silahkan sama bapak Katmadi heheh.
Untuk pembuatan tasbih ini, kayu dipotong kecil, kemudian dibuat lingkaran memanjang memakai bubut. Setelah itu, kayu dibubut kembali untuk dibuat bulatan kecil. Tahap berikutnya, kayu dibor di bab tengah untuk mamasukkan tali yang berfungsi untuk merangkaian biji satu dengan biji tasbih lainnya.
Bapak katmadi sudah mengaku banyak yang pesan dan membeli dari usahanya tersebut. Bukan hanya dari tempat sekitar lingkungan rumah namun pesanan dari luar kota kenyataannya memang sudah diakui jempol. Seperti Surabaya, Malang, Kediri, Jombang, bahkan luar pulau. Itu semua kerja kerasnya dia yang tidak pernah frustasi dan mau mencoba.
Artikel diatas salah satu pola pengusaha yang sukses di bidangnya. Untuk Anda siap ibarat bapak Katmadi, silahkan mencoba dengan perilaku yang optimis, bersungguh-sungguh, mau berguru dengan hal-hal yang baru.
Congrats !!!!
Sumber aciknadzirah.blogspot.com