Tuesday, June 25, 2019

Mencoba Mengatasi Ssd Tidak Terdeteksi Windows

Mungkin lantaran siap – siap lebaran (walau masih 1 bulan lebih) jadi banyak yang meminta tunjangan untuk servis laptopnya. Kali ini kasusnya ada pada SSD Samsung 850 EVO 250GB yang dipasangkan pada laptop ASUS (lupa tipenya). Kaprikornus di BIOS sudah benar terdeteksi adanya SSD ini tapi ketika ingin install Windows 10 malah tidak muncul sebagai lokasi instalasi. Bingung kan?


Walau SSDnya masih gres tapi orangnya enggan klaim garansi untuk servis lantaran dapat memakan waktu usang gres selesai, dan jaminan replacenya cuma berlaku 1 hari. Sudah telat jadinya. Nah… yang saya tuliskan kali ini ialah solusi – solusi yang dapat dicoba untuk memperbaikinya. Untuk duduk kasus yang saya alami ini agak yakin disebabkan Windowsnya yang tidak mengenali partisi di SSDnya. Dan mestinya memang masih kosongan.


Untuk langkah pertama ialah solusi paling mudah, coba ganti mode koneksi SATA dari IDE/ATA ke AHCI atau sebaliknya. Ini settingnya perlu masuk ke BIOS dulu ya.


Alternatif kedua ialah pastikan kabel SATA yang digunakan tidak rusak, atau coba pindahkan ke slot lain di motherboardnya. Kalau di PC memang gampang bongkarnya, tapi misal ini notebook saya anjurkan coba solusi berikutnya jikalau tidak berani oprek laptop.


Nah… solusi ketiga inilah yang berhasil mengatasi duduk kasus SSD tidak dikenali Windows. Yang diharapkan ialah komputer lain dan pasangkan SSDnya disana. Kalau sudah dikenali maka silahkan buat partisi gres memakai Disk Management.


 jadi banyak yang meminta tunjangan untuk servis laptopnya Mencoba mengatasi SSD tidak terdeteksi Windows


Setelah itu kembalikan ke laptopnya dan mestinya akan dikenali oleh installer Windowsnya, tinggal diformat ulang saja setelahnya. Kabarnya ini disebabkan gosip partisi yang korup. Oh ya, jikalau ada konverter/adapter USB to SATA maka dapat digunakan juga.


Ini masih berafiliasi dengan cara diatas. Bedanya coba pakai Linux, ini sistem operasi dengan deteksi hardware terbaik. Solusinya sama kok, silahkan partisi dulu. Tidak harus install Linux aslinya, pakai LiveCD/LiveUSB sudah cukup. Nanti partisinya dapat pakai aplikasi gParted.


Misal masih gagal juga? Coba cek apakah ada update BIOS untuk motherboard atau laptopnya. Kadang memang perlu ada perbaikan deteksi hardware pada ROM BIOSnya. Ini saya letakkan terakhir walaupun kini cara flash BIOS itu gampang dan cepat lantaran ada resiko bila salah akan ngebrick. Kaprikornus hati – hati saja.


Semoga bermanfaat. 🙂



Sumber gurupintar.com