PACARAN ATAU TA'ARUF ??
Elysetiawan.com perbedaan fundamental ta'aruf dengan pacaran terletak pada tujuannya. Tujuan ta'aruf itu yakni Mengenal calon pasangan dengan cita-cita ketika ada kecocokan sanggup lanjut ke jenjang pernikahan.Sedangkan tujuan pacaran yakni Hanya mengenal calon pacar, tak ada keseriusan lantaran lebih mementingkan kenikmatan sesaat, zina juga maksiat.baca juga goresan pena saya jatuh-cinta-ini-bukanlah-cinta-sejati
![]() |
Ta’aruf atau pacaran ? |
![]() |
perbedaan fundamental ta'aruf dengan pacaran |
perbedaan ta'aruf dengan pacaran
Ta’aruf itu dimulai Saat calon pasangan sudah merasa bahwa menikah yakni suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi. Sedangkan pacaran dimulai…Saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau ketika butuh temen curhat, atau yang lebih parah ketika taruhan dengan sobat dan lain sebagainya.Ta’aruf itu pertemuannya Ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami, juga frekunsi pertemuannya lebih sedikit lantaran menghindari zina hati.
Sedangkan pacaran Pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari kalo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa. Frekuensi pertemuan lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu. Kalau ngobrol sudah niscaya "ngalur-ngidul,
Lamanya ta’aruf itu Ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. Dan ketika isu sudah cukup (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu
mana yang lebih baik pacara atau ta’aruf
secara Perintah ta’aruf ada dalam al quran, Yaitu Firman Allah. Dalam Firman Allah SW (yang artinya), “Hai manusia, sesungguhnya kami telah membuat kalian dari seorang laki-laki dan seorang wanita, kemudian mengakibatkan kalian berbangsa-bangs![]() |
manakah yang baik Ta’aruf atau pacaran |
Bagaimana dengan pacaran? ada landasan? apakah ada di al quran dan hadist? Jawabnya tentu tidak. Disinilah letak bedahnya.
Bisa disimpulkan, ta’aruf ialah proses perkenalan antara laki- laki dan perempuan untuk melihat kecocokan dan menempuh jalinan silaturrahmi yang sakral dan itu yakni menikah.
batasan Ta’aruf dan pacaran
Ta’aruf Mempunyai beberapa batasan Dalam melaksanakan ta’aruf ada rambu- rambu jangan hingga kita melanggarnya, diantaranya sebagai berikut:
- Hendaklah kaum mukminin dan mukminat menjaga pandangan dan kemaluannya. Kaum perempuan hendaklah jangan melembutkan suaranya, alasannya yakni itu akan mengundang syahwat pada laki- laki.
- Setiap pembicaraan hendaklah membicarakan yang bermanfaat, jangan hingga membicarakan hal- hal mengundang syahwat diantara laki- laki dan perempuan.
Dalam Ta’aruf hendahklah memperhatikan poin- poin sebagai berikut :
- Tentang budaya keluarga.
- Rencana masa depan.
- Visi hidup dari pasangan.
Bagaimana dengan pacaran?
disinilah letak peredaannya tentu rambu-rambu itu tidak ada yang mengatur secara tegas menyerupai halnya ta’aruf yang diatur dalam al quran dan hadist. Aturan main dalam pacaran tergantung dari si pasangan tersebut, mereka sendiri yang membuat aturan diubahsuaikan dengan maunya mereka. Ini sangat berbahaya.Proses Ta’aruf Sangat Mudah
Setelah mengetahui apa itu ta’aruf, selanjutnya kita harus melalui beberapa proses atau tahapan dalam melaksanakan ta’aruf. Adapun proses nya sebagai berikut :- Ta’aruf harus dilakukan di ketika kita sudah siap menikah, lantaran jikalau melaksanakan ta’aruf terlalu lama. tidak menutup kemungkinan akan membuat kedua belah pihak terzholimi yang disebabkan terlalu usang menunggu.
- Ta’aruf harus dilakukan dengan penuh keyakinan dan niat meraih ridho Allah, jangan hingga ragu-ragu alasannya yakni apabila ragu-ragu hanya akan menghambat proses Ta’aruf.
- Ta’aruf harus di bantu baik dari murabbi, orang tua, saudara dan teman. lantaran untuk mendapat calon selain mencari sendiri, namun kita juga harus di bantu, baik sumbangan penunjuk arah, sumbangan saran dan sebagainya.
Dalam menjalani ta’aruf tetap menjaga etika, jangan hingga terburu-buru menjatuhkan cinta, lantaran ta’aruf sudah berperean mengantarkan kita kepada pilihan yang terbaik.
Menjaga Ridho Allah dengan Ta’aruf
Peran ta’aruf dalam mencari jodoh sangatlah bermanfaat dan berada di jalan yang benar, sangat dianjurkan, pada simpulan nya lumayan kedua belah pihak, insya Allah meraih ridho Allah.Dalam prosesi ta’aruf kaum perempuan sangat dihormati dan diistimewakan, begitu pula kaum laki- laki akan lebih gampang menjaga nafsunya sehingga tidak hingga menodai dirinya dan kaum perempuan yang sudah usang menjaga kehormatannya.
![]() |
ridha allah dengan Ta’aruf |
Dalam berbicarapun kedua belah pihak sangat menjaga kehormatan dan syahwat sebagaimana dalam perkataan Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar): “Bolehnya berbicara dengan calon istri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, lantaran setiap orang wajib menghindar dan menjauh dari fitnah.”
Pantaslah Ta’aruf menjadi jalan hidup kita dalam meraih ridho Allah untuk mencari pasangan hidup.
Bagaimana dengan pacaran? tampaknya hal ini tidak harus diperjelas lagi. Jelas sekali bahwa ridho Allah selalu tiba sesuai dengan cara yang telah Dia ajarkan.
Semoga bermanfaat…
Sumber http://www.elysetiawan.com