Kanibalisme pada ayam
Elysetiawan.com kanibalisme pada ayam yakni Kebiasaan ayam mematuk individu lainnya atau saling patuk mematuk yang kadang hingga mengakibatkan kematian kanibalisme pada ayam yakni duduk perkara sosial ayam yang berkaitan dengan tingkah laris yang paling umum dan sering dijumpai dalam pemeliharaan ayam yang dikandangkan pada tingkat kepadatan yang tinggi.
 |
pemeliharaan ayam dengan kepadatan tinggi |
. kanibalisme pada ayam sering terjadi dalam kondisi pemeliharaan ayam secara terkurung bahkan dapat mengakibatkan maut ayam.
 |
contoh ayam yang mengalami kanibalisme |
Beberapa penyebab yang diduga mengakibatkan tanda-tanda kanibalisme yakni defisiensi nutrien tertentu, kawasan yang terlalu sesak, tidak cukupnya kawasan makan dan minum, atau terlalu banyak cahaya yang ada di dalam kandang.
Penyebab utama dari kanibalisme ayam
Kanibal yakni kebiasaan ayam yang saling mematuk sesama ayam dan bahkan memakan telurnya. Penyebab utama dari kanibalisme yakni sebagai berikut :
- Ayam kekurangan pakan atau juga nutrien, cara mengatasinya yakni dengan menambah pakan dan air bersih, jika perlu air minum ditambah dengan sedikit garam dapur, yaitu 5g/liter air selama dua hari berturut-turut.
- Jumlah ayam dalam satu sangkar terlalu padat, sehingga ayam akan saling berebut untuk mendapat kawasan yang nyaman. Untuk itu luas lantai sangkar perlu diperluas atau jumlah ayam dikurangi untuk setiap kandangnya.
- Udara didalam sangkar terlalu panas, kelembapan tinggi. Untuk menanggulangi hal ini sangkar perlu diberi ventilasi yang cukup
- Ayam kekurangan batu-batuan (grit), untuk mengatasinya ayam perlu diberi garam dapur
cara yang paling ampuh untuk mencegah kanibalisme
cara yang paling ampuh untuk mencegah kanibalisme pada ayam yakni dengan pemotongan paruh sebesar 1/4-1/3 panjang paruh memakai gunting atau debeaker.
 |
pemotongan paruh dengan debeaker |
tujuan potong paruh yakni sebagai berikut
- Mengurangi resiko kejadian kanibal;
- Diharapkan susut jumlah ayam ketika periode produksi berkurang, terutama mengurangi resiko dobol (prolapsus). Standar susut jumlah ayam dari umur 20 – 80 minggu, maksimum 10%. Bila susut jumlah ayam >15%, sulit untuk mencapai produksi telur hen house (H.H) >325 butir atau 21 kg telur per ekor;
- Agar ayam makannya menjadi lebih efisien, mengurangi resiko pakan tercecer akhir pilih-pilih makanan. Makara bukan hanya memakan masakan yang berbentuk butiran (pellet, crumble) tapi juga ikut terpengaruhi masakan yang berbentuk tepung (mash). Ingat, semua strain ayam petelur meng-klaim F.C.R-nya dapat 2,10 – 2,20;
Sumber http://www.elysetiawan.com